Setelah selesai mengerjakan hukuman yang diberikan oleh guru konseling, Syifa segera ke kantin, menemui temannya. Karena sekarang sudah memasuki jam istirahat, semua mahasiswa banyak yang sudah keluar kelas. Syifa mendapati temannya, ia menghampiri Seolyo."Hayoo"
Seolyo membulatkan matanya karena kaget dan itu membuat Syifa tertawa renyah. "Biasa aja kali mukanya nggak usah melotot gitu, seremmmm" ucapnya yang masih ada sisa-sisa tawanya, Syifa duduk disebelah Seolyo.
Seolyo memutar bola matanya malas, "ya lagian siapa yang gak kaget coba digituin" Seolyo merenggut. Syifa ketawa melihat wajah temannya yang sedang marah.
"Lo kok tumben kesiangan"
"Tadi habis subuhnya gue tidur lagi" balasnya, "oh ya, gue ngambil makan dulu" lalu Syifa beranjak dari tempatnya.
Mengambil makanan dan minuman yang sudah disediakan, lalu kembali ke tempat semula.
"Thanks ya Rin, saran lo kemarin malam gue pake dan emang bener, bokap gue tuh terlalu khawatir sama gue"
"Nah kan apa gue bilang, udah baikan lo sama bokap?" tanya Syifa dengan mimik wajah jahilnya.
Seolyo menarik napas dalam lalu menghembuskannya, "udah... tapi kalau masalah mobil belum, gue masih belum bisa pakai mobil" ucapnya dengan lesu.
"Yaudah ngga papa, lo bisa numpang sama gue dulu. Lagian kan awalnya salah lo juga"
Seolyo memutar bola matanya malas, saat ia hendak menyahuti perkataan Syifa, tiba-tiba ada yang datang—mengejutkan mereka berdua.
"Hai, Yorin"
Syifa menoleh kearah sumber suara tersebut, ternyata yang memanggilnya adalah Hyunbin dan ada Hanbin juga. Syifa tersenyum ramah kepada kedua temannya tersebut.
"Lah ternyata kita satu kampus?" tanya Syifa bingung.
"He'em kita satu kampus. Eh gue sama Hanbin duduk disini ngga papa kan?"
Syifa mengangguk, "duduk aja ngga papa, ngga ada yang gigit kok" ucap Syifa sedikit bercanda.
"Bisa ae lo" tanggap Hyunbin, "oiya, kalian mau datang gak ke party ulang tahun Hanbin, datanglah masa kagak" ucap Hyunbin dan membuat Syifa dan Seolyo mengerutkan keningnya.
"Emang kita diundang?" tanya Seolyo lalu Hyunbin menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. "Kapan acaranya" tanya Seolyo dengan antusias.
"Lusa"
Syifa dan Seolyo mengangguk-anggukan kepalanya lalu Syifa melirik Hanbin, "emang ngga papa Bin kita datang" tanya Syifa karena ia masih ragu dengan jawaban Hyunbin.
"Ngga papa, kalian datang aja lagian ngga ada yang larang"
Lalu Syifa melirik Seolyo, mengangkat sebelah alisnya untuk pertanda menanyakan apakah datang atau engga. "Datang aja yuk Rin, sekali-kali kita party bareng" Syifa diam saja ia tidak menjawab apa-apa.
Hanbin menatap Syifa dengan sorot mata yang memohon, entah kenapa dirinya cemas jika Syifa menolak untuk datang ke party-nya. Sebenarnya, ia sudah menerima kenyataan jika Syifa sudah menemukan laki-laki pilihannya, tapi entah kenapa hatinya selalu terasa sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal to be with him [END]
Teen FictionAssyifa Rahma adalah seorang gadis perempuan yang ceria. Mungkin, ia bisa dibilang adalah gadis perempuan yang sangat beruntung karena selain cantik, ia juga adalah gadis yang cerdas. Meskipun begitu, ia selalu berpikir bahwa ialah hanya gadis bias...