Gadis berambut blonde itu menunduk membaca majalah untuk mencegah kebosanan karena delay pesawat.
Sesekali ia membetulkan letak topi fedora hitamnya.
For a while we pretended
That we never had to end it
But we knew we'd have to say goodbye
You were crying at the airport
When they finally closed the plane door
I could barely hold it all inside
Norin masih tetap menunduk ketika sebuah suara nyanyian dengan iringan gitar akustik mengalun dihadapannya. Ia melihat 4 pasang sepatu pria dihadapannya.
Norin berusaha acuh dan tetap melanjutkan membaca majalahnya.Torn in two
And I know I shouldn't tell you
But I just can't stop thinking of you
Wherever you are
You
Wherever you are
Every night I almost call you
Just to say it always will be you
Wherever you are. . .
Suara suara genit wanita bergantian terdengar di telinga Norin, membuatnya risih. Memang siapa orang-orang dihadapannya sehingga memancing percakapan genit para wanita yang berlalu lalang? Karena tidak tahan dengan rasa penasaran, akhirnya Norin mendongak dan sangat kaget melihat keempat pria dihadapannya.
Salah satu pria itu membawa gitar akustik dan menyanyi, ia tersenyum samar kearah Norin,
Jantung gadis itu perlahan memacu cepat
Senyuman pria itu
I could fly a thousand oceans
But there's nothing that compares to
What we had, and so I walk alone
I wish I didn't have to be gone
Maybe you've already moved on
But the truth is I don't want to know
Torn in two
And I know I shouldn't tell you
But I just can't stop thinking of you
Wherever you are
You
Wherever you are
Every night I almost call you
Just to say it always will be you
Wherever you are
You can say we'll be together
Someday
Nothing lasts forever
Nothing stays the same
So why can't I stop feeling this way
Torn in two
And I know I shouldn't tell you
But I just can't stop thinking of you
Wherever you are
You
Wherever you are
Every night I almost call you
Just to say it always will be you
Wherever you are
Pria itu telah selesai menyanyikan lagunya. Ia segera menyerahkan gitar ke salah satu temannya dan memeluk Norin erat.
Norin hanya bisa terpaku, tidak menyangka.
"Lo ngubah gaya rambut, huh?" Tanya pria itu
Norin tetap bungkam
"Gue sayang banget sama lo Nor, sampai kapanpun."
"Angin apa yang bawa lo kesini? Darimana lo tau gue disini" ucap Norin dengan tatapan kosong
"Tolong maafin gue, i dont mean it. Gue gak ada hubungan apa-apa sama cewek itu, lo harus percaya sama gue. Tolong maafin gue" Ucap pria itu menatap Norin teduh
Tatapannya membuat pertahanan gadis itu luruh, ia membalas pelukan pria itu.
Sementara itu dari kejauhan seorang pria yang membawa sebuket bunga melihat mereka berpelukan.
Pria itu meremas bunga di genggamannya dan membuangnya ke tempat sampah.
Ia memencet ponselnya dan menghubungi seseorang
"Satu tiket ke Paris untuk hari ini"
Lalu pria itu beranjak pergi sambil tersenyum sinis.
"Gak ada yang bisa milikin lo selain gue" ucapnya bergumam.
***
Haiii seriusan ini gantung dan singkat,
Lagi ada acara keluarga nih jadi belum sempet ngetik banyak.Wait for the next chap yaaaa
Tebak deh siapa yg buang bunga?
Thanks buat yg selalu nunggu cerita abal ini, and thanks for the vomments, y all made my day. Thanks
Xoxo
KAMU SEDANG MEMBACA
TRY HARD ( Fan Fiksi Luke Hemmings )
Random"Pokoknya daddy nggak mau tahu! Kamu harus pindah ke Aussie!" "Tap.." "Nggak ada tapi tapi Norin! Kamu harus tetap sekolah titik" "Daddy please listen to me! Dari awal aku cuma mau sekolah desain, tapi daddy nggak pernah mau tahu" "Mau jadi apa kamu...