"Ceilah seneng banget abis nyanyi sama Luke" ucap Calum yang tiba-tiba udah duduk disebelah gue. Gue gak begitu nanggepi, gue kembali menyesap orange juice gue.
"Ciee blushing" ucapnya kembali ngegoda. Gue gak bisa nyembunyiin muka merah gue, entahlah tiba-tiba jantung gue aneh denger nama weirdo itu dan efeknya bikin pipi gue memanas. Apalagi pas inget dia tadi ngakui gue sebagai pacarnya.
"Ciee ngelamun jorok sama Luke ya lo" ucap Cal lagi
"Sialan lo" ucap gue sambil memukul lengannya yg akhirnya bikin gue kesakitan sendiri, itu lengan apa beton, sementara Cal cuma terkekeh. Sialan kuadrat.
"Eh Nor, lo mau balik jam berapa?" Ucap Luke yang tiba tiba udah berdiri dibelakang kami.
"Selamat ngedate, bikinin gue ponakan ya" bisik Cal ke telinga gue yang gue yakin dapet didenger Luke dengan jelas. Luke pun menggaruk-garuk tengkuknya sementara gue teriak ke Cal yang udah lari menjauh sambil ngakak. Kampret bener tuh orang. Nikah aja belum, eh bukan berarti gue ngarep nikah sama Luke yeu.
"Oh ya terserah lo deh, toh Tara juga masih belum keliatan" ucap gue kemudian
"Ok. Oh iya Nor.." ucap Luke ngegantung kalimatnya
"Kenapa?" Tanya gue penasaran
"Lo sibuk gak sekarang?" Tanyanya
"Nggak juga sih, seperti yg lo liat" ucap gue, aneh banget. Jelas jelas gue lagi nyantai kek di pantai dihadapannya sekarang.
"Emang kenapa sih luke?" Tanya gue makin penasaran
"Lo mau dengerin lagu baru band gue gak? Gue yg nulis sih" ucapnya
"Hm boleh" ucap gue tanpa pikir panjang
"Oke ayo" ucap Luke segera narik tangan gue, menimbulkan gelanyar aneh di badan gue. Rasanya ada listrik ngalir ke jantung gue yang bikin detaknya tambah cepet.***
"Kenapa harus disini?" Tanya gue bingung.
Kami sekarang ada di lantai 3 balkon rumah Ashton yang menghadap ke halaman depan rumahnya. Disini sepi, hanya terdengar gemericik air dari air mancur mini di samping kiri balkon. Suara hingar bingar pesta Ashton dihalaman belakang pun tidak terdengar. Balkon ini sangat indah dengan taman mini dan tanaman rambat disepanjang pagar pembatasnya. Ada satu set kursi kayu yang berada di sini. Kami duduk disitu dengan posisi Luke berada dihadapanku dan memegang gitar akustik. Duh gue udah kaya abg yang mau ditembak, batin gue."Disini sepi, jadi lo bisa denger lagu gue lebih jelas" ucap Luke ngejelasin, sementara gue cuma mangut-mangut. Sebelum Luke memulai nyanyiannya tiba-tiba ide jahil terlintas di pikiran gue. Gue menyalakan hp gue dan menekan tombol play pada iphone gue. Gue mau ngerekam video, kenang-kenangan lah.
"Lo ngapain?" Tanya Luke bingung
"Ngerekam lo, anggep aja kenang-kenangan. Udah buruan, uda gue play nih" ucap gue ngikik
"Oke oke" ucap Luke nurut. Gue pun mengarahkan iphone gue ke arah gue
"Hai guys, gue lagi sama Luke hemmings nih. Gue mau lihat dia nyanyi secara live nih, lo semua jangan ngiri ya" ucap gue kemudian segera mengarahkan iphone gue kearah Luke
"Hai guys, gue mau nyanyi nih, spesial buat calon masa depan gue. Stay tune" ucap Luke nyantai, deg, apa dia bilang? Calon masa depan? Dia nyanyi buat gue atau mau nyanyi buat sapa sih? Gue ngerasa nyeri ngebayangin Luke sama cewek lain. Duh gue kenapa sih? Kemudian gue segera menepis pikiran pikiran aneh di otak gue. Stop Nor, stop.
Luke pun memulai nyanyiannya.Oh oh,
Oh oh,
Oh oh,
Oh oh oh oh oh oh ohDon't talk, let me think it over
How we gonna fix this?
How we gonna undo all the pain?
Tell me, is it even worth it?
Looking through a straight line
Taking back the time we can't replaceAll the crossed wires
Just making us tired
Is it too late to bring us back to life?When I close my eyes and try to sleep
I fall apart, I'm fighting hard to breathe
You're the reason, the only reason
Even though my dizzy head is numb,
I swear my heart is never giving up
You're the reason, the only reasonI feel you burning under my skin
I swear I see you shining
Brighter than the flame inside your eyesBitter words spoken,
Everything broken
It's never too late to bring us back to lifeOh, oh, oh, only reason, the only reason
Oh, oh, oh, only reason, the only reasonDon't talk, let me think it over
How we gonna fix this?
How we gonna undo all the pain?Setelah Luke menyelesaikan lagunya, gue segera mematikan iphone gue.
"Gimana?" Tanya Luke kemudian
"Galau abis lagunya" ucap gue
"Emang" ucap Luke singkat
"Lo patah hati?" Tanya gue
"Hm.. gimana ya.. gue lagi kangen sama seseorang." Ucap Luke menerawang.
Duh kok rasanya nyeri ya dengernya. Gue kenapa sih? Biarin juga napa kalau weirdo ini kangen sama seseorang, apa urusannya sama gue coba?"Oh" ucap gue singkat, gue gak sanggup denger kata-kata selanjutnya
"Gue kangen sama cewek yang pernah ngisi hati gue pas sma Nor. Cewek yang tiba-tiba ilang, awalnya gue seneng karena sekarang dia udah balik lagi. Tapi ternyata dia gak secuil pun inget sama gue." Ucap Luke miris, kasian banget deh. Tega amat ya tuh cewek, batin gue.
"Gue kangeen banget sama dia nor" ucap Luke lagi sambil natap gue, duh gue jadi salting sendiri. Padahal kan bukan gue ceweknya.
"Lo sayang banget ya sama dia?" Tanya gue, duh muluut bisa gak sih lo diem.
"Iya, banget" ucap Luke sambil megang tangan gue. Duh gue jadi makin geer kan.
"Emang siapa cewek itu Luke?" Tanya gue, jujur gue kepo tapi sebenernya gak sanggup dengernya. Apa iya gue suka Luke?
"Cewek itu..."****
HI GUYS
INI CERITA SPESIAL ULTAH W HEHE
ENJOY PLUS VOMMENTS YAAA
TENGKYUU
PELUK CIUM DARI LUKE
KAMU SEDANG MEMBACA
TRY HARD ( Fan Fiksi Luke Hemmings )
Acak"Pokoknya daddy nggak mau tahu! Kamu harus pindah ke Aussie!" "Tap.." "Nggak ada tapi tapi Norin! Kamu harus tetap sekolah titik" "Daddy please listen to me! Dari awal aku cuma mau sekolah desain, tapi daddy nggak pernah mau tahu" "Mau jadi apa kamu...