16

914 60 0
                                    

"Cantik!" Celetuk varsha begitu saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cantik!" Celetuk varsha begitu saja.

Pipi cala langsung memerah mendengar itu.

Di kamar yng sempit nan sepi itu terdengar samar samar detak jantung kedua insan itu yng berdetak cepat.

"Gw-gw ke kamar sebentar" Varsha langsung berlalu dari kamar itu.

Cala menghela nafas nya.

"Aku kenapa sih?" Batinnya sambil memegang dada nya.

Hari telah menjelang sore, cala memutuskan untuk pergi ke taman sebentar, karena cacan sedah berada pada papa nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari telah menjelang sore, cala memutuskan untuk pergi ke taman sebentar, karena cacan sedah berada pada papa nya.
Ia harus memanfaatkan waktu itu.

Dengan sweater beruang kebesarannya, si cantik itu berjalan dengan senyuman ceria menuju taman.

Rencana nya ia akan membeli buku di kedai ayah Marvel.

"Halo,marvel!" Sapa cala dengan senyum manis nya saat sampai di depan kedai buku yng sudah pernah ia kunjungi beberapa waktu lalu.

"Cala?" Marvel terkejut, ia langsung mengembangkan senyum nya tanpa sadar ia langsung memeluk tubuh mungil di hadapannya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Dan di ujung sana, terdapat gadis yng menyeringai sambil mengambil gambar kedua teman itu dengan ponsel ber merk nya.

"Maaf... " Ucap Marvel setelah melepas pelukannya.

"Ga-gak papa" Balas cala menarik senyum canggung nya.

"Kamu mau beli buku,ya?" Tanya marvel.

"Iya, ayah kamu mana?" Balas cala penasaran.

"Ayah aku sakit, jadi aku yng gantiin dia jaga kedai" Jelas marvel, tatapan pria itu tak lepas dari wajah cala yng memang enak di pandang.

"Cepat sembuh,ya? Umm... Marv, aku mau cari buku tentang bayi ada gak?"

Deg!

Marvel seperti nya salah paham, raut nya langsung pucat, senyuman yng ia pasang di wajah nya luntur seketika.

"Kamu udah berencana mau punya baby?" Tanya Marvel dengan kekehan palsu.

"Gak, malah sekarang aku udah punya baby" Balas cala ikut terkekeh.

"Hah?!" Marvel mencoba untuk mencerna perkataan cala.

"Hahaha... Ya, aku sekarang sedang mengurus bayi, dia anak almarhum om aku yng istri nya kabur jadi anak nya di titipin ke aku, karena udah gak punya keluarga lagi, ayah aku di kampung juga udah gak sanggup buat ngurus" Jelas cala sambil melihat lihat novel yng ada do kedai ayah Marvel.
Dan pasti nya semua penjelasan yng cala katakan itu bohong!

"Ohh... " Marvel menghela nafas lega.

"Mari! Aku tunjukan" Marvel menggandeng tangan temannya itu menuju rak rak yng berisi buku panduan untuk mengurus bayi bagi orang tua baru.

"Sudah berapa bulan bayi nya?" Tanya Marvel.

"Tidak lebih dari satu bulan" Sahut cala.

"Newborn?" Ucap marvel.

"Iya" Cala mengangguk, ia masih menunduk memfokuskan diri nya ke banyak buku buku yng ada memilah buku mana yng isi nya paling lengkap.

"Kok bisa ibu nya setega itu ninggalin anaknya" Ucap marvel sambil menggeleng geleng kan kepala nya.

"Ibu nya cuma korban disini,marv"batin cala.

" Jalan pikir orang kan gak ada yng tau,marv"balas cala.

"Ini buku yng aku mau" Ucap cala memberikan dua buku itu pada Marvel.

Lalu cala mengeluarkan dua lembar uang berwarna merah muda.

"Eh, gak usah, kamu kan temen aku, sekali sekali lah gratis"tolak marvel,ia menggengam tangan sahabatnya sambil menggeleng dan memasang senyumnya.

" Beneran? Aku gak enak nanti sama ayah kamu"ucap cala.

"Gak papa, ayah nanti aku kasi tau, dia orang nya gak pelit kok" Balas Marvel menenangkan.

"Kalo gitu makasih ya marv, aku mau pulang, kasian baby nya aku tinggal lama" Pamit cala, cuaca juga telah menunjukkan jika sebentar lagi akan turun hujan.

"Aku anterin,ya? Udah mau hujan loh, nanti kamu malah basah di jalan" Tawar Marvel.

"Gima-"

"Udah,ayo!" Marvel menarik pelan tangan cala menuju motor nya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
A M E R T ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang