Rapuh - Fitriyana_ilmi

157 12 0
                                    

Rapuh by Agnes Monica

==========================

Dia yang selama ini ada untukku. Dia yang selama ini menemaniku. Dia yang selalu menawarkan kebahagiaan di kala aku terjatuh. Dia yang mengenalkan padaku apa itu tersenyum.

Setelah semua luka yang aku dapatkan, dia datang dengan senyum manisnya, mengobati luka menganga di dasar hatiku. Dia adalah Derian Ardiansyah. Satu-satunya orang yang selalu di sampingku, dia jugalah cinta pertamaku.

"Melamun?" tanya seseorang sembari melambaikan tangannya di depan wajahku.

Aku mengedipkan mataku beberapa kali lantas menatap orang itu dengan cengiran di bibirku. Aku mengaruk belakang telinga kananku lantas meringis tidak enak. "Hehehe, maaf. Tadi kamu ngomong apa?"

Dia, Derian Ardiansyah menunjukkan senyum tidak enak dan berdeham satu kali. "Rei, hmmm ... kayaknya selama dua tahun ke depan kita bakalan susah ketemu."

Hampir saja aku terjungkal dari kursiku. Ucapan Derian berhasil mengundang jantungku untuk berpacu dengan cepat, badanku kebas, perasaanku kacau. "Ke-kenapa Der?" tanyaku dengan suara terbata.

"Aku dapar beasiswa kuliah di Inggris Rei." Derian menatapku dengan tatapan tulusnya. Senyum perlahan mengembang dari bibir pria itu lantas dia menggenggam tanganku lembut.

"Percaya sama aku, Reina. Aku gak bakalan lupain kamu. Aku bakalan sukses buat kamu." Derian dengan tatapan seriusnya membuatku sesak napas saar itu juga.

"Ta-tapi Der a ... kamu hati-hati, ya di sana. Aku sayang kamu," ucapku balas menggenggam tangan Derian.

"Kalau kamu nggak mau aku pergi, aku bakalan tetep di sini nemenin kamu," ucap Derian lagi.

Segera aku menggelengkan kepalaku, mengeratkan pegangan tanganku di tangannya, dan menatap matanya serius. "Nggak, kamu harua kejar cita-cita kamu. Sesuai ucapan kami tadi. Kamu bakalan sukses buat aku."

"Makasih, Reina. Aku janji bakalan balik dengan kesuksesan buat kamu."

***

Ini semua mustahil. Semuanya tidak mungkin. Semua hanya mimpi. Ya Tuhan, lelucon macam apa lagi yang Kau berikan untukku?

Perasaanku benar-benar tidak enak sekarang. Jantungku berpacu dengan cepat seiring dengan air mata yang mengalir di pipiku.

Benarkah ini semua? Atau hanya lelucon pada bulan April? Mustahil. Ini benar-benar tidak mungkin terjadi 'kan? Tolong katakan jika semua ini hanya mimpi.

Aku menatap Nisan yang ada di depanku dengan air mata yang masih setia jatuh meluapkan emosi yang tidak dapat aku bendung lagi.

Dia yang selama ini ada untukku kini telah pergi. Dia yang dulu selalu memberikan senyumnyankepadaku kini hanya tinggal kenangan. Dia yang dulu memberikan bahunya untukku kini hanya tinggal mimpi.

Kenapa kau mengambil dia dariku, Tuhan? Apakah aku tidak pantas merasakan kebahagiaan dariMu? Apakah aku terlalu kotor untuk bisa mencicipi kenyamanan yang kau beri?Aku masih duduk bertimpuh di sisi makam yang masih baru ini. Hatiku kembali sesak mengingat tidak akan ada lagi seseorang yang akan membelaku. Tidak akan ada lagi seseorang yang akan menjagaku. Tidak akan ada lagi seseorang yang akan melemparkan senyum tulusnya untukku.

"Kamu bohong, Derin. Kamu bilang kamu bakalan kembali dengan kesuksesan. Tapi apa? Sekarang kenapa kamu di sini? Kenapa kamu pilih tidur di tempat ini? Kalau kamu di sini, aku sama siapa Derin?" Aku meracau tidak jelas.

"Dulu aku pernah janji buat ngajak kamu ke sebuah tempat yang indah, tapi kalau kamu di sini, gimana bisa aku ngajak ke sana?" Aku masih menatap tanah basah itu dengan perasaan tidak menentu.

Aku mengusap nisan bertuliskan nama Derin lantas mengjirup napas dalam-dalam. "Dulu aku juga janji bakalan ngabulin satu permintaan kamu yang kamu bilang adalah sumber kebahagiaan kamu. Tapi kapan kamu nagih semuanya Derin?"

Aku mendongak menatap langit. Seandainya wakt itu aku menjegah Derin pergi, mungkin semuanya akan bereda. Derin akan tetap di sampingku, bukan tempat ini.

"Aku harap aku masih bisa ketemu kamu lagi, Derin. Aku sayang kamu."

***

Belum sempat kumembagi kebahagiaanku

Belum sempat kumembuat dia tersenyum

Haruskahku kehilangan, 'tuk kesekian kali

Tuhan kumohon jangan lakukan itu

Sebab kusayang dia, sebab kukasihi dia

Sebab ku tak rela, tak slalu bersama

Kurapuh tanpa dia

Seperti kehilangan arah

==============T H E  E N D==============








[3] Song FictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang