11. Renggang

5 2 0
                                    

Happy Reading:)

Happy Reading:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Kelas XI Ips 1, pelajaran sedang berlangsung. Semua murid dikelas sedang fokus mendengarkan dan menyimak penjelas yang sedang guru mereka sampaikan. Kecuali Zay.

Pikirannya masih diisi dengan kejadian kemarin. Dimana dua sahabatnya memilih membela Gio daripada dirinya. Zay melirik Deo yang duduk disampingnya sekilas. Ada perasaan bersalah pada dirinya. Lihatlah! Deo tidak bicara sama sekali pada dirinya, begitu juga Nero yang duduk dibelakangnya.

Via apalagi, sejak tadi Via menghindar dari Zay. Setiap Zay ingin mengampirinya, Via dengan buru-buru beranjak. Seakan Via memang tidak mau bertemu dengan dirinya.

Hingga bel istirahat berbunyi. Deo dan Nero keluar kelas mengabaikan Zay yang menatap punggung mereka dengan perasaan bersalah. Ya, Zay merasa bersalah. Setelah semalam dirinya sudah bisa menahan emosinya. Zay seketika merasa bersalah. Tak seharusnya melakuan hal sekejam itu pada Gio.

Via juga sama, ia langsung keluar tanpa melirikpun pada Zay.

Zay menghembuskan nafas. Beranjak dari tempat duduknya. Melangkah keluar kelas. Tapi tidak berniat menyusul kedua sahabatnya. Ia terus menelusuri trotoar kelas dengan tangan dimasukan kedalam saku celana. Seragamnya di keluarkan.

Zay terus melangkah, hingga akhirnya sampai pada tujuan. Taman belakang sekolah. Seperti biasa, jika sedang tidak baik-baik saja ia akan kesini. Ketempat yang selalu sunyi untuk menenangkan diri.

Untungnya tempat itu selalu sepi. Karena memang jarang murid lain datang ke sini.

Tempat sunyi dengan pemandangan asri membuat nyaman untuk menenangkan kecamuk pikiran. Dengan udara sejuk membuat Zay betah berlama-lama disini.

Zay melangkah menuju kursi yang sudah agak berdebu dengan beberapa daun kering. Kursi itu jarang diduduki orang. Zay membersihkan sedikit tepat untuk dirinya duduk disana.

"Kayaknya lo sering kesini?" pertanyaan itu membuat Zay menoleh mencari asal suara. Ternyata Reno, teman satu kelasnya yang jarang sekali berbicara. Tapi entah kenapa ia memulai dulu percakapan. Seperti aneh saja bagi Zay ketika Reno berbicara padanya.

"Sejak kapan lo suka tempat-tempat sunyi?" tanya Reno lagi. Ia mengambil tempat duduk disebelah Zay.

Membuat Zay mengernyit. "Sejak kapan lo suka bicara?"

Pertanyaan itu justru membuat Reno tertawa. Membuat Zay semakin kebingungan. Emang ia salah bertanya begitu?

"Dan sejak kapan lo suka kepo?" balas Reno bertanya balik. Justru mereka sekarang saling tanya tanpa ada yang menjawab. "Ok, mungkin lo belum begitu tahu tentang gue."

"Bagaimana tahu, dekat sama lo aja enggak. Lo selalu misterius kalok sedah di kelas. Duduk sendiri dan gak mau ngomong sama siapapun." balas Zay. "Bagaimana gue gak bingung saat lo mulai percakapan dulu."

SEMATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang