Silent Love| Jaemjen [ On Going ]

2. menerima perjodohan

Happy reading

****

" Sayang, apakah kamu sudah bangunkan Jeno? " Tanya tuan Lee kepada istrinya
Saat melihat anaknya dari kemarin belum keluar dari kamarnya.
Nyonya Lee menggeleng" Belum yah, aku coba cek ya sekarang" ujar nyonya lee lalu berjalan meninggalkan meja makan dan menuju kamar anaknya.

Sesampainya di depan pintu kamar Jeno nyonya Lee mengetuk pintu,namun tidak ada sahutan dari dalam.
Nyonya Lee mengetuk pintu Kembali,namun masih  tidak ada jawaban dari dalam.
Nyonya Lee berinisiatif untuk masuk ke dalam kamar anaknya.
Pintu sudah di buka, terlihat Jeno sedang tertidur memeluk sebuah bingkai nyonya Lee tahu itu punya siapa.

Dia sangat merasa bersalah,tapi keadaan ekonomi yang membuat ia harus seperti ini
" Jeno sayang,ayo bangun nak udah pagi" ujar nyonya Lee sembari menggoyangkan tubuh anaknya.
Jeno menggeliat dalam tidurnya perlahan ia membuka matanya, ia melihat bundanya sedang membuka tirai kamarnya membuat ia terbangun.
" Iya bund,nanti Jeno kesana "

****
"Jen lo kenapa dah? Sepet amat itu muka" tanya haechan sang sahabat saat melihat Jeno sedari tadi hanya melamun.
Jeno menoleh kearah haechan yang merupakan sahabatnya sekaligus teman sebangkunya.

Tanpa menjawab pertanyaan sang sahabat,Jeno kembali menatap papan tulis yang sekarang sudah bersih karena ini jam kosong.

Haechan yang melihat reaksi Jeno mendengus kesal,lalu ia mendekatkan ke telinga Jeno lalu berteriak " Yak! Lee Jeno " haechan berteriak tepat di telinga Jeno.

Jeno berjengit kaget reflek ia menggeplak haechan, haechan meringis sambil memegang hidungnya yang ngilu.
" Ah maaf Chan gak sengaja,lo si ngagetin aja"ujar Jeno meminta maaf karena tidak sengaja menggeplak haechan.
"Iya gapapa Jen " ujar haechan masih meringis kesakitan,geplakan  Jeno tidak main-main.
" Lo kenapa dah,gue lihat ngelamu Mulu" lanjut haechan
" Chan,gue mau di jodohhin Anjir"
Haechan berteriak heboh, membuat seisi kelas melihat kearah mereka berdua.
" Maaf ya teman gue, silahkan lanjutkan kegiatan kalian " ujar Jeno tersenyum malu atas kelakuan haechan.
" Wah gilak sapa tuh " heboh haechan saat mendengar sahabatnya akan di jodohkan.
" Tidak tahu gue" ujar Jeno sambil beranjak berdiri
" Mau kemana Jen? " Tanya haechan saat melihat Jeno berdiri.
" Kekantin,mau ikut?" Balas Jeno

Jeno memutuskan kekantin untuk melupakan perjodohan itu.

****
14.30

Saat tiba di rumahnya,Jeno membuka pintu disana terdapat tuan Lee dan nyonya Lee Yang sedang duduk.
Jeno menghampiri mereka berdua lalu duduk di sebelah bundanya.

" Bagaimana Jen apakah kamu terima perjodohan ini?" Tanya tuan Lee saat melihat anaknya sudah ada disini.

Jeno menghela nafas dan memantapkan dirinya " iya Jeno terima perjodohan ini"
Ujar Jeno yakin
Ia yakin pilihan orang tua yang terbaik kan.

Tuan Lee tersenyum senang mendengar perkataan Jeno dan memeluk putra semata wayangnya,ia sangat menyayangi Jeno,ia takut kehilangan Jeno seperti kejadian 3 tahun lalu membuat ia sedikit posesif terhadap Jeno.

" Oh iya Bun, emang seperti apa orang yang akan di jodohkan oleh ku" ujar Jeno bertanya kepada bundanya.

Tuan Lee dan nyonya Lee saling pandang,tuan Lee menggangguk kepalanya. Nyonya Lee menghela nafas.

" Jeno sayang orang yang akan di jodohkan oleh itu seorang laki-laki,tapi dia baik kok tapi ada satu kekurangan" balas nyonya Lee menjelaskan tentang orang yang akan di jodohkan oleh putranya.

" Kekurangan? Maksudnya bund? " Tanya Jeno bingung

" Iya dia punya kekurangan yaitu dia tidak bisa berbicara" lanjut nyonya Lee

Jeno melotot mendengarnya itu " hah,Bun maksudnya bisu?"

" Iya sayang,apa kamu akan  menerimanya?" Tanya nyonya Lee saat melihat reaksi putranya.

" Gimana ya,tapi aku perlu waktu Bun untuk bisa menerima dia"
jujur ia kaget ternyata orang yang akan jadi suaminya ternyata bisu.

" Yaudah Bun aku pergi kekamar dulu ya mau istirahat capek soalnya" ujar Jeno sembari berdiri meninggalkan orang tuanya di ruang keluarga.

Jeno bingung dengan perasaannya sendiri, saat melihat kekurangan yang dimiliki calon suaminya, membuat ia ragu untuk menerima perjodohan ini.

To be continued

Jangan lupa tinggalkan jejak sayangku