malam ini Zein di kamar nya sedang melamun di balkon. ia terus memikirkan keadaan Melisa ia sangat khawatir dengan nya. mamanya yang khawatir anaknya tidak keluar dari kamar sedari pulang sekolah tadi menghampiri nya ke kamar.
" Zein sayang turun dulu yuk kita makan malam papa udah nungguin tuh di bawah". ujar mamanya sambil berjalan menghampiri nya.
" iya mah" jawab Zein
" aduh kenapa sih sayang mukanya murung gitu? ada masalah?" tanya mama nya.
" ga papa mah ayo turun" ajak Zein. mereka pun turun menuju meja makan untuk makan malam bersama.
Dan mereka pun duduk dan mulai memakan makanan nya. papah nya yang melihat Zein diam saja merasa aneh. papah nya tentu saja sudah tau tentang penyakit yang di idap Melisa karena papanya Melisa sendiri yang memberi tahu nya.
" kamu pasti lagi mikirin Melisa kan Zein?". Tanya papanya.
Zein yang di tanya seperti itu langsung menatap papanya. " kok papah tau?" tanya Zein.
" iya tadi om Bram sudah memberi tahu papa di kantor nya. Tadi papa kesana sekalian meeting. kamu ga usah khawatir Zein kata papanya sementara dia bakal menjalani pengobatan di sini dulu". jawab papanya menjelaskan.
" aku khawatir banget pah sama Mel. aku rasa aku suka sama dia apa mungkin aku udah cinta sama dia" ucap Zein.
" wah bagus dong kalo gitu papa sama mama kemarin baru aja bahas gimana kalo kamu kita jodohkan saja dengan Melisa. eh taunya kamu malah udah suka duluan" ujar papanya dan mamanya tersenyum senang melihat itu.
" jadi kapan kamu mau menyatakan perasaan kamu?" tanya papanya.
" ga tau pah aku bingung gimana ngomong nya" jawab Zein.
papanya dan mamanya pun tertawa karena itu. mereka merasa bahagia anak nya jatuh cinta baru kali ini mereka melihat anaknya kebingungan memikirkan perempuan seperti itu.
" kamu harus berani dong Zein seperti papa dulu saat menyatakan perasaan kepada mama kamu langsung sat set sat set deh pokoknya". ujar papanya dengan semangat.
" iya sayang kamu harus berani atau mungkin kamu butuh bantuan mama papa nanti kita bantuin kok" ujar mamanya.
" ga usah lah mah kayak apa aja Zein jadi malu tau" ujar Zein.
" yasudah kita selesaikan dulu makan malam nya nanti kita bahas lagi" ucap papanya. Dan mereka pun melanjutkan makan malam nya.
🌹🌹🌹🌹
Di sekolah Melisa dan temannya sedang berjalan menuju kelasnya sambil mengobrol. " jadi gimana kamu nanti jadi main kan?" tanya teman nya yang bernama bulan.
" ga tau deh aku bingung ga ada yang anterin" jawab nya.
" loh bukannya kamu ada Zein? kalian pacaran kan? seharusnya dia mau dong anterin kamu" ujar bulan.
" bukan aku sama Zein itu temenan aja dari dulu padahal aku sebenarnya suka sih sama dia. Tapi malu ga sih kalo aku yang nembak duluan" jawab melisa.
" bukan nya sekarang lagi trend yah yang kayak gitu cewek nembak cowok duluan".
" iya sih tapi aku malu ah" ujar Melisa.
" iya sih aku juga kalo gitu malu" balas bulan.
" yaudah liat nanti yah mainnya kalo jadi aku kabarin" kata Melisa kepada bulan.
Bulan pun mengangguk mendengar itu lalu mereka masuk ke kelasnya.
pulang sekolah Zein menghampiri Melisa ke kelas nya.Melisa yang baru keluar dari kelas nya kaget dengan Zein yang berdiri bersandar di tembok kelas nya. " Eh Zein ngapain kamu disini?" tanya Melisa.
" Aku kali ini ga bisa anterin kamu pulang karena ada latihan karate" jawab Zein.
" oh yaudah ga papa kayak sama siapa aja pake izin dulu" ujar Melisa.
" Takut nya kamu ga ada yang jemput". ucap Zein.
" Aku udah telpon supir aku kok tadi paling sedikit lagi sampe" jawab melisa.
" oh yaudah kalo gitu aku duluan ya Mel" ujar Zein.
" Iyah" balas Melisa.
setelah itu Zein pergi meninggalkan Melisa. sebenarnya ia berbohong kepada melisa karena sebenarnya ia sedang menyiapkan kejutan untuk menyatakan perasaan nya kepada melisa.
setelah pulang dari sekolah Zein ke rumah Melisa ia sebenarnya sudah bekerjasama dengan kedua orang tua Melisa dan tentu saja orang tua nya. mereka menyiapkan semua itu di taman belakang rumah nya.
sementara Melisa sedang bermain keluar dengan bulan yang menjemput nya tadi. Bulan sebenarnya juga sudah tau maka dari itu ia menjemput Melisa dan mengajak nya keluar agak lama.
Teman-teman Zein juga membantu menyiapkan kejutan tersebut. mereka menyiapkan berbagai dekorasi cantik seperti pita, bunga dan dekorasi lainnya agar terlihat romantis.
Dan akhirnya malam pun tiba Melisa dan bulan sudah pulang saat turun dari mobil bulan menutup mata Melisa.
" ih bulan ngapain sih pake tutup mata aku segala?!" ujar Melisa agak terkejut.
" udah ikut aja" jawab bulan sambil menuntun Melisa ke taman belakang.
sesampainya di taman belakang Melisa di buka penutup mata nya. satu hal yang ia ingat pada malam itu adalah taman tercantik yang pernah ia lihat. ia terkagum-kagum dengan itu. Dengan berbagai dekorasi cantik itu membuat taman nya menjadi lebih indah.
Saat Melisa berjalan menuju bangku taman yang ada di dekat pohon ia terkejut akan kehadiran Zein yang datang sambil membawa buket bunga di tangan nya.
" Zein" ujar Melisa terkejut melihat nya. saat ini yang ia rasakan jantung berdebar kencang seakan ingin keluar dari tubuhnya. ia merasa ada getaran yang tak biasa dalam dirinya seakan hatinya di penuhi oleh taman bunga yang bermekaran.
Zein berjongkok dengan dengkul satunya yang menopang tubuh nya. Dan mengangkat bunga yang di pegang nya ke arah Melisa. " hai Mel aku rasa sudah lama kita berteman dan aku rasa ini adalah waktu yang tepat untuk aku menyatakan perasaan ku pada mu" ucap Zein dengan menatap mata Melisa dalam-dalam.
Di mata itu melisa dapat melihat ketulusan dan ketulusan cinta yang terukir di matanya.
" Do you wanna be my girlfriend?" Tanya Zein dengan penuh harapan bahwa Melisa akan menjawab nya dengan satu kata yaitu iya.
Melisa seakan terpana dengan kata-kata Zein. ia merasa sangat bahagia akhirnya hal yang ia tunggu selama ini datang juga. Zein menyatakan cinta padanya yang awalnya mereka hanya berteman tanpa ada kepastian dalam hubungan mereka akhirnya kepastian itu datang juga.
" Terima!"
"Terima!"
" Terima!"
Seru teman-teman Zein yang ada di sana dan orang tua Melisa dan mama papa Zein. mereka sungguh ikut senang melihat itu.
Melisa menarik nafas dalam-dalam guna menetralkan perasaan nya dan menjawab. " yes, i want" ucap sambil mengangguk pasti.
Zein berdiri dari jongkok nya dan memberikan bunga itu pada melisa dan memeluknya erat.
🌹🌹🌹🌹
( gambar hanya ilustrasi )
KAMU SEDANG MEMBACA
falling in love with you
Roman pour AdolescentsBertemu dengan mu adalah hal terindah yang pernah ku punya. Dan aku sangat senang bisa mengenal mu. Kamu adalah bagian terpenting dalam hidupku. Kamu adalah perempuan yang akan selalu ku rindukan. Aku sangat mencintaimu dari dulu hingga sekarang a...