[BAB18END] Happy Ending

304 9 1
                                    

ATTENTION!

BAB INI AKAN SEDIKIT PANJANG, JADI MUNGKIN ANDA AKAN BOSAN😁😁😁

BAB INI AKAN SEDIKIT PANJANG, JADI MUNGKIN ANDA AKAN BOSAN😁😁😁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Happy Reading]

Perlahan matanya terbuka, menatap langit-langit rumah sakit, lalu membangunkan dirinya, melihat sekeliling dan mendapatkan Bundanya yang sudah tertidur di samping ranjangnya.

"Bunda..." panggil David dengan sedikit mengguncang tubuh Bundanya perlahan.

"David! Kau sudah bangun, yah?"

"Eh Devan juga," panggil Bundanya kepada pria yang tidak dia kenali. Mereka berdua saling melihat dan bingung kenapa wajah mereka bisa mirip.

"Lo siapa? Kenapa lo panggil Bunda gue dengan sebutan 'Bunda' juga?" tanya Devan kepada David, dia tidak ingin seseorang memanggil Bundanya dengan sebutan 'Bunda'.

"Kalian berdua kenapa? Kalian itu kembar, masa lupa? Atau kalian lagi ngeprank Bunda, yah?" tanya Bundanya dengan ekspresi penuh introgasi.

Namun keduanya hanya terdiam, seperti tidak ingin membuka suara. Yang mereka pikirkan sekarang adalah mereka kembar?

"Ini kalian benar-benar lupa kalian itu kembar?" tanya Bundanya sekali lagi, mereka berdua hanya menjawab dengan anggukkan.

"Bunda harus panggil Dokter!" Bunda mereka pergi dan disitulah mereka saling menatap dengan ekspresi yang bingung, seolah bertanya 'siapa aku?'.

Sampai pada Dokter memeriksa keduanya dan berbicara kepada Bundanya, "kasus ini baru pertama kali Saya tangani, Saya memeriksa kalau di otak mereka terdapat obat yang terlarang, dan obat itu sangat merusak otak. Mungkin itu yang menyebabkan amnesia atau hilang ingatan."

"14 pasien yang di dapat bersama mereka berdua juga mengalami hal yang sama, bahkan ada juga kakak beradik yang saling lupa, sampai-sampai orang tuanya lelah menangani mereka karena terus saja bertengkar."

Kayaknya Bunda si kembar tahu siapa mereka, mereka pasti teman-teman David dan Devan, dan iya! Dia lupa mengecek Jazen.

Dia pergi ke ruang rawat dimana Jazen berada, dan saat masuk dia melihat Bundanya Jazen sedang berbicara kepada Jazen, menjawab setiap pertanyaan pemuda itu.

"Lo siapa?"

"Eh! Tidak sopan!" peringat Bundanya, Jazen hanya menyengir tanpa dosa, tapi setelah itu malah menatap Bundanya si kembar dengan ekspresi penasaran.

"Bisa bicara sebentar?" tanya Bundanya si kembar kepada Bundanya Jazen, mereka berdua lalu keluar dan membicarakan tentang hal aneh ini.

"David dan Devan tidak mengenal satu sama lain, mereka seperti orang asing," ungkap Bundanya si kembar, Bundanya Jazen juga sama khawatirnya.

"Aku juga bingung, saat aku masuk ke dalam ruang rawatnya, dia seperti orang linglung, dia sibuk melihat kesana dan kesini, seperti seorang anak yang baru mengenal dunia," timpal Bundanya Jazen.

MONSTREA | Baemon&Trejo | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang