"Dimana rumahmu sayang, biar Daddy yang mengantarmu"
Saat ini Baby meminta ijin untuk pulang karena sebentar lagi langit akan gelap.
Dave memperlakukannya dengan baik, ia bahkan menyuapi Baby saat makan, di tambah Dave sudah mentransfer uang dengan nominal yang tak sedikit kepadanya, Baby merasa beruntung, ia akan berterima kasih kepada tasya dan andre, karena telah mengenalkannya dengan Dave.
"Baby tinggal di kossan deket sekolah yang ada di pertigaan depan Dad"
"Kamu tinggal sendiri, lalu dimana keluarga mu?"
"Baby yatim piatu Dad, dulu sebelum Baby mutusin buat mandiri Baby tinggal di panti asuhan" jelas Baby.
"Apakah ini alasan kamu menjadi sugar Baby, apa sebelumnya kamu juga pernah menjadi sugar Baby untuk pria lain" Dave tak rela jika Baby pernah bersama pria hidung belang di luar sana, meskipun tidak sampai tahap tidur bersama tetap saja rasanya ia tak rela.
"Iya Baby ngelakuin ini buat kebutuhan hidup Baby, sebenernya Daddy yang pertama dalam segala hal intim yang Baby lakuin, bahkan Ciuman aja Daddy yang pertama buat Baby" jelas Baby.
Mendengar penuturan Baby, Dave mengembangkan senyumnya, merasa senang dan bangga.
"Apa kamu tidak pernah berciuman dengan kekasihmu?"
"Baby ga punya waktu buat hal kaya gituh, selama ini Baby cuma fokus sekolah sama kerja aja, baby sebelum mutusin jadi sugar baby tuh, sebelumnya kerja di cafe jadi pelayan, cuman cafe tempat Baby kerja sekarang udah tutup jadi Baby mutusin buat ngelakuin ini deh"
"Terus kalo Baby boleh tau, kenapa Daddy nyari kehangatan sama wanita lain, padahal Daddy udah punya istri, tasya bilang istri Daddy tuh cantik, seksi, terus model lagi?" tanya Baby.
Dave pun memandang Baby dengan pandangan yang menurut Baby menunjukkan raut kesedihan di wajahnya, apa Baby terlalu lancang bertanya seperti itu, Baby merutuki mulutnya yang asal jeplak saja.
"Ehhh maaf Dad, Baby udah lancang, ga usah di jawab gapapa ko, maaf ya Dad sekali lagi" ucap Baby merasa bersalah.
"Yaudah Baby pulang sekarang aja ya Dad" pamit Baby, beranjak dari ranjang milik Dave.
Saat Baby sudah berdiri Dave memeluk dirinya dari belakang, kemudian Dave kembali membawa Baby untuk berbaring di ranjangnya dengan posisi saling berhadapan.
Cup cup cup
Dave terus mengecupi setiap inci wajah Baby, dan tangannya yang kini sudah melingkar di pinggang ramping Baby.
"Saya akan menjelaskannya" ucap Dave menatap Baby, yang juga tengah menatapnya.
"Kamu tidak perlu meminta maaf jadi jangan sungkan jika kamu ingin menanyakan apapun kepada saya Anna"
"Anna?" Baby heran dengan panggilan Dave kepadanya.
"Bukankah namamu Baby Alianna?"
"Iya tapi orang orang manggilnya Baby bukan Anna"
"Itu panggilan khusus saya buat kamu, apa kamu tidak suka?"
"Suka ko, panggil Anna aja gapapa, terus lanjutin ceritanya Dad" ucap Baby tersenyum manis.
Entah kenapa rasanya menyenangkan mendengar Dave mengatakan itu.
"Feli nama istri saya, kita menikah sudah lima tahun, dia memang cantik dan seksi seperti yang kamu bilang, dia memang seorang model, karena pekerjaan itulah membuatnya sangat sibuk sehingga kita tidak mempunyai banyak waktu bersama"
"Oh jadi itu alasan Daddy mencari seorang sugar Baby?"
"Iya, saya merasa kurangnya perhatian dan kehangatan di ranjang, saya tidak ingin menyalurkannya dengan banyak wanita karena saya seorang pengusaha, bisa bahaya reputasi saya jika saya ketahuan sering bermain dengan banyak wanita, makanya saya meminta teman saya untuk mencarikan seorang sugar baby yang bersedia untuk menjaga rahasia kita" terang Dave menatap Baby.
"Oh iya Baby hampir lupa, semalem kita belum tanda tangani persyaratannya"
"Sebentar saya ambil dulu" Dave beranjak menuju lemari yang ada di sana mengambil dokumen tentang persyaratan yang sudah temannya persiapkan untuknya.
Karena Dave sangat sibuk ia menyuruh andre untuk membuatnya, ia hanya memberikaan poin poinnya saja, kemudian ia menyerahkannya kepada Baby.
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY 🔞
Roman d'amourBaby terpaksa menjadi seorang sugar baby untuk seorang pria dewasa yang sudah memiliki istri, Baby tepaksa melakukannya karena ia membutuhkan uang untuk membiayai hidupnya.