Happy Reading
****
Baru saja Jeno menginjakkan kakinya di depan markas, dering ponsel membuat ia mendengus kesal.
Jeno mengeluarkan ponselnya disaku celananya, oh ternyata bundanya yang menelpon, dengan cepat Jeno mengangkat telepon itu.
" Halo Bun,ada apa?" Tanya Jeno tanpa basa-basi.
" Bisa pulang nak sekarang,ibu mohon" ujar ibu Jeno memohon di seberang telepon.
" Tapi bund aku lagi mau kumpul sama teman-teman" ujar Jeno sambil memandangi langit yang semula cerah sekarang sedikit mendung,mau hujan kayaknya pikirnya.
" Ya sudah aku pulang sekarang" lanjut JenoJeno menaiki kembali motornya,lalu meninggalkan markasnya.
Di perjalanan merasa perasaannya gak enak saat bundanya tiba-tiba menelponnya kemudian menyuruhnya untuk pulang,
Ada yang tidak beres dengan ibunya. Apa ia membuat kesalaha sampai membuat bundanya marah?, Ah sudahlah Jeno tidak tahu.Jeno merupu anak bandel dan juga ia sangat susah sekali di atur.
Sesampainya dirumah Jeno membuka pintu rumah,ia melihat keluarga sudah menunggu di ruang tamu.
" Ada apa membuat kalian menyuruhku pulang cepat? Apa aku membuat kesalahan sehingga kalian marah? "
Jeno berbicara sambil berjalan kearah ruang tamu lalu duduk di sebelah bundanya.
" Tidak sama sekali, jadi gini kami akan menjodohkanmu dengan anak dari bos ayah kamu " ujar bundanya panjang lebar sambil menatap Jeno menunggu jawaban dari putra bungsunya.Jeno terdiam ia tidak salah dengar kan? Apa katanya tadi di jodohkan.
" Bun,aku gak mau pokoknya titik! " Teriak Jeno sambil berdiri dari tempat duduknya.
"Aku masih mau kuliah Bun aku nggak kepikiran untuk nikah saat ini " lanjut Jeno sambil melenggang pergi meninggalkan kedua orangtuanya.
"Jen,berhenti kamu! Dasar anak kurang ajar!" Teriak ayah Jeno marah.
Jeno tidak menggubris teriakan ayahnya dia tetap menaiki tangga menuju kamarnya, ia perlu waktu untuk sendiri.
Bunda memegang tangan ayah lalu mengelusnga untuk menenangkan emosi yang ada dalam suaminya.
Ayah Jeno hanya menghela nafas kasar, sangat pusing menghadapi sifat putranya yang sangat keras kepala seperti dirinya.*****
" Jeno "
Ia menoleh mencari sumber suara, ternyata kakaknya yang sedang duduk di bangku taman sambil melambaikan tangannya.
" Hyung? "
Jeno bergegas menghampiri sang kakak." Hyung kau kemana saja kenapa gak pernah mengunjungiku "
Sang kakak yang mendapatkan pertanyaan dari adeknya hanya terdiam ia bingung harus menjawab apa.
Sambil mengelus sayang rambut adeknya yang mulai sedikit panjang, ia sangat menyayangi adeknya melebihi apapun,tapi sayang takdir berkata lain." Jeno? "
" Belajarlah menerima sesuatu"
Jeno menoleh dengan pandangan bingung
" Maksudnya Hyung?"
Sang kakak hanya tersenyum,lalu memegang wajah Jeno dengan kedua tangannya.
" Mulai sekarang belajarlah menerima sesuatu,"
" Hyung "
" Waktu hyung tidak banyak, kau harus bahagia ya dengan pilihan bunda dan ayah, kakak tahu pilihan orang tua adalah yang paling terbaik"
Setelah selesai berbicara Mark berdiri lalu mulai meninggalkan Jeno.
" Ani Hyung,jangan tinggalkan aku! "
Jeno berlari mengejar kakaknya,jeno terjatuh saat mengejar kakaknya.
Mark tidak peduli dengan keadaan adeknya ia terus melanjutkan perjalanannya,hingga ia menghilang meninggalkan Jeno sendirian.
" Hyung Jangan tinggalkan aku sendiri "****
"HYUNG! Hah... Hah..."
Keringat bercucuran,Air matanya juga ikut turun.
Jeno terbangun dari mimpinya yang tidak tahu ini mimpi buruk atau tidak.Jeno duduk lalu menyadarkan bahunya pada kepala ranjang,pikiran tertuju pada omongan sang kakak.
Entahlah,semua itu masih menjadi teka-teki.
Jeno mengarahkan pandangannya lemari yang ada di dekat jendela, Jeno berjalan menuju lemari lalu membuka lemari tersebut.Di ambilnya sebuah kotak lemari itu, lalu membawanya ke ranjang.
Kemudian Jeno membukanya, terdapat sebuah bingkai foto yang berisi dua orang yang tersenyum sangat lebar.
Ini semua kenangannya dengan kakaknya mark, yang telah meninggal 3 tahun lalu karena menyelamatkannya.
Jeno memeluk fotonya dengan sang kakak,Jeno terinsak.
" Kak kenapa kamu menyelamatkan aku"
Jeno memeluk kotak yang penuh kenangan dengan kakaknya sampai tertidur.To be continued
Jangan lupa tinggalkan jejak sayangku
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Love| Jaemjen [ On Going ]
Teen FictionLee jeno harus menerima perjodohan yang orang tuanya tentukan. Orang dinikahinya merupakan orang yang memiliki kekurangan yakni bisu. Mampukah Jeno Bertahan dengan jaemin yang merupakan orang yang bisu.