Matahari sudah nampak, namun gadis yang kini sudah menjadi wanita karen ulahnya itu sama sekali tak terganggu bahkan ia semakin mengeratkan pelukan pada dirinya.
Dave memandang sosok cantik yang ada dalam dekapannya, seulas senyum terbit di bibirnya, saat mengingat kejadian semalam yang membuatnya merasa gila, bagaimana Baby yang berada di bawahnya dan desahan yang mengalun indah keluar dari bibir mungilnya, benar benar candu untuk Dave.
"Enghhhhh" lenguh Baby.
Saat membuka matanya Baby di suguhkan dengan pemandangan seorang pria tampan yang sedang menatapnya.
Cup
"Selamat pagi" ucap Dave setelah mengecup lama kening Baby.
"Pagi" balas Baby, dengan malu malu saat ia mengingat kejadian semalam bersama Dave.
"Sayang jangan biarkan laki laki lain menyentuhmu selain saya, ingat itu, kamu hanya milik saya, mengerti" perintah Dave.
Baby pun menganggukan kepalanya paham.
"Pintar, sekarang ayo kita mandi" ajak Dave yang sudah menggendong Baby menuju kamar mandi.
"Dad, Baby berat tau"
"Ngga sayang, justru kamu sangat ringan bagi Daddy"
Dan keduanya pun mandi bersama, tentunya dengan mengulang kejadian seperti semalam, kamar mandi yang kini di isi dengan suara suara desahan dan erangan yang menggema.
"Dad, Baby lemes tau, nyampe jalan aja rasanya susah" keluh Baby saat dirinya kini sudah duduk di ranjang, setelah dari kamar mandi dengan Dave yang kembali menyerangnya, membuat Baby benar benar lelah di buatnya.
Dave pun terkekeh mendengar penuturan Baby.
"Maafkan Daddy sayang, kau benar benar nikmat membuat Daddy tak bisa menahannya"
"Tapi punya Baby sakit tau Dad" ucap Baby cemberut.
Cup
Dave mengecup sekilas bibir Baby yang.
"Jangan di manyunin kaya gituh, kamu mau Daddy gempur lagi hm?" ucap Dave dengan seringainya.
"Ih Daddy mesum, aku ga nyangka ternyata Daddy semesum ini"
Baby pun berniat menjauhkan dirinya dari Dave, namun sebelum Baby bergerak Dave sudah membawa Baby ke pangkuannya.
"Maaf sayang, Daddy akan mengobati milikmu" terang Dave, lalu ia bergerak untuk menyingkap handuk yang Baby kenakan.
"Daddy mau ngapain, punya aku masih sakit loh"
"Daddy cuma mau liat sayang"
"Ih malu, ga usah biar Baby aja ntar yang obatin" cegah Baby saat Dave akan menyingkap handuk yang hnya menutupi sebagian pahanya.
"Kenapa malu hm, bukankah Daddy sudah melihatnya, bahkan merasakannya" jelas Dave, lalu tangannya melepaskan handuk Baby.
"Ihhh Dad ya ga di buka semuanya juga kali" protes Baby yang kini sudah bertelanjang di pangkuan Dave.
"Diem sayang" perintah Dave yang kini sudah menunduk melihat milik Baby yang memang terlihat memerah dan lecet.
"Kita ke dokter yah, milikmu benar benar lecet sayang"
"Ga mau, malu lah Dad, biar Baby yang obatin sendiri aja" tolak Baby.
"Kalo gitu biar Daddy saja, tunggu di sini sebentar, Daddy akan membelikan dulu obatnya" Dave pun menurunkn Baby di ranjang, lalu ia pergi beranjak untuk membeli obat untuk Baby.
Sebelum Dave pergi tak lupa ia menyelimuti Baby yang tak mengenakan apapun di tubuhnya.
Baby pun hanya diam menunggu Dave, karena ia memang kesulitan hanya untuk sekedar berjalanpun.
Tak lama menunggu, Dave pun kembali membawa kantong di tangannya.
"Apakah kau menunggu lama sayang?" tanya Dave menghampiri Baby lalu ia duduk di sebelahnya.
"Tidak, bahkan Daddy sangat cepat"
Dave pun membuka selimut Baby, langsung saja ia melebarkan paha Baby untuk ia obati area yang lecet di kewanitaannya.
Baby tak menolak, karena ucapan Dave sebelumnya yang mengatakan jika Dave sudah melihat dan merasakannya, memang benar jadi untuk apa ia malu, fikir Baby.

KAMU SEDANG MEMBACA
BABY 🔞
RomantikaBaby terpaksa menjadi seorang sugar baby untuk seorang pria dewasa yang sudah memiliki istri, Baby tepaksa melakukannya karena ia membutuhkan uang untuk membiayai hidupnya.