Saat ini, Syifa dan Yeona sedang menonton film horor, meskipun Syifa tidak sepenuhnya menonton karena ia lebih banyak menutup mukanya disaat-saat hantunya akan muncul.
Syifa bernapas lega karena filmnya telah berakhir, "huhhh" helaan napas panjang tersebut sampai terdengar. Yeona menyingkirkan lengan Syifa yang memeluk erat dirinya, "lepas Rin, filmnya kan udah selesai. Lagian napa harus takut si, hantunya ngga gigit lo juga"
Syifa melepaskan tangannya dari tubuh Yeona, ia merenggut kesal. "Siapa suruh nontonnya film horor, udah tau gue penakut"
"Ngga berubah-ubah lo mah, dari dulu takut mulu" ucapnya lalu menatap Syifa, ia mempunyai niat untuk menjahili nya. "Awas loh itu dibelakang lo" ucapnya dengan nada menakuti lalu ia meninggalkan Syifa sendirian di ruang TV. Yeona pergi ke kamar mandi karena ia sudah tidak tahan lagi—perutnya sangat sakit.
"IHHHH KAK YEONA!"
Syifa juga ikut berlari tetapi ke kamarnya, ia menunggu Yeona di kamar sambil bermain handphone supaya angan-angannya teralihkan dari flim yang tadi ia tonton.
"Rin gue pulang ya" katanya, yang saat ini sudah berada di kamar Syifa dan bersiap diri untuk pulang.
"Mending nginep aja kak, lagian ntar besok juga kesini lagi"
"Gue mau sekalian beres-beres barang yang mau dibawa ke kemah"
"Minta tolong ke manager lo aja, bilang apa aja yang mau lo bawa terus nanti suruh anterin ke sini sekalian" ucap Syifa mengusulkan, sebenarnya Syifa masih terbayang-bayang film tadi makanya ia meminta Yeona untuk menginap disini, lagian besok juga akan ke sini lagi.
Yeona menyetujui perkataan Syifa, ia menghubungi manager-nya untuk menyiapkan barang-barang yang ia perintah dan mengantarkannya ke apartemen Syifa.
Sedangkan Syifa sekarang ia sudah beranjak dari tempat tidurnya, ia akan menyiapkan barang-barang karena ia juga belum menyiapkan apa saja yang akan dibawa.
••••••••••••••••••••
Keesokan harinya, Syifa dan Yeona sudah berada di dapur mereka berdua sedang membuat sarapan. Jika untuk sekarang mereka hanya memasak yang ringan-ringan saja.
Setelah selesai mereka duduk dan memulai sarapan, disela-sela sarapan Yeona berhenti sejenak, "Rin kata Hyunbin lo satu kampus sama dia"
"Iya gue satu kampus sama Hyunbin" jawabnya jujur. "Oiya gak cuman Hyunbin doang tapi Hanbin juga" ucapan Syifa membuat Yeona tersedak.
Setelah reda Yeona baru bisa berbicara, "bukannya Hanbin di Harvard ya? Setau gue dia disuruh orang tuanya ke Harvard" tanyanya bingung.
Syufa mengangkat bahunya pertanda ia tidak tahu, "ntah, soalnya gue juga baru ketemu akhir-akhir ini, sebelumnya gue ngga pernah liat"
Yeona mengangguk-anggukan kepalanya lalu menatap Syifa dengan tatapan jahil dan tersenyum miring. "Apa jangan-jangan dia pindah ke SNU, kan bisa aja tuh awalnya dia di Harvard terus pindah ke SNU gara-gara denger berita lo yang keluar dari Montligh, bisa ajakan soalnya dulu kalian saling suka" Yeona menaik turunkan alisnya untuk menggoda Syifa.
"Dih, mana ada sok tau lo. Lagian nih ya itu kan dulu, bisa jadi sekarang dia udah punya cewe, jangan lupa loh kak kalau gue udah nikah"
"Iya iya deh yang udah punya 𝘯𝘢𝘮𝘱𝘺𝘦𝘰𝘯"
"Dih, udah ah gue mau siap-siap dulu daripada nanti kesiangan" lalu Syifa meninggalkan Yeona di ruang makan sendirian.
Hari ini mereka akan pergi bermain keluar, sesuai rencana mereka yang kemarin. Mungkin tidak akan lama karena pukul sebelas nya mereka akan pergi ke tempat kemah.
••••••••••••••••••••
Syifa dan Yeona baru saja tiba di perkemahan, di sana sudah berkumpul, tidak banyak juga karena hanya ada sekitar 20 yang datang. Mereka berdua berjalan kearah teman-teman SMP-nya.
"Eh sorry ya kalau kita telat"
"Ngga papa Yeon, belum pada dateng semua ini juga" balas salah satu diantara mereka.
"Ohya, kirain kita berdua yang telat" ucap Syifa terkejut karena ia kira bahwa dirinya dan Yeona lah yang terakhir datang.
Tidak lama setelahnya, ada yang datang dan bergabung bersama. Itu adalah Hanbin dan juga Hyunbin, mereka berdua baru saja bergabung.
"Sorry telat"
"Sorry kita telat tadi ada kendala bentar pas di jalan" ucap Hyunbin sedikit menjelaskan kenapa mereka berdua bisa terlambat.
"Ya Udah ngga papa, mending kita pasang tenda masing-masing soalnya udah siang" ucap salah satu teman mereka.
Tidak ada yang membantah mereka segera memasang tenda masing-masing dan saling membantu jika ada yang kesulitan. Syifa, Yeona dan kedua temannya yang akan satu tenda bersama mereka berdua, saling bekerja sama satu sama lain, tidak ada yang tidak bekerja di kelompoknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal to be with him [END]
JugendliteraturAssyifa Rahma adalah seorang gadis perempuan yang ceria. Mungkin, ia bisa dibilang adalah gadis perempuan yang sangat beruntung karena selain cantik, ia juga adalah gadis yang cerdas. Meskipun begitu, ia selalu berpikir bahwa ialah hanya gadis bias...