Prolog

72 19 9
                                    

Sudah dua hari Mai mencari novel incarannya di toko-toko buku, namun tak kunjung ia temu. Di toko-toko buku daring pun, cukup sulit menemukan novel itu. Novel yang Mai cari adalah novel berbahasa inggris terbitan luar negeri yang cukup diminati. Namun belum tersedianya novel tersebut dalam versi Indonesia membuat Mai kerepotan memburunya. Apalagi ketika Mai harus bersaing ketat dengan calon pembeli dari seluruh penjuru dunia karena stok bukunya terbatas. Gadis berusia 21 tahun itu tengah memburu novel seri Avatar.

Hari ini, Mai belum menyerah dalam pencariannya. Sosial medianya ia gunakan untuk mencari barang buruannya. Setelah satu jam duduk di perpustakaan daerah sambil menatap layar ponsel, Mai akhirnya menemukan seseorang di Twitter yang menjual novel incarannya dengan harga cukup murah untuk ukuran novel bekas. Kebetulan, si penjual berdomisili di Jabodetabek, sehingga ongkos kirim yang akan Mai bayar tidak terlalu besar.

Omamamai: Permisi kak, novel Avatar seri Yangchen sama Kiyoshi masih ada nggak ya? Ini ori, kan?

Bangbrob: Masih, Kak. Ini ori kok. Second yaa. Aku jual 50k per buku aja. Mau beli kah? Ini ada yang nanyain juga. Siapa cepat dia dapat ya ;)

Omamamai: Mauu semua!!! Aku bayar 300k sekarang juga nggak masalah. Boleh minta nomor rekening atau nomor e-wallet?

Bangbrob: 200k aja, Kak. Jangan lupa ongkir ditanggung pembeli, hehe ^^

Pengguna akun bangbrob dengan segera mengirimkan nomor e-walletnya. Ia tak perlu menunggu lama untuk mendapat notifikasi saldo masuk sebesar 300.000 rupiah. Ia sedikit terkejut karena calon pembeli bukunya benar-benar serius dengan perkataannya. Setelah sang pembeli mengirimkan bukti transfer, si penjual buku mengirimkan data pemesanan yang dengan secepat kilat diisi oleh Mai.

Omamamai: Itu sama ongkirnya ya, Kak. Aku juga dom Jabodetabek kok. Aku tunggu yaa. Terima kasih, Kak.

Bangbrob: Wah, oke, sebenernya ini kebanyakan, Kak 😅 Buat ongkir pun masih kebanyakan, apalagi dom kita nggak jauh-jauh amat

Omamamai: Nggak masalah. Dapat novel ini aja aku udah bersyukur banget. Lagian ini termasuk murah kok (bahkan untuk ukuran buku bekas)

Bangbrob: Terima kasih yaa ;)

Mai tersenyum lebar di sudut perpustakaan. Jikalau saat ini Mai tidak sedang berada di perpustakaan, pastilah ia sudah berteriak. Dua minggu lagi Mai akan mengunjungi acara bedah buku bersama para penggemar novel Avatar series. Acara itu akan diselenggarakan di kampusnya di Semarang. Ia tak sabar memamerkan buku barunya kepada teman-teman komunitas bacanya.

Dua hari setelah Mai membeli buku, sang penjual menghubunginya kembali untuk menanyakan apakah bukunya sudah sampai ke tangan Mai. Sayang, barang yang ditunggu belum terlihat. Si penjual hanya bisa membantu Mai dengan cara melacak nomor resi pengiriman. Ketika nomor resinya dilacak, status yang ditampilkan adalah 'delivery tertunda'. Mendapat kabar tersebut, wajah Mai berubah menjadi masam. Ia sedikit khawatir jika pengiriman paketnya tertunda hingga minggu depan. Padahal akhir pekan ini ia sudah harus kembali ke Semarang, mengingat waktu libur akhir semesternya sudah hampir habis.

Bangbrob: Nanti aku coba tanya ke jasa ekspedisinya ya. Semoga segera dikirim.

Omamamai: Iya, Kak. Terima kasih banyak. Maaf ngerepotin.

📖

Decitan yang dihasilkan oleh gesekan antara pintu dan lantai terdengar di seluruh ruangan. Seorang pemuda memasuki ruko yang saat ini berfungsi sebagai markas sebuah jasa ekspedisi. Pemuda itu dipersilakan duduk di kursi pelayanan pelanggan yang berhadapan langsung dengan para penerima tamu ekspedisi.

May I Read Your Heart?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang