Happy reading!!!
***
"Jangan pernah datang hanya untuk kesenangan jika tidak mau berakhir dengan kesengsaraan."
***
Zay Deo dan Ayla menunggu di depan ruang BK . Mereka mencemaskan keadaan Nero, entah hukuman apa yang akan Nero terima nanti. Yang pastinya Nero dan Kay akan dihukum.
SMA Trisula memang sangat ketat dalam keamanan, bagi siapapun yang melanggar aturan sudah pasti dihukum tanpa ampun, tanpa pilih kasih, semua setara, tanpa ada mahkota raja. Semuanya rata.
"Udah jangan nangis lagi. Nero bakal baik baik aja, dia kan kuat percaya deh!" Deo berusaha menenangkan Alya yang dari tadi terus menangis, menangis karna merasa bersalah. Ayla pikir ini memang salahnya, Kay mempunyai dendam pribadi pada dirinya, sehubung Nero ingin melindungi Alya jadi Nero rela ikut campur urusan Meraka. Meskipun Ayla sudah memaksa Nero agar tidak ikut campur dalam urusannya, tapi dengan keras kepala Nero tetap akan membela.
"Maafin aku Deo, Zay, maafin aku udah buat Nero berantem." Ucap Ayla disela-sela tangisnya.
"Gak usah minta maaf sama kita Ay, memang sudah seharusnya Nero jagain lo. Karna lo itu berharga baginya. Siapapun yang gangguin Lo, Nero pasti bakal ikut campur." Zay berkata, dengan tangan kanan masuk kedalam saku celana dan punggungnya yang bersandar pada dinding ruangan. Deo mengangguk, "lo tau sendiri kan apa yang Nero bakal lakuin kalok dia liat orang yang dia sayang disakiti orang lain?" Tanya Deo. "Ya! Nero akan membelanya." Deo menjawab pertanyaannya sendiri.
Ayla mengangguk, pintu BK terbuka membuat percakapan mereka berhenti. Nero keluar terlebih dulu dengan wajah jengkel, wajahnya lembam dibagian dagu, kancing bajunya masih lepas, memperlihatkan kaos hitam dalamnya. Nero berjalan menghampiri Zay Deo dan Ayla. Setelahnya Kay menyusul keluar dari ruang BK berjalan dengan pandangan menghadap kebawah. Persih ketika melewati Nero, Kay dengan sengaja menyenggol bahu Nero dengan keras. Tidak peduli, Kay tetap berjalan terus.
"Cari masalah lagi lo hah?!!!" Nero yang tidak terima dengan tingkah Kay hendak menyusul tapi Zay dan Deo menghalanginya. Sedangkan Kay dia tetap berjalan terus, seperti sengaja memancing emosi Nero.
"Udah Ro, Jangan diladeni, biarin aja." Deo menenangkan. Nero menurut, ia tidak lagi berontak hendak menyusul Kay. Ia memilih menghadap kebelakang. Ayla, sudah menatapnya dari tadi. "Maafin aku Nero, karna aku kamu jadi masuk BK." Ucap Ayla sangat merasa bersalah.
Nero justru menggeleng, "bukan salah kamu Ay, Justru aku yang minta maaf karna gak bisa jadi yang terbaik buat kamu." Nero merai tubuh Ayla, kemudian memeluknya, Nero berusaha memberikan rasa tenang dengan cara tersebut.
"Kamu sudah yang terbaik buat aku Ro_"
"EKHEMMM...."
Reflek Nero dan Ayla melepaskan pelukannya. "Gak liat lagi ada kita berdua? Main peluk peluk aja di depan kita. Kasian Deo nih, iri tau." Ujar Zay membuat Nero dan Ayla yang awalnya salah tingkah menjadi tersenyum jail.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMATI
Teen FictionHanya sebuah fatamorgana yang mengacak pikiran tanpah henti, membuat sang tuan mau tidak mau harus menuangkannya dalam sebuah karya yang jauh dari kata sempurna. *** Ini sebuah kisah tiga sahabat yang saling melengkapi satu sama lain. Zay Deo dan N...