7

1.4K 123 0
                                    

Tae benar benar takut, dia takut JK marah. Jujur tae sangat merindukan JK yang kelewat cuek, namun sekalinya berinteraksi malah membuat jk marah.

Sudah pukul 7 malam, jk masih belum turun.

"Tae tolong panggil koo ya buat makan malam", momy

"Baik nyonya",

"Biar sean aj mom", saut sean yang baru keluar dari kamarnya

"Jangan sayang, koo tidak suka orang lain masuk kamarnya, mending sean bantu momy siapin makan malam ya sayang", ucap momy memberi pengertian, sean pun mengangguk pasrah, dia benci tae

Akhirnya Tae pun perjalan ke kamar JK, dia masuk dan melihat sang tuan muda sedang merapikan koper.

"Koo... mm sudah waktunya makan malam", ucapnya pelan sambil meremat ujung bajunya

Jk hanya diam, dia melihat tae dari ujung kaki hingga ujung rambut, cantik batinnya. JK berdiri dan membanting tae ke kasur

Muah

Muah

Muah

Muah

Muaah

Aah koooo aahhhhh

Desah tae semakin terdengar saat lehernya dilecehkan oleh JK.

Setelahnya Jk menghentikan perbuatannya karena takut melewati batas. Jk berdiri dari kasur dan kembali menutup kopernya. Sementara tae sudah dalam posisi duduk, dia bingung kenapa jk merapikan koper, apa dia mau liburan

"Koo mau liburan?"

Jk kembali menoleh ke tae

"Engga.. gue mau pindah"

Tae merasa seperti tersambar petir. Entahlah, tapi dia sedih mendengarnya

"Ke-kenapa pindah"

"Gue mau lanjut SMA di paris"

Setelah mendengar penuturan JK, tae hanya menunduk meremat ujung bajunya, sementara air mata sudah membasahi pipinya. Jk melihat semua itu tersenyum. Kemudian duduk disamping tae dan memeluk tae. tak disangka, tangis tae pecah... dia memeluk JK erat. Sangat erat

"Hisssk hiksss kooo jangan pergiii"

"Nanti balik lagi kok, cuma sekolah disana"

"Hikss hiksss nanti ga ada koo disinii hiks"

"Iyaa kan gue disana"

"Jangan tinggalin tae hiks hikss tae bakal patuh hiks hiks ga nakal koo"

"Hahaha...", jk tertawa mendengar penuturan tae. Dia melepaskan pelukan tae dan mengangkup pipi tae. Satu kecupan didaratkan di bibir manis tae

"Tae anak baik kok.. tae juga patuh... tapi cukup jadi anak manis, baik, penurut dan patuh padaku, tidak boleh pada orang lain, paham", tae mengangguk ribut

"Ingat, tae itu milik koo... tak boleh disentuh orang lain", tae mengangguk lagi.

"Tae harus menunggu koo sampai kapanpun", dan tae masih mengangguk

Setelah itu jk menarik tae kepangkuannya dan kembali melumat bibir favoritnya.
.
.
.
.

Setelah makan malam, tiba tiba saja teman2 jk datang, ada mingyu, bambam, enwo, sobin dan alex.

"Looh ngapain kalian kesini, mau ngemis", sapa sean saat melihat teman-teman Jk datang

"Ga tuh.. jk mana", enwo

"Kalian cari jk ya, bentar tae panggilin, ayo masuk dulu", ucap tae yang baru muncul dai belakang geng JK. Tae baru dari luar, dia habis buang sampah

"Heh anak pembantu, ga usah belagak lo yang punya rumah, anak babu ga tau diri lo", bentar sean ke tae

"Taeby dari mana", ucap suara dari dalam rumah, ya itu JK

"Habis buang sampah koo"

Sean heran melihat jk menggerek koper.

"Lo koo mau kemana", sean

Tak lama mom dan dad juga keluar rumah,

"Loh udah ngumpul disini semua, ayoo berangkat", mom

"Moo pada mau kemana"

"Mau anter koo ke bandara", RM

"Koo mau liburan?? Sean mau ikut pokoknya", rengek sean

"Ga.. ko mau lanjut sekolah disana sayang", dad

"Ayoo mom dad... taeby ", ucap ko sambul menarik tangan tae ke mobil

"Tapi tae hanya pake baju ini koo",

"Gapapa tae.. lu cakep kok", enwo

Mereka masuk k mobil. Tae duduk di samping JK, sementara sean sudah rusuh menyuruh tae pindah dan tak dihiraukan.

Jk memeluk erat tae dan melumat bibir tae sebelum turun mobil. Mereka saling melambaikan tangan sebagai tanda perpisahan


MILIK TUAN MUDA JEONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang