Lauren tengah merokok melampiaskan isi pikiran nya yang terasa sangat berat pada gelap nya malam. Rasa sesak di dada nya tidak bisa diutarakan dengan kata-kata belaka, terlebih kehilangan seseorang yang berarti di dalam hidup nya. Dan miris nya, sang ayah lah yang menghancurkan hidup nya.
"Kau boleh merokok, tapi bisakah dimatikan terlebih dahulu?" tanya seseorang dari sana.
Lauren menoleh ke asal suara, rupanya Helios yang tengah menggendong putra nya, Caerios. Karena melihat anak kecil, Lauren refleks mematikan rokok nya lalu mengibas-ngibaskan tangan nya agar asap rokok bisa pergi.
"Putra ku tidak bisa tidur."
Caerios dengan mata bulat besar nya menatap Lauren.
"Halo." sapa Lauren.
"Kau bau rokok, jangan menyentuh nya." tegur Helios kepada Lauren dengan tegas kala melihat Lauren ingin berjalan menuju arah putra nya.
"Aku paham, hanya saja aku ingin melihat nya dari dekat."
Helios bermain-main kecil bersama Caerios dan membuat Lauren yang melihat membayangkan apa yang terjadi andai ia memiliki kehidupan yang baik dengan Astoria.
Ayah dari Caerios itu melirik ke arah Lauren sedikit lalu menyadari bahwa Lauren menatap kedua nya dengan sendu. "Caerios, paman itu bernama Lauren." Helios memperkenalkan Lauren kepada putra nya sembari menunjuk Lauren dengan jari telunjuk nya.
Seolah tak percaya apa yang dikatakan Helios, Lauren merasa dirinya dianggap. "Kau memperkenalkan ku?"
Tanpa menjawab sepatah kata pun, Helios membawa Caerios kembali ke dalam.
"Tunggu."
"Apa?" Helios menghentikan langkah nya.
"Aku ingin bicara hal yang penting pada mu."
Helios melanjutkan langkah kaki nya untuk membawa Caerios ke pelukan ibu nya.
Perasaan dendam yang masih menyala serta rasa sakit yang tidak kunjung ada habis nya, membuat suasana hati putra dari Duncan de Linbergh berubah seketika.
Menerima fakta pada hidup nya bahwa wanita yang ia cintai telah tiada serta buah hati nya berakhir mengenaskan membuat Lauren kehilangan arah.
Tak menunggu lama, Helios kembali untuk bicara pada Lauren.
"Kau ingin aku berbuat sesuatu Helios? Tampaknya itu akan memudahkan dendam mu pada keluarga ku."
"Apa maksud mu?"
"Jangan berpura-pura tidak mengerti, aku tahu kau bukan pria bodoh― ikut lah dengan ku kembali ke Tirion. Aku ingin membawa mu ke dalam rencana ku untuk memberi efek jera kepada ayah ku."
"Aku tidak percaya padamu, mengapa seseorang cepat sekali berubah?"
"Kau pun berubah ketika mengenal cinta, Helios. Semua orang seperti itu. Aku ingin keadilan untuk semua hal yang menimpa ku, bahkan aku belum menjadi ayah yang baik untuk nya."
KAMU SEDANG MEMBACA
ENOUMENT (END)
Romance[Sequel of "RETROVAILLES"] GIEDENSERA #2 ENOUMENT : perasaan getir yang muncul di masa sekarang. Berharap bisa kembali ke masalalu. Bagai "hitam dan putih" itu lah yang menggambarkan hubungan ini. Perjuangan cinta adalah saat kalian saling menguatka...