16

1.8K 115 8
                                    

" udah lengkap buktinya?" Jk

"Sudah, mereka, sean , jeni dan zico yang memang sering membuli tae.. aku juga beberapa kali melihatnya.. dan puncaknya mereka sampai melakukan hal sekeji itu... idemu bagus, membuat jeni sdan sena bertengkar dan bukti datang sendiri padamu",

"Hahah.. sungguh ingin ku patahkan lehernya, namun aku butuh bukti"

"Sekarang kondisi tae gimana? Kemanrin gue lihat dia kesini"

"Dia sudah mulai berani berbicara, dan aku masih ragu membahas tentang egi padanya"

"Tapi hubungannya dengan egi baik kan?"

"Baik, sangat baik.. egi yang sangat banyak maunya menjadi jinak saat bersama tae"

"Gue g nyangka, lo bisa melakukan hal sebesar ini..  ", ucapnya sambil menepuk nepuk bahu jk

"Lo sendiri gimana sama jimin?"

"Udah jadian gue, kami sudah tinggal bersama"

"Kalau kondisi tae sudah lebih baik, gue mau jimin menemuinya, jimin adlaha sahabatnya saat sekolah dulu", JK

Sugapun mengangguk, sebajing bajingannya bos nya ini, tapi menurut suga, dia adalah orang yang konsisiten, dia mau tae, dan dia mau sukses tanoa bantuan orabg tuanya. Hanya dua itu, dan tercapai semuanya. Dia sukses melatih dirinya lepas dari fasilitas orangtuanya sajek dini, dan sukses mebangun karirnya.

Dia pergi mengejer minpinya dan meninggalkan tar sementara waktu, berjanji akan kempali pada tae. Dia pun menepatinya, awalany semua orang dekat jk saat itu sangat khawatir dengan kondisi JK yang tau kalau tae diperkosa, dia ingin kembali dan membunuh orang irang bejad itu. Namun kay menanhannya dan memaksa jk menanhan diri, dia tak punya cukup power saat itu. Dia harus sukses untuk membuat taenya tar tersentauh dan tak direndahkan

Tae yang diperkosa saat itu hamil, dan dia melahirkan, namun sean membuang bayi itu lalu beralasan bahwa bayi itu dicuri. Itulah yang membuat kondisi tae semakin parah. Tae benar benar kehilangan dirinya. Dia mulai tak bicara sejak saat itu.

Bayi yabg dibuang, dipungut oleh sahabat JK yang ada dikorea saat itu, dan dirawwat hingga jk lulus SMA, tepat saat bayi itu berusia 1,5 tahun, bayi itu diterbangkan ke US untuk dirawat oleh JK.

.
.
.
.


"Atuuu tak salah, tamu yang jahat",

"Egi, minta maaf ya"  bujuk sang guru

"Ga mauu", kekeh egi

"Selamat siang", ucap pria dewasa masuk ke ruang guru, disana ada egi, seorang bocah dan kedua orang tua  bocah itu

"Ayah...", ucap egi dan berari memeluk JK

"Ada apa", tanya JK ke gurunya

"Egi memukul temannya tuan",

"Iya, anakmu memukul anakku hingga wajahnya lebam", bentak orabg tua anak itu

"Heh bocah, kenapa kau dipukul egi", tanya pria lain yang mengikuti JK daribtadi, itu suga, sebenarnya dia agak membentak

"Mm mmm ituu.. mmm hikssss aaa... atuu jatuh sendirii hikss hiksss" , semua orang terdiam

Jk menatap sang guru, dia hanya bisa menggaruk lehernya yang tak gatal

"Jangan memaksa anakku meninta maaf atas kesalahan yangbtak pernah diperbuat, kalau dia salah dia akan meminta maaf tanpa kau suruh ana seam", ucap JK kemudian keluar dari sana. Sang guru hanya bis amembungkuk meninta maaf.

.
.
.
.

"Bundaaaa......", teriak egi membuka pintu kamar JK

"Egi... ", sapa tae lembut,

"Egi cari siapa", lanjut tae

"Cari bunda... atu tadi dituduh pukul olang, padalah no.. ayah datang ke setolah bun", cerita egi dedepan pintu, dan saat egi bercerita JK sudah ada dibelakang egi

Jk masuk kamar dan langsunv menuju kamar mandi. Tae yang melihatnya heran, pasalnya ini masih jam 12 siang. Tae mengajak egi berganti baju, namun egi menolak karena dia bisa melakukannya sendiri.

Tak lama, jk keluar dari kamar mandi

"Yang ambilin baju", ucap JK yang sudah berada di walking closet, sementara tae baru e
mnutup pintu kamarnya.

Tae mengangguk dan memilihkan baju santai untuk JK. Tae merasakan tangan jk melingkar apik di pinggangnya, dan tae merasakan lehernya dikecup, bahunya juga jadi sasaran. Badan tar gemeteran, air amtanya berjatuhan, namunbtae menggigit bibirnya agar isakannya tak terdengar oelh JK. Tae sudah berjanji tak akan menangis saat dipeluk JK, namun reaksinya tak bisa dikontrol oleh tae

"Sayang... kamu masih menangis saat aku oeluk", ucap jk melepaskan pelukannya

Tar langsung membalikan tubuhnya dan memeluk tubuh Jk

"Hiks hiskk maaf maaf huks hiksss tae ga bermaksud hiks hiksss..."

"Hei.. tak apa sayang...  memang butuh waktu untuk menghilangakn takutmu, jangan sedih ya.... taeby sudah jadi anak yang berani, taeby harus bangga pada diri sendiri", ucap jk sambil menghapus airmata yabg membasahi pipi gembulnya. Satu kecupan didaratkan di bibir Tae

MILIK TUAN MUDA JEONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang