Chapter 23

834 65 2
                                    

"Kak, lo bisa kesini gak?"
"......"
"Em..itu..kak Norin.."
"....."
"Dia dari tadi pagi belum keluar kamar kak, dia belum makan. Daddy sama Mommy keluar kota. Aku bingung mau nyuruh gimana lagi."
"...."
"Nggak tau, dia nangis mulu. Sejak tadi abis nganter aku ke cafe"
"...."
"Aduh aku gatau kak, oke buruan!" Ucap Tara segera memutus sambungan telponnya.

***

Krieeet

Gue denger pintu kamar gue terbuka, sepertinya Tara belum pantang menyerah ngebujuk gue makan. Entahlah nafsu makan gue ilang gara gara ketemu Yi Jung tadi.

"Tar, kakak nggak laper. Udah kamu keluar aja" ucap gue masih setengah terisak

Gue belum denger langkah orang keluar, malah gue ngerasa kasur dibelakang gue bergerak. Gue ngerasa ada yang ngelus rambut gue.

"Tar.. udah kakak gak apa-apa serius. Oh ya jangan bilangin siapa-siapa kakak abis nangis, terutama weirdo itu. Kakak gak apa apa kok." Ucap gue tersenyum miris kemudian semakin menenggelamkan muka gue ke bantal

"Kenapa gue gak boleh tau?" Tanya seseorang dengan suara beratnya. SHIT, itu kan...... suara...

"Hah, um..." ucap gue shock dan mengangkat wajah, kemudian seseorang membalikkan tubuh gue. Sekarang gue lihat Luke sudah duduk dihadapan gue dengan tatapan tajamnya.

"lo kenapa?" Ucapnya dengan tatapan meneduh, ia mengusap bekas airmata gue disekitar mata.

"...." gue shock, jadi...tadi.... bukan Tara...

"Nor jawab gue" ucap Luke kini megang bahu gue

"Gue gak apa-apa kok serius." Ucap gue berusaha senyum

"Lo tau gak sih, lo itu masih sama kayak dulu. Bodoh banget kalau bohong"

"Gue gak apa-apa serius." Ucap gue meyakinkan Luke

"Emang kenapa tadi di cafe? Lo ketemu Yi Jung?" Tanya Luke to the point

Aish ini pasti kerjaan Tara!

"Em..kagak kok. Gue..gue cuma kecapean" ucap gue berusaha nutupi

"Lo diancam Yi Jung?" Tanya Luke

"Enggak Luke, serius gue cuma lagi capek banget jadi gue nangis" ucap gue, yah alasan yang sangat gak logis. Seorang Norin nangis gara-gara kecapekan? Huh gue luka-luka gara gara dulu sering ikut tawuran di Atlanta aja kagak pernah nangis.

"Yaudah kalau lo nggak mau cerita terserah deh, yang jelas gue bakal bertindak kalau cowok psiko itu udah ngancam lo aneh-aneh" ucap Luke pasrah

"Yaudah, lo udah lihat kan gue gak apa-apa, lo bisa pulang sekarang." Ucap gue lembut

"Nggak akan sebelum lo makan" ucap Luke tegas

"Yah, gue belum lapar. Iya nanti deh gue makan, janji" ucap gue

"Nggak Miss Erwin. Lo harus makan. Atau lo mau gue suapin?" Tanya Luke tersenyum miring

"Ih apaansih lo weirdo! Kumat deh ganjennya" ucap gue memukulnya dengan bantal

"Gue suapin ya...tapi sama ini" ucapnya sambil menunjuk bibirnya dan mengedipkan sebelah mata nya

"Siaaal! Lo gila kali!" Ucap gue ngakak sambil terus mukuli badannya sama bantal. Luke pun ikut ngakak.

"Oke - oke kalau lo gak mau makan, gimana kalau lo ikut gue ke party dirumah Ashton?" Tawar Luke sambil meraih bantal ditangan gue

"Hm?" Tanya gue cengo

"Biar lo gak gabut dirumah, ntar lo juga bisa makan disana kalau laper. Ntar gue ajak Tara juga deh. Gimana?" Tanya Luke lagi

"Hm..." ucap gue menimbang-nimbang, bener juga sih omongan Luke.

TRY HARD ( Fan Fiksi Luke Hemmings )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang