[Happy Reading]
Azura bangun dini pagi hari, dan saat dia keluar untuk menghirup udara segar, atensinya malah kepada Cantika yang pagi-pagi sudah termenung sambil menatap derasnya ombak laut.
"Lu kenapa dari kemarin menyendiri mulu?" tanyanya kepada Cantika, gadis itu melihat ke arah Azura dan hanya tersenyum.
"Gak papa, gue cuman mau lihat ombak, baru pertama kali gue lihat pemandangan sebagus ini," jawab Cantika, tapi tetap saja, jawaban itu tidak membuatnya puas, dia butuh jawaban yang lebih masuk akal.
"Katakan yang jujur! Lo kenapa, gue butuh kenyataan bukan kebohongan," perintah Azura, gadis itu betul-betul ingin tahu apa yang sebenarnya Cantika sembunyikan.
Tapi belum sempat gadis itu berbicara, tiba-tiba saja suara isakkan terdengar darinya, "gue ... Gue bingung Zur!"
Azura kaget karena melihat Cantika menangis, dia langsung memeluk gadis berponi itu untuk menenangkannya.
"Gue ... Gue gak tahu harus ngapain! Gue gak ingin kehilangan kalian, tapi gue juga gak mau kalian kesakitan," tangis Cantika makin menjadi-jadi dan membuat Azura makin penasaran.
"Maksud lo, apa?" tanya Azura, Cantika memilih untuk tidak menjawab dia hanya menangis dengan suara tangisan yang semakin lama semakin besar.
Azura memilih untuk menunggu gadis itu tenang dan mungkin Cantika bisa menceritakannya atau tidak.
"Ra! Gue punya sesuatu, tapi gue gak bisa kasih tahu ke kalian, gue harus lakuin itu agar kalian selamat," sela Cantika dengan keadaan yang masih terisak.
"Oke lo boleh jujur sama gue, gue gak akan kasih tahu siapapun! Janji!" seru Azura, tapi Cantika menggeleng dengan cepat.
"Tidak! Mungkin kau akan tahu kalau sudah waktunya, dan itu bukan sekarang," keukeuhnya tidak ingin memberi tahu, Azura memilih untuk diam, dia paham kalau ada hal besar yang saat ini Cantika hadapi.
"Sayang! Aku sangat merindukanmu!" gumam David, ternyata sedari tadi, dia bangun lebih awal untuk melihat Cantika di kamarnya.
Tapi saat mengetahui gadis itu tidak berada di kamar, dia beralih mencari kekasihnya di luar, dan mendapatkan Cantika yang sedang menangis di pelukan Azura.
"Ini semua gara-gara Sion dan Yandi, andai waktu itu gue gak nerima mereka sebagai anggota baru Monstrea, mungkin masalah sebesar ini tidak akan datang," tuduh David kepada kedua pemuda itu.
"Benarkah?"
David membalikkan badannya dan melihat Sion dan Yandi yang sudah menyiapkan sebuah kain, yang langsung mereka taruh di hidung dan mulut pemuda itu.
"CAN-"
Cantika merasa di panggil dan bukan cuman dia yang mendengar, Azura juga, bahkan teriakan itu terdengar sangat jelas, tapi entah kenapa langsung hilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
MONSTREA | Baemon&Trejo | END
Humor[END] Kisah sekolah menengah atas dari 17 orang dengan sifat yang tidak bisa di tebak. Mereka melewati suka duka bersama-sama. Tapi semoga saja persahabatan mereka tidak hancur hanya karena hal kecil.