15.khawatir

287 30 1
                                    

Note buat kalian

(') cetak miring bicara dalam hati
(") cetak miring di tulis dalam note
(") cetak tegak bicara langsung

Selamat membaca

****

Waktu menunjuk pukul 8 malam tapi tidak ada tanda-tanda jeno akan pulang kerumah, hal ini membuat jaemin gelisah memikirkan suaminya yang tak kunjung pulang itu.

'Kemana sih dia'batin jaemin gelisah sembari melihat pintu.

Jaemin sangat gelisah memikirkan suaminya yang tak kunjung pulang waktu sudah malam kemana suaminya pergi selarut ini, biasanya kelasnya tidak selarut ini.

"Apa aku cari dia aja ya?" gumam Jaemin dalam hatinya.

Lain halnya dengan Jeno dia sekarang berjalan melewati gang yang sepi yang mana membuat bulu kuduk Jeno merinding, saat melanjutkan langkahnya tiba-tiba tiga preman mencegahnya.

Tubuh Jeno bergetar ketakutan ketika tiga preman itu mendekat kearahnya.
"Mau apa kalian?!" ujar Jeno dengan nada bergetar dan ketakutan.

"Mau kemana manis?" ujar salah satu preman yang telah berhasil memegang lengan jeno.

"Lepasin gak! atau aku teriak" ujar Jeno berusaha melepaskan cengkraman tangan salah satu preman tersebut.

"Anak manis seperti kamu tidak semudah itu untuk aku lepaskan" ujar salah satu preman dengan senyum mesum melihat tubuh Jeno yang sangat sexy.

preman itu mulai mendorong tubuh Jeno untuk merapat pada dinding, sembari preman itu meremas bokongnya.

Tubuh Jeno gemetaran melihat tangan nakal preman itu mulai meremas bokongnya.
"Lepaskan, jangan coba-coba kalian menyentuhku!"bentak Jeno pada para preman tersebut sambil menyingkirkan tangan nakal preman yang masih meremas bokongnya.

Nyali Jeno seketika menciut  melihat wajah ketiga preman itu, padahal dia bisa saja melawan mereka tapi tubuh Jeno pasti tidak kuat karena tiga lawan satu pasti dia kalah jika melawan.

****

Entah kenapa perasaan jaemin menjadi tidak enak, jaemin menyuruh sang supir untuk mengantarkan untuk mencari Jeno yang tidak pulang sedari tadi.

"ayo pak lebih cepat perasaan saya tidak enak,"

"Baik tuan" ujar supir yang mana langsung menjalankan mobilnya.

Beberapa menit mencari suaminya jaemin samar-samar terdengar suara minta tolong di sebuah gang sempit yang jarang terlewat oleh  orang-orang.

'Apakah itu dia?'

"Pak tolong berhenti!"

Sang supir yang melihat itu langsung mengehentikan mobilnya, " Ada apa tuan?" tanya Supir tersebut merasa aneh kenapa sang tuan menyuruh dia berhenti.

"Samar-samar aku mendengar suara seseorang sedang berteriak dan menangis di gang tersebut"

"Benarkah tuan? apa mau turun sekarang untuk mengecek gang tersebut" ujar supir sembari membuka pintu dan berjalan membukakan pintu tuan nya.

Akhirnya jaemin keluar dari mobil diikuti oleh supir di belakang, jaemin melangkah menuju gang tersebut betapa kaget saat melihat istrinya yang mau dilecehkan perasaan marah membuat jaemin dengan cepat berjalan menuju tempat istrinya.

Sebuah pukulan mendarat pada pipi salah satu preman sudut bibir preman itu mengeluarkan darah.

"Apa yang kau lakukan sialan!" bentak preman tersebut.

"Ini balasan untuk kalian yang telah menyentuh istriku!"  urat leher jaemin terlihat menunjukkan kalau dia benar-benar marah.

Jeno yang semula menutup mata langsung membuka matanya saat mendengar keributan yang sedang terjadi, betapa kagetnya saat melihat sang suami dan supir berkelahi menghajar semua preman tersebut.

Setelah berkelahi dengan semua preman itu akhirnya jaemkn berhasil mengalahkan mereka semua.

Jeno yang melihat kondisi suaminya yang penuh dengan lebam dan sudut bibirnya mengeluarkan darah, langsung menghampiri suaminya dan langsung memeluknya Jeno terinsak dalam pelukan jaemin.

Jaemin yang tiba-tiba mendapatkan pelukan dari Jeno tersenyum tulus kemudian mengelus punggung jeno untuk menenangkan sang istri yang masih syok.

"Sudah jangan menangis aku disini sayang"   jaemin terus menenangkan jeno mengelus kepalanya dengan lembut.

Jeno yang sudah merasa tenang melepaskan pelukannya pada jaemin, Jeno tidak berani menatap wajah suami nya takut dengan kemarahan jaemin.

Jaemin menatap jeno dengan tajam tersirat kemarahan didalam matanya, dengan kasar jaemin menarik jeno kedalam mobil.

"Tolong maafkan aku" rintih jeno sembari mengusap tangan nya yang memerah karena ulah jaemin.

"Pak tolong jalankan mobil"

Jaemin tidak menghiraukan permintaan maaf Jeno dengan wajah datar dia tidak menoleh sedikitpun kearah suaminya yang meringis kesakitan karena ulah nya.

Jeno menunduk merasa sangat bersalah karena telah membuat jaemin marah.  Sepertinya Jeno telah membuat seseorang yang tidak pernah marah menjadi murka seketika.

To be continued

halo-halo aku update lagi nih maaf ya yang udah nunggu aku update, karena masalah kemarin sudah mulai reda akhirnya aku memilih untuk update.

Gimana part hari ini?

Maaf kalau alurnya mulai ga jelas  seperti authonnya wkwk

Gimana kabar kalian? baik-baik saja kan, semoga kalian selalu baik apapun yang terjadi. Y ang sedang kurang sehat semoga cepat sembuh.

30 juni 2024

Silent Love| Jaemjen [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang