Happy Reading :)
***
Zay mengendarai motornya dengan kecepatan di atas rata-rata. Setelah tadi ibunya menelfon saat bersama Via di taman, Zay langsung bergegas mengantarkan Via pulang. Dan sekarang tujuan Zay adalah rumah sakit. Ayah Zay masuk rumah sakit. Itulah percakapan singkat yang membuat Zay langsung bergerak cepat.
Via memaksa ikut, tapi Zay melarangnya. Sudah malam, takut orang tua Via cemas. Meskipun Zay bisa saja meminta izin pada orang tua Via.
Bicara soal ayah Zay. Sudah beberapa minggu lalu kesehatannya menurun, dokter memvonis hanya kurang istirahat. Terlalu lelah dengan pekerjaannya. Tapi kelelahan itu sudah kelebihan. Membuat ayah Zay sampai masuk rumah sakit.
Sampai dirumah sakit yang di tunjukkan oleh ibunya. Zay langsung masuk setelah memarkirkan motornya.
Bertanya kepada seorang perawat, dimana ayahnya berada. Setalah Zay tau, ia langsung bergegas.
Terlihat ibu dan adik laki-lakinya sedang menunggu di luar. Zay menghampiri ibunya.
"Ayah kenapa bu?" Zay langsung bertanya. Wajahnya terlihat begitu cemas.
Ibunya mencoba tersenyum dalam kesedihannya. "Ayahmu gak apa apa nak. Cuma kelelahan aja tadi pas datang dari pabrik."
"Abang!" Zan, adik laki laki Zay yang masih berumur lima tahun memanggilnya. Zay menoleh. Juga mencoba tersenyum.
"Kok kamu belum tidur Zan?"
"Baru bangun bang." balas Zan. "Ikut nganterin ayah bareng ibu."
"Kamu mungkin mau menjenguk ayahmu, ayahmu ada di ruangan itu." Tunjuk ibu Zay.
Zay mengangguk. Lalu masuk ke dalam ruangan dimana ayahnya terbaring disana dengan selang infus yang menancap di salah satu tangannya.
"Zay," ucap ayah Zay dengan suara lemah. Mencoba duduk. Ayah Zay cuma kelelahan tapi kesadarannya masih tetap. Hanya butuh istirahat.
Hati Zay teriris melihat itu. Ia dengan segera membantu ayahnya untuk membenarkan posisi duduknya. "Ayah kenapa? Kenapa sampek masuk rumah sakit gini?"
"Ayah gak apa apa Zay. Cuma lelah."
Zay menggeleng. "Gak ayah. Gak mungkin ayah masuk rumah sakit cuma hanya gara-gara lelah." balas Zay menatap wajah ayahnya yang kelelahan. Mencari kebohongan disana. Namun tidak ada, ayah Zay benar-benar sakit karna kelelahan. Namun Zay tidak begitu yakin, memang selelah apa sampai masuk rumah sakit?
"Zayyy, kamu harus menjadi anak yang baik ya!" ujar ayahnya. "Kamu harus bisa memilih jalan yang baik dalam hidup. Hidup penuh dengan cobaan Zay, kamu tidak akan tau masa depan kamu akan seperti apa. Tapi berjanjilah pada ayah nak, berjanjilah untuk melakukan hal-hal baik pada setiap keadaan. Jaga orang orang yang kamu sayang disekitar kamu, Jangan pernah perhitungan. Bisa jadi, sesuatu apa yang kamu benci merupakan jalan yang terbaik untuk kamu tuju." Ayah Zay mulai berbicara. Entah apa yang membuat ayah Zay tiba-tiba berbicara seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMATI
Teen FictionHanya sebuah fatamorgana yang mengacak pikiran tanpah henti, membuat sang tuan mau tidak mau harus menuangkannya dalam sebuah karya yang jauh dari kata sempurna. *** Ini sebuah kisah tiga sahabat yang saling melengkapi satu sama lain. Zay Deo dan N...