23

840 50 5
                                    

Perlahan cala membaringkan tubuh varsha ke bantal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Perlahan cala membaringkan tubuh varsha ke bantal.
Entah ia lelah atau memang merasa nyaman di pelukan istri nya lelaki itu malah kebablasan tertidur di dekapan cala.

Cala tersenyum kecut menatap wajah tampan varsha yng telah lelap dalam tidurnya.

"Andaikan sikap kamu gak berubah rubah,kak"gumam cala.

Ia menggeleng kan kepala nya, menepis bayangan jika varsha dapat berubah.

"Gak mungkin! Dia gak cinta sama kamu,cal!"batin cala.

Agar tidak kembali terpikir, cala memilih untuk mengangkat cacan yng tertidur untuk ia bawa ke kamar nya.

Agar tidak kembali terpikir, cala memilih untuk mengangkat cacan yng tertidur untuk ia bawa ke kamar nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Varsha terbangun dari tidur nya saat mendengar suara teriakan wanita dari luar rumah.

Ia beranjak melangkah keluar kamar dengan keadaan setengah sadar.

Baru saja ia membuka pintu rumah nya, Bogeman dari tangan berurat mendarat sempurna di pipi nya.

"Pa-papa?"gumam varsha sambil memegang pipi nya yng terasa nyeri.

"Mana cala?"tanya kanina menatap datar putra nya.

"Cala-"

"Ada apa ini?"muncullah cala dengan raut kebingungan nya.

"Kak? Pipi kamu kenapa?!"raut yng semula nya bingung tadi berubah jadi panik saat melihat memar di pipi suami nya.

"A-anu.."

"Biar aku obatin,tunggu sebentar!"ucap cala ingin pergi untuk mencari kotak p3k namun di cegah oleh ibu mertua nya.

"Ikut ke rumah mama,ya?"ucap kanina membuat putra bungsu nya menatap nyalang sang ibu.

"Gak!gak bisa gitu dong"tolak varsha.

"Mama gak tanya kamu ya! Mama gak Sudi menantu mama tinggal sama cowok bajingan kayak kamu, varsha!"bentak kanina.

"Ayo kemasi barangmu!"kanina menarik tangan cala untuk masuk ke dalam rumah.

Sedangkan varsha,ia di tinggalkan dengan papa kandung nya.

A M E R T ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang