[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA]
JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT!
Mohon untuk bijak dalam membaca18+ violence
Aksi kekerasan yang mungkin tidak nyaman bagi beberapa pembaca
Kalau ada typo, mention!
_______Hujan turun deras di jalanan kota, seolah mencoba menghapus segala dosa yang tersimpan di setiap sudut kota hingga gang sempit. Payung-payung menghadap langit penuh jenaka. Kerumunan yang tidak pernah hilang dalam lika-liku kehidupan.
Pria itu membiarkan dirinya berjalan di tengah hujan, jas hitam panjang miliknya basah, bagaikan air menembus tubuhnya bukanlah masalah.
Mata pria itu hitam pekat sepekat kekejaman di kota, tajam dan berhati dingin. Berjalan lambat hingga sampai di depan cafe di ujung jalan, memasukkan kedua tangannya di dalam saku jas panjang hitam miliknya.
Jari-jari panjangnya menyisiri rambut ke belakang menampakkan dahi lebar miliknya. Tetesan air jatuh dari helai-helai rambut silver itu.
Izana Kurokawa mengambil pemantik api dari saku jas miliknya, menyalakannya kemudian mematikannya kembali. Ada kesenangan tersendiri dari melihat api itu padam.
Pria itu kembali ke mansion, seorang ketua pelayan bernama Ringo membantu Izana melepaskan jas yang basah kuyup itu. Pria itu berjalan menuju kamarnya, setelah menyuruh pelayan menyiapkan bak mandi dengan air hangat.
Izana melepas satu persatu kancing kemeja miliknya, menampakkan tubuh dengan otot eksotis yang bisa membuat setiap gadis berteriak histeris.
Luka tembak di daerah perut sebelah kanan, memberikan memori tersendiri bagi izana. Pria dengan rahang tegas itu menuju ruang mandi dimana dua orang pelayan wanita sedang menyiapkan bak mandi air hangat.
"Keluarlah", perintah Izana, dua orang gadis pelayan itu dengan buru-buru meninggalkan ruangan.
Izana menenggelamkan tubuhnya di dalam bak air yang menghadap jendela, menampakkan hujan yang tak kunjung selesai.
Pria itu menyandarkan kepalanya, menatap langit-langi ruang mandi yang remang. Aroma dupa manis mengelilingi ruangan itu, rasa kesukaan Izana.
Bangkit dari tempatnya dan mengambil pakaian handuk, dan berganti pakaian, Izana berhenti sejenak ketika hendak memakai kaos miliknya.
Pria itu membuka laci di dekat nakas ruang ganti, mengambil pistol yang di letakkannya disana, bersembunyi di balik pintu ruang ganti, Ketika dia mendengar sebuah langkah kaki asing di daerahnya.
Izana melihat dengan hati-hati, menggunakan insting yang telah diasahnya bertahun-tahun. Mata hitamnya melirik kaca yang memantulkan letak kamar tidurnya.
Izana melihat seseorang membuka pintu kamarnya, dirinya masih bersabar, membiarkan penyusup itu bermain dengan ketegangannya sendiri.
Penyusup itu melangkah mendekat menuju ruang ganti, dari balik pintu Izana muncul, sambil menodongkan pistol. Tapi si penyusup melempar belati padanya, untung pria dengan mata tajam itu bisa menghindari belati yang hampir tertancap di pundaknya.
Si penyusup menjatuhkan pistol di genggaman Izana setelah ia membuat Izana teralihkan oleh belati yang dilemparnya. Menembak lampu-lampu di langit-langit, membuat Izana tidak bisa melihat dengan jelas, hanya sinar bulan dari jendela kamarnya.
Izana berbalik, dan memberikan serangan, si penyusup membalas serangan tangan kosong Izana, mengambil sebuah belati dari sepatu ringan miliknya.
Izana mencoba menghalau sebisa mungkin. Pria itu sedang berpikir dalam pikirannya cara menghentikan penyusup itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/304844197-288-k651685.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tokyo Revengers Oneshot
Fanfic[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Ketika para anggota Tokyo revengers mempunyai dunianya sendiri. Everything is all about Tokyo Revengers. Oneshot. If I say you are mine. So I am yours. All Tokyo Revengers characters belongs to Ken wakui. We are just fa...