"Hari ini kita ujian matematik." Ucap pak Eko tegas sambil memukul buku di atas meja.
Sementara itu [Name],Amu dan Upi tampak terdiam pasrah meski di dalam hatinya mereka telah berteriak keras.
'Hahaha...ulangan ya?mtk y?' Batin [Name] mencoba tersenyum paksa.
Ketiga makhluk itu lupa jika ada ujian dan belum sempat untuk belajar.
"Saya kasih waktu 1 setengah jam untuk persiapan.Kiki tolong saya buat print kertas ujiannya." Suruh pak Eko pada Kiki.
"Baik pak!" Sahutnya langsung berdiri dari kursi.
Dia kemudian berjalan melewati Amu yang tampak mencoba belajar.
"Mau ku ajarin gak?" Modus Kiki pada Amu.
Amu hanya teridiam menatap Kiki kesal.
"Aku ajarinnya pelan-pelan kok." Lanjut Kiki tepat sebelum kepalanya di tepak Toro dengan buku.
"Gausah deh." Tolak Amu sedikit mundur.
"Kiki buruan,udah di tunggu pak Eko tuh." Tegur Toro.
"Tau nih,perasaan modus mulu kerjaannya!orang lagi pusing karna ulangan dia malah sempat-sempatnya modus." Komentar [Name] yang juga sedang mencoba belajar di belakang Amu.
Akhirnya karena diusir Toro,Kiki pun segera pergi dari sana.
"[Name]..kamu ngerti gak?" Tanya Amu lesu pada [Name].
[Name] tersenyum sambil mengacungkan jempol "Jelas!"
"Wihh...ngerti kamu?" Tanya Amu kagum karena [Name] bisa dengan cepat mengerti pelajarannya.
"Jelas gak dong!" Jawab [Name] tetap dengan senyun dan jempolnya yang membuat muka Amu menjadi masam.
"Dahlah,aku mau belajar sama Ceu Qomqom aja." Ucap Amu berjalan ke arah Ceu Qomqom
"Ehh..Amu!jan marah gitulah,ikutt..aku juga mau belajar." Kejar [Name].
"Ceu Qomqom,bisa tolong ajarin aku gak?" Pinta Amu di susuli [Name] di belakangnya.
"Aku juga...." pinta [Name].
"Boleh,apa yang gak kalian ngerti?" Tanya Ceu Qomwon tersenyum ramah.
"Semuanya." Jawab [Name] dan Amu bersamaan.
"Tadi diajrin Kiki kenapa gak mau?" Tanya Ceu Qomqom pada Amu.
"Malu nanti keliatan banget begonya,aku juga gak nyaman." Jawab Amu.
"Kalau [Name],kenapa gak sama Sho aja?kan kalian deket." Tanya Ceu Qomqom pada [Name].
"Belajar sama Sho?No,no,no!yang ada dia ngatain aku bego." [Name] geleng-geleng.
"Yaudah,sini kuajarin." Ceu Qomqom kemudian mulai mengajari keduanya.
"[Name],Amu kok kalian belajar sih?percuma,mending pasrah aja." Upi tiba-tiba datang menepuk keduanya,memancing emosi Amu dan [Name].
"Ck berisik,seenggaknya aku usaha." Balas Amu mencoba fokus.
"Tau nih Upi,mending kamu juga berusaha belajar mumpung masih ada waktu." Sahut [Name] juga.
"Ngapain usaha kalau ujungnya gagal?kamu ga sadar,tiap kali kita usaha hasilnya Nihil!kita di takdirkan gagal di ujian ini,jadi gausah Usaha!" Ucap Upi mencoba menghentikan usaha [Name] dan Amu.
"Takdir pala bapak kau!tau apa kau soal takdir,memang kau tuhan?!" Balas Amu kesal dengan Upi yang tak mau berusaha.
"Temen durhaka!kalau mau gagal gak usah ngajak-ngajak!" Lanjut Amu lagi Emosi.

KAMU SEDANG MEMBACA
WEE × READERS !
Hayran KurguHanya cerita gabut dari Author =_=" •Slow Up(up kalo mood doang:)) •beberapa alur ga sama kayak cerita aslinya Karakter dan cerita Asli by: @AmoebaUwU AU by: @Elanamich ------------------------------ Ini just AU okey?ini hanya cerita gabut yang Auth...