BRUKK
"aduh yaampun pantat aku sakit banget."
ya alia baru saja hampir menabrak motor salah motornya sii kebut kebutan.
"maaf ade kamu gapapa."
"aku gapapa ko om."
orang itu mendengus bisa bisanya setampan ini dibilang om om??.
tapi tunggu alia seperti mengenal wajah ini.. seperti mirip di foto yang ayahnya tunjukan tapi masa sii.
"loh lia ko bisa naik sepeda listrik."
"bisalaa orang uda belajar ko kamu ga hati hati liat kan tangan aku luka pantat aku sakit banget."
"maaf saya obatin di mobil saja ya."
ntah apa yang merasuki alia hingga dia menurut nurut saja di bawa ke mobil pria itu.
"ko kamu bisa tau namaku."
"oh kenalin saya rasya pratama, ayah kamu sudah cerita soal itu?."
ternyata orang ini adalah rasya orang yang akan di jodohkan rusdi dengan alia, ternyata not bat kata alia aslinya lebihh ganteng sii soalnya.
"ooo jadi kamu orang yang di jodohin ayah kamu ganteng banget kamu cinta sama aku?."
kata ayahnya rasya mencintainya jadi tanpa rasa malu alia tanyalaa.
"apa kamu benar benar tida mengingat saya lili."
"panggilan itu.."
"kamu.. awss kepala aku sakit banget."
"sudah jangan terlalu di pikirkan nanti akan saya ceritakan semuanya."
akhirnya rasya membawa alia pergi ke sekolah alia lebih tepatnya mengantarkan alia.
"terimakasih yaa ka rasya."
"iya pulang jam berapa? nanti biar saya jemput."
"mmm gausa aku bisa sendiri."
namun karna tatapan rasya menajam akhirnya alia memberi tau jam pulang sekolahnya.
kenapa alia merasa rasya ta asing tapi semakin dipikirkan kepalanya semakin sakit.
"LIAAA DARII MANA AJA LOO."
teriakan gina membuyarkan lamunannya alia hanya mendengus dia binggung sekali.
belum sampai situ ternyata bara sudah menatapnya dengan tatapan yang sangat tajam alia jadi tambah binggung kan.
"ikut aku." bara saat ini menyeramkan sekalii seperti harimau yang akan menerkam mangsanya.
alia lagi lagi menurut mengikuti bara sepertinya bara membawanya ke rooftop.
"di anterin siapa tadi hm."
mampuss aliaa jadi ngerii liat bara.
"tadi itu a-aku di a-anterin.." berucap pun susah alia merasa kelu ntah mengapa dia menjadi gagap seperti inii sii.
"siapa alia vilia." tatapan bara semakin menajam alia bisa merasakanya alia semakin takut membuka suara.
"diem? ohh itu selingkuhan lo iya hah sekarang sukanya sama om om mau jadi cewe murahan lo oww atau uda bangrut perusahaan ayah lo makanya lo jual diri ke om om iyaa at-."
belum bara menyelesaikan perkataannya alia dengan berani menampar bara dengan keras.
"KURANG AJAR KAMU BARAA AKU BENCII SAMA KAMU KITA PUTUS."
bara tersadar apa yang dia ucapkan pasti sangat menyakiti hati alia bara takut alianya meninggalkanya lagi bara sangat takut.
dengan terpaksa bara memukul alia hingga pingsan ta ada jalan lain pikirnya.
bara membawa alia pergi naik mobil dia harus membawa alia pergi jauh dia binggung takut hal itu terjadi lagi bara semakin gelisah memikirkan itu.
akhirnya bara membawa alia ke sesuatu tempat yang jauh dari kota mereka masih sama sama pakai seragam.
"maaf lia jangan benci bara hiks."
berbeda dengan rasya pria itu merasa gelisah seperti akan terjadi sesuatu tapi dia ta memusingkan itu semua karna yang terpenting dia sudah bertemu dengan alianya lagi.
"tumben kamu ras senyam senyum biasanya ayah liat liat manyun terus kalo di kantor."
ya rusdi menatap aneh pada rasya ntah apa yang sudah terjadi padanya rusdi jadi kepo maksimal.
"tadi saya bertemu dengan lia dia semakin cantik dan lucu." rasya jadii rindu bilaa semakin di ingat wajah alia.
"beneran uda ketemu anak ayah terus gimana responnya dia kurang ajar ga sama kamu."
"ngga dia lucu banget saya pengen cepet cepet milikin alia yah."
"memang anak siapa dulu gitu apa alia sudah mulai memngi-."
suara dering telefon rusdi menyadarkan mereka berdua akhirnya rusdi segera mengangkat dilihat dari siapa yang menghubunginya.
......
"APAAA KENAPA BISA."
KAMU SEDANG MEMBACA
BENTARA ALPARD
Randommenceritakan tentang kisah seorang yang bernama alia prilia dan BENTARA ALPARD dua manusia yang hanya sebatas adik kelas dan kaka kelas. semua berawal dari alia mengikuti salah satu kegiatan ekstrakurikuler disekolahnya yang baru. akhirnya mereka be...