14. Koas

394 13 7
                                    

Hari ini hari pertama anna koas setelah masa penyesuaian kemarin, hari dimana anna memakai seragam kedokteran sebagai mahasiswi koas. Tentunya anna senang, ditambah dokter pembimbingnya pria yang selama ini ia tunggu.

Sayangnya, anna tidak mau berharap lebih untuk bisa kembali pada Wisnu.  tidak mungkin juga meninggalkan gilang yang begitu mencintainya. Melebihi dirinya sendiri.

Seperti sekarang ini gilang merengek seperti anak kecil yang akan ditinggal ibunya kerja. "Kak aku mohon aku harus ke rumah sakit, jam istirahat aku telpon kamu janji." Ucap anna.

Gilang menggeleng ia memeluk tangan anna, mengabaikan tatapan suster dan dokter yang mausk kedalam rumah sakit. mereka saat ini di depan rumah sakit, Gilang mengantarkan anna.

"Janji?."

Anna mengangguk pelan. "Janji, nanti aku tel------"

TITT....TITTT...

Gilang dan anna terlonjat kaget mendengar suara klakson mobil. "Astaga." Kaget mereka.

Pria itu membuka kaca mobilnya menatap mereka berdua dingin. "Minggir, mau ditabrak hah?." Tanya pria itu.

"K-kak Wisnu." Batin anna.

Gilang menatap marah wisnu. "Biasa aja dong." Sinis gilang menarik anna ke pinggir mobil. "Kalau sampai lo tabrak tunangan gue, Gue Gilang aksa bumi sanjara. Enggak akan segan-segan bunuh lo."

"Kak gilang bicarakan jangan gitu." Tegur anna tidak suka.

Gilang menatap anna. "Sayang, orang seperti dia har-----"

"Lo enggak akan bisa bunuh gue, tuan gilang aksa bumi sanjara. Lo sendiri yang lebih dulu membunuh diri lo sendiri." Setelah mengatakan itu wisnu melanjutkan kembali mobilnya ke parkiran khusus dokter.

"Pria gila." Teriak gilang kesal.

Anna menatap gilang kesal. "Aku masuk dulu nanti aku telpon di jam istirahat." Setelah mengatakan itu anna langsung berlari masuk ke rumah sakit, sebelum gilang kembali menahannya.

Anna menatap pintu ruangan yang bertulis nama 'wisnu' sepertinya ia harus membicarakan sesuatu. "Masih sisa 10 menit sebelum masuk." Batin anna.

Tok.tok.tok

Anna mengetuk pintu ruangan wisnu. "D-dokter ini saya anna." Ucap anna.

"Masuk." Sahut wisnu.

Cklek.

Anna masuk kedalam menatap wisnu yang sedang duduk di sofa, sambil mengetik di laptop. "D-dokter say-----"

Wisnu mendongak menatap wajah anna. "Sudah sarapan?." Tanya wisnu memotong ucapan anna.

Anna reflek menggeleng pelan. "B-belum." Jawab anna.

Wisnu beranjak dari duduknya mengambil kotak makan yang ia bawa dari rumah. "Dokter juga harus sarapan." Ucap wisnu membuka kotak makan itu, mendorong pelan ke arah anna. "Sarapan dulu sebelum bantu aku." Ucap wisnu lembut.

Anna menggeleng cepat. "Enggak usah, aku-----"

"Buka mulutnya." Wisnu menyodorkan sendok yang berisi nasi goreng. "Aku enggak mau kamu lemas, hari ini bantu aku operasi." Potong wisnu.

Anna menatap wajah wisnu lekat ia mengangguk pelan, menerima suapan pertama wisnu setelah. Empat tahun lamanya ia tidak merasakan disuapi wisnu. "M-makasih."

Wisnu hanya mengangguk ia terus menyuapi anna, matanya terus menatap mata anna. Sudut bibirnya terangkat membentuk senyum tipis.

Anna menahan sendok Wisnu, mengambil alih sendok itu dari tangan wisnu. "Dokter juga harus sarapan." Ucap anna menyodorkan sendok itu ke mulut wisnu.

Gilang is a possessive CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang