14

943 55 7
                                    

"Di situ aja ya,kak?" Ucap cala sambil menunjuk sebuah toko bayi yng ada di dalam mall pada varsha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Di situ aja ya,kak?" Ucap cala sambil menunjuk sebuah toko bayi yng ada di dalam mall pada varsha.

"Boleh" Sahut varsha.

Pasangan yng tampak serasi dengan bayi kecil yng melengkapi mereka memasuki toko perlengkapan bayi ternama.

"Selamat datang papa,mama" Sambut penjaga toko dengan panggilan unik untuk pelanggan nya yng dapat membuat varsha salah tingkah tanpa ia tahu alasannya.

"Mau cari perlengkapan bayi lengkap buat newborn" Ucap cala to the point, ia tidak ingin berlama lama di luar rumah karena merasa kasihan dengan cacan yng mungkin terganggu karena kepanasan atau kebisingan yng ada.

"Baik, mari ikut saya,kak"penjaga itu membawa cala dan varsha ke bagian perlengkapan untuk newborn.

Kini cala dan varsha sudah berada di perjalanan pulang setelah membeli perlengkapan cacan yng sangat banyak, mereka juga sempat mampir ke supermarket yng ada di dalam mall untuk membeli kan susu si bayi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini cala dan varsha sudah berada di perjalanan pulang setelah membeli perlengkapan cacan yng sangat banyak, mereka juga sempat mampir ke supermarket yng ada di dalam mall untuk membeli kan susu si bayi.

"Cacan mau tidur di kamar siapa?" Tanya cala memecah keheningan.

"Di kamar lo aja,gapapa kan?" Jawab varsha.

"Gapapa" Balas cala sambil mengangguk kan kepala nya.

Beberapa detik setelah itu ponsel milik varsha berdering, layar nya yng menyala secara otomatis menampilkan nama gadis kesayangan varsha.

'Zena🤍' cala bisa melihat dengan jelas nama kontak yng menelpon suami nya itu, cala juga melihat dengan sangat jelas emoji hati yng melambangkan cinta seorang varsha.

"Aku cuma mama pengganti mu, aku bukan orang yng di inginkan papa mu" Batin cala sambil menatap wajah teduh si bayi yng sangat mirip dengan papa nya.

Sebelum mengangkat panggilan itu varsha sempat melirik cala sejenak, di rasa cala tidak peduli dengan kesal ia langsung mengangkat panggilan itu.

"Halo,sayang" Varsha tanpa sadar membesar besarkan suara nya entah apa alasan nya.

"Ketemu?" Varsha langsung menoleh pada cala yng juga menoleh pada nya.

Varsha langsung mengheningkan panggilan itu sementara.

"Boleh gak?" Pertanyaan dari varsha itu membuat cala kaget.

"Emangnya aku bisa ngatur kamu?" Tanya balik cala yng langsung menusuk hati varsha.

"Sekarang kan udah ada cacan, dia anak gw, gw gamau dia bebanin lo" Jelas varsha.
Ia tidak sebrengsek itu untuk membebani cala dengan ada nya putra yng tidak memiliki aliran darah dari cala.

"Boleh jangan dulu gak? Aku mau minta bantuan kamu buat ngerakit beberapa barang barang cacan yng tadi" Ucap cala dengan ragu.

Tidak mungkin juga ia harus merapikan dan merakit barang barang baru milik cacan sendirian, ia juga tidak mungkin meninggalkan cacan dan merakit barang barang nya, jadi ia butuh bantuan papa dari si bayi.

"Oke" Setelah itu ia langsung mengembalikan panggilan tadi.

"Aku gabisa,maaf" Ucap varsha lalu menaruh ponselnya, panggilan nya telah selesai rupa nya.

"Gapapa kan? Pacar kakak gak marah kan?" Tanya cala.

Varsha hanya menggeleng sebagai jawaban.

"Kak, tolong gendong cacan dulu, aku mau bikinin dia susu" Pinta cala.

Varsha pun langsung mengangguk, ia dengan pelan mengambil ahli putra nya dari sang mama.

"Jangan lama lama, gw masih harus ngerakit box bayi nya" Pesan varsha yng hanya di balas deheman oleh cala.

Tak butuh lama untuk cala yng memiliki sikap cekatan untuk membuat sebotol susu.

Varsha dapat melihat cala kembali dengan sebotol kecil susu di genggaman nya.

"Cacan... Sini sama mama" Tutur cala dengan lembut mengambil ahli bayi mungil yng tadi nya ada di gendongan papa nya.

"Semoga cacan suka ya sama susu nya, jangan rewel kan cacan anak papa yng pinter" Ucap cala dengan pelan sambil menatap sayang bayi yng juga sedang mengamati nya dengan netra kecilnya.

Sedangkan orang yng terdiam tak jauh dari sana menarik senyum nya.

"Dia lembut banget, how luck-eh, gw kenapa coba?!" Batin varsha senyam senyum sendiri sambil menatap layar ponselnya yng mati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dia lembut banget, how luck-eh, gw kenapa coba?!" Batin varsha senyam senyum sendiri sambil menatap layar ponselnya yng mati.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
A M E R T ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang