All You Had To Do Was Stay By Taylor Swift
=======================================
People like you always want back
The love they gave away
And people like me wanna believe you
When you say you've changed
"Kamu mau apa lagi sekarang?" tanyaku masih menghindari tatapan sendunya.
Aku yakin tatapan itu tidak berarti apa-apa lagi sekarang. Hanya ada janji busuk dan cinta yang telah kuberikan ingin ia minta kembali. Aku hanya ingin menghindari kesalahan kedua dengan cara meninggalkannya.
Bukankah waktu itu ia menginginkan aku pergi? Cih. Bahkan sebulan kemudian dia kembali datang membawa rayuan manis dan kata-katanya yang membuatku kecanduan. Sialnya ia selalu membuatku luluh dengan tatapan mata cokelatnya.
Hey, all you had to do was stay
Had me in the palm of your hand
"Apa yang membuatmu tetap tinggal?" desisku tak suka. Ia menggenggam tanganku yang terasa berkeringat. Masih sama seperti dahulu. Ia selalu menutupi rambut gondrongnya dengan hoodie merah marun kesayangannya.
"Apa?" tanyanya membuka suara. Aku merasakan nada keputus asaan di dalamnya, namun aku tetap diam.
Then, why'd you had to go and lock me out
When I let you in
Stay, hey, now you say you want it back
Now that it's just too late
"Aku tidak bisa, Le," jawabku sambil berusaha menepis tangannya yang kasar.
"Kenapa? Apa kita tidak bisa bersama lagi?"
Aku menggeleng lalu mengingat 'dulu'. Dimana aku yang sering mengemis minta maaf padanya karena sejumput rasa salah. Dulu Leo, nama lelaki itu, juga memintaku untuk pergi jika tidak berniat dalam hubungan ini. Membiarkanku pergi begitu saja tanpa mau mendengarkan, tipe pria yang egois. Dan sialnya aku mencintai pria itu, dulu.
"Please? Forgive me?"
"Sudah terlambat, aku sudah dijodohkan oleh Ayah," lirihku tertahan. Aku memang dijodohkan seminggu yang lalu dengan pria keturunan darah biru di tanah Jawa.
"Bohong!" ucapnya keras membuatku tergelak.
But people like me are gone forever
When you say goodbye
"Aku tidak bohong. Dan satu lagi, aku sudah menuruti apa katamu dulu. Aku akan pergi bersamanya, Leo."
Tidak. Tentu saja aku tidak pernah main-main dalam hal perasaan. Meskipun tertinggal sedikit rasa sayang, tapi aku akan tetap melepaskannya saat ia mengucapkan selamat tinggal padaku. Tidak ada siaran ulang, yang pasti aku tidak menginginkannya kembali.
You were all I wanted
But not like this...
Dulu, apa yang kuinginkan ada di diri Leo. Perhatiannya, kasih sayangnya dan hal lainnya minus sifat egoisnya. Namun sekarang itu bukan apa-apa lagi.
"Maaf," ucapku pelan lalu berhasil melepaskan genggaman tangannya.
Aku berjalan meninggalkan Leo dengan kepala ditekuk. Entah apa yang terjadi di depanku bukanlah hal yang penting sekarang.
All you had to do was stay?
================T H E E N D===============
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] Song Fiction
Short StoryKetika bibirku bergetar karena ketidakmampuan memberikan penjelasan, lagu yang kudengarkan mungkin bisa membuatmu paham. Kasih, biarkan aku berbicara, bercerita, melalui musik. Kumpulan FlashFict dengan lagu-lagu pilihan telah berhasil dituliskan ol...