[Happy Reading]
"HEI! JANGAN LARI KAMU!"
David dengan sekuat tenaga berlari di dalam lebatnya hutan, pemuda itu mencari jalan yang terang, dia harus keluar dan mengungkapkan semuanya kepada teman-temannya.
Mukanya terluka, bibirnya berdarah dan banyak lebam yang ada di tulang pipinya, kakinya juga sangat sakit karena salah satu dari penjaga itu memukul kakinya dengan kayu.
"Kumohon bebaskan aku kali ini!"
Dia terus berlari sampai akhirnya ada sebuah cahaya yang berada di depannya, dan sebentar lagi...
"DAVID!"
David melihat ke arah Cantika tepat saat dia melompat untuk menghampiri cahaya itu, tiba-tiba ada Cantika yang langsung berada di depan dan langsung menangkap tubuhnya.
"S-sayang..." gumam lemah David, pria itu tersenyum kepada Cantika yang entah kenapa langsung meneteskan air matanya.
"Kenapa menangis?" tanya David tidak peka, yah pastilah karena dirinya yang datang dengan keadaan seperti ini.
"David ... Kita ... "
"K-kita putus saja," ucap Cantika memutuskan David, pria itu hanya terdiam, entah kenapa bukan badannya saja yang sakit tapi hatinya juga, merasakan sakit.
"Sayang ... Kamu gak bercanda kan?" tanya David, Cantika hanya menggeleng lalu menghapus kasar air matanya menggunakan punggung tangannya.
"Aku gak mau kamu terluka lebih jauh! Lebih baik kamu menjauh dariku sebelum kamu mendapatkan lebih dari ini!" ungkap Cantika, David berusaha tegak dan langsung menarik Cantika ke dalam pelukannya.
Cantika tidak membalas pelukan itu, membuat David sedikit kecewa.
"Aku gak papa kalau terluka, asalkan aku terluka demi orang yang aku sayangi, termasuk dirimu!" David juga ikut meneteskan air mata.
"Kumohon jangan putus dariku! Kumohon sayang..." Cantika tidak berani menjawab, tapi dia harus lakukan ini untuk keselamatan orang yang sangat dia cintai.
"DAVID!"
David melepaskan pelukannya itu dan melihat ke arah temannya yang langsung menghampiri mereka berdua.
Namun saat Cantika melepaskan pelukan itu, perkataan gadis itu membuat mereka semua terkejut, sekaligus tidak berani bersuara.
"Kumohon! Mari kita putus! Kalau kau lebih lama bersamaku kamu akan terluka Vid..." mohon Cantika, mereka yang menyaksikan itu betul-betul speechless.
"Tap-"
"Maaf tapi ini semua untuk kebaikan kamu, dan yang lain," Cantika lalu menjauh dari mereka semua, menuju ke dalam Villa dan langsung masuk ke dalam kamarnya.
"AKH SIAL!" frustasinya, dia tidak tahu harus bagaimana, sekarang dia kehilangan cintanya, dan itu semua karena... SION!
Dia lalu berjalan dengan pincang, ikut masuk ke dalam Villa, menuju kamar Cantika, dan langsung membuka pintu kamar itu.
"Dengarkan aku Cantika!" tegasnya, auranya seakan berubah sekarang.
Semua emosi tercampur pada dirinya. Dan dia tidak akan pernah melepaskan sesuatu yang pernah menjadi miliknya.
"Tidak ada yang perlu di dengarkan! Hubungan kita sampai sini saja!" ucap Cantika yang tak kalah tegas, Cantika sedang duduk di Pinggir ranjang dan David berdiri di depannya.
Cantika harus mendongakkan kepalanya agar dia bisa menatap mata pemuda itu.
"Kamu kenapa tidak bisa berpikir? Aku sudah bilang kalau aku akan rela celaka demi orang yang aku sayangi!" ujar David, Cantika ingin berdiri namun bahunya di tahan David agar tetap duduk.
"Aku sudah memikirkan ini! Dan keputusanku adalah membuatmu dan seluruh teman kita aman," balas Cantika.
"Baiklah! Kalau kamu sudah memutuskan itu, aku juga akan memutuskan untuk mengambil your first kiss," Cantika kaget mendengar perkataan pemuda itu.
Cup...
Dia kaget ketika David langsung menyosor untuk menciumnya. Dengan tenaga yang masih ada dia mendorong pemuda itu dengan sekuat tenaga.
"Hah! Ternyata ciuman pertama itu manis!" dia mengelap bibirnya dan tersenyum miring melihat Cantika yang hanya terdiam sambil melihatnya.
Kalian tahu! Untung saja pintu di tutup, kalau tidak... Celakalah dia.
"Lo-"
"Sudah berani pakai 'Lo'? Apakah kamu mau sekali lagi?" David memajukan dirinya, membuat Cantika mundur dan mentok di ranjang sampai dia sudah terbaring di atas ranjang itu.
David sudah menindihnya dari atas, sedangkan Cantika hanya tersenyum, lalu berkata, "gue rasa lo lupa kalau gue pemegang sabuk hitam..."
"Kayaknya lo deh yang lupa kalau gue juga pemegang sabuk hitam," timpal David tersenyum miring, astaga! Kenapa Cantika bisa lupa.
"Jadi..."
"HENTIKAN!"
"Kalau lo gak hentikan, gue akan putusin lo dan benci banget sama lo!" lanjutnya, dengan mengancam David, pria itu hanya tersenyum.
"Jadi kamu gak akan mutusin aku, kalau aku hentikan semua ini?" tanya David, Cantika hanya mengangguk dengan cepat, dan membuat David kembali ceria.
Namun kayaknya dia lupa kalau wajahnya sedang sakit, "awh!" ringisnya memegang bibirnya.
"Ayo kita kebawah, di sana ada kotak p3k," ajak Cantika, dia juga menyadari kalau kaki kekasihnya itu sakit, jadi dia memapah pria yang cukup tinggi itu.
"Akh sial! Kenapa mereka tidak jadi putus?"
Menuju ending...
BAB17 Coming Soon....
KAMU SEDANG MEMBACA
MONSTREA | Baemon&Trejo | END
Humor[END] Kisah sekolah menengah atas dari 17 orang dengan sifat yang tidak bisa di tebak. Mereka melewati suka duka bersama-sama. Tapi semoga saja persahabatan mereka tidak hancur hanya karena hal kecil.