Mengetahui dirinya mengidap penyakit separah itu membuat nya merasa sangat terpukul. Melisa menangis semalaman dan keesokan paginya ia ke sekolah dengan kondisi mata yang bengkak akibat menangis.
Zein yang sedang berjalan di lorong menuju kelasnya dan ia melihat Melisa dan langsung menghampiri nya. Ia kaget melihat kondisi Melisa yang terlihat sangat kacau.
" Kamu kenapa mel?" Tanya Zein dengan khawatir.
" Ah, ga papa kok aku ga kenapa-kenapa" jawab nya berusaha untuk terlihat baik-baik saja.
" Tapi kok mata kamu bengkak gitu kayak abis nangis" ujar Zein.
" Ah iya tadi malem tuh aku nonton drakor sedih banget ceritanya nya" jawab nya.
Zein hanya mengangguk mendengar nya dan mereka berjalan menuju kelasnya masing-masing.
Sepulang sekolah nanti Melisa tidak langsung pulang karena ia ada latihan ekskul walaupun ia tidak sehat tapi ia tidak ingin berputus asa. Seberapa sakitnya dia ia akan tetap bertahan.
Melisa menghampiri Zein di lapangan Zein sedang bermain basket bersama teman-temannya. Zein yang melihat Melisa pun menghampiri nya.
" kenapa mel?" tanya Zein sambil merapikan rambutnya yang berantakan.
Melisa yang melihat pemandangan seperti itu langsung tertegun. ia baru sadar betapa tampannya orang di depannya ini. mungkin selama mereka berteman ini adalah kali pertama ia terkagum-kagum dengan ketampanan Zein.
" emmm nanti pulang sekolah kamu bisa tungguin aku sebentar ga? soalnya aku ada latihan ekskul buat persiapan pertandingan basket Minggu depan" ujar Melisa.
" bisa. emang kira-kira kamu selesai jam berapa?" tanya Zein.
" jam 3 sih udah selesai ya seharusnya tapi paling agak ngaret sedikit" jawab nya.
Zein pun mengangguk. " oke aku tungguin kalau pun kamu pulang nya lebih dari jam 3 pun aku tungguin" ujar Zein.
" ih serius?!". tanya Melisa dengan wajah antusias.
" iya"
" ih baik banget sih kamu" ujar Melisa dengan senang.
Zein yang melihat Melisa seperti itu juga ikut senang. ia tersenyum menatap Melisa. " iya dong" jawab nya.
" yaudah aku masuk dulu ya" ucap Melisa.
Zein mengangguk dan Melisa berjalan sambil melambaikan tangannya ke arah Zein. Zein pun tersenyum bahagia entah mengapa rasanya senang sekali melihat Melisa seperti itu. ia pun melanjutkan bermain basket bersama teman-temannya.
🌹🌹🌹🌹
setelah selesai latihan cheerleaders Melisa keluar dari ruangan latihan. ia pergi ke toilet untuk mengganti pakaian nya. setelah itu ia berjalan menuju parkiran untuk menemui Zein.
setelah di parkiran ia tidak melihat keberadaan Zein. ia pun menuliskan chat kepada Zein.
melisa: "kamu di mana?"
tak menunggu lama Zein akhirnya datang dengan membawa air minum di tangan nya.
" dari mana kamu?" tanya Melisa.
" abis beli minum buat kamu". jawab Zein sambil menyerahkan minuman itu dengan tersenyum.
sejenak Melisa menatap mata Zein dalam-dalam ia merasa ada getaran rasa di hatinya. ia seakan terhipnotis oleh senyuman Zein. " terimakasih" ucap Melisa sambil menunduk berusaha menutupi wajahnya yang memerah.
" kenapa nunduk gitu hm?" tanya Zein sambil memegang pipi Melisa menuntut agar Melisa mau melihatnya.
" ga papa" ucap Melisa. lalu ia meminum air yang di berikan Zein tadi.
setelah itu mereka berangkat menuju ke rumah Melisa. di jalan Melisa hanya terdiam. Zein yang merasa aneh dengan tingkah Melisa jadi kepikiran apakah ia melakukan kesalahan?.
" kamu kenapa mel kok diem aja" tanya Zein.
" kalo semisal aku lupain kamu gimana Zein?". tanya Melisa tiba-tiba.
" maksud kamu apa ya? kayak nya ada yang perlu kita omongin. mau berhenti dulu?" tanya Zein. ia tahu ada yang tidak beres dengan Melisa.
Melisa pun mengangguk Zein yang melihat nya dari kaca spion pun langsung mencari tempat untuk mereka berhenti.
Tak lama Zein melihat ada sebuah taman. " itu ada taman mau berhenti di situ?" tanya Zein.
" boleh tamannya juga kelihatan bagus dan sepi gitu" jawab melisa.
Meraka pun berhenti di sana dan duduk di bangku yang ada di dekat pohon.
" are you oke mel?" tanya Zein.
Melisa menggeleng. " kamu tau kan kemarin aku abis ke rumah sakit".
" iya tau" jawab Zein.
" kata dokter aku mengidap kanker otak" ucap Melisa.
suasana seketika hening begitu Melisa mengatakan itu. Zein terdiam jantung nya seakan berdetak lebih cepat ia sangat terkejut dengan itu seakan tidak percaya dengan apa yang telah ia dengar. " kamu bohong kan Mel?" tanya Zein sambil memegang bahu Melisa.
Melisa menggeleng lalu air mata yang sedari tadi ia tahan akhirnya jatuh begitu saja. " aku ga bohong Zein bahkan itu orang tua aku yang ngomong langsung sama aku tadi malam. saat aku mendengar nya aku pun sangat sedih seakan duniaku berhenti begitu saja. aku tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya" ucap nya dengan Isak tangis yang begitu menyayat hati.
Zein terdiam ia sungguh terkejut bukan main mendengar itu rasanya dada nya sesak seakan seperti di pukul rasanya sakit sekali mendengar perempuan yang ia cintai mengidap penyakit separah itu. ia tidak menyangka bahwa Melisa mengidap penyakit separah itu. seakan apa yang telah mereka jalani akan hilang begitu saja dari ingatan Melisa. walaupun hanya berteman tapi Zein tidak bisa membohongi dirinya bahwa ia berharap lebih dari sekedar teman.
Zein memeluk Melisa dengan erat seakan tidak ingin ia pergi. jika bisa ia akan melakukan apapun agar Melisa tetap berada di sisinya. ia sangat mencintai Melisa sejak dulu hanya saja ketika ia sedang berencana takdir berkata lain.
" kamu jangan tinggalin aku ya Zein?" ucap Melisa.
" aku janji enggak akan ninggalin kamu mel. apapun keadaan kamu" ucap Zein penuh janji.
" i need you by my side"
" i,ll be here for you" ucap Zein dengan penuh kasih sayang.
🌹🌹🌹🌹
KAMU SEDANG MEMBACA
falling in love with you
Teen FictionBertemu dengan mu adalah hal terindah yang pernah ku punya. Dan aku sangat senang bisa mengenal mu. Kamu adalah bagian terpenting dalam hidupku. Kamu adalah perempuan yang akan selalu ku rindukan. Aku sangat mencintaimu dari dulu hingga sekarang a...