14

5.3K 299 7
                                    

selamat membaca

.

.

.
malam ini adalah hari perayaan ulang tahun chenle yang kini sudah memasuki usia 3 tahun.

acara ulang tahun chenle dihadiri oleh rekan bisnis Mark yang masih tergolong muda dan memiliki anak yang seusia chenle.

"grandmaa~ mommy echan manaa kok gak keliatan."

chenle sejak tadi merengek menanyakan keberadaan haechan yang memang masih belum muncul sejak chenle meniup lilin Hinga sekarang.

"sabar ya sayangg mommy echan mungkin lagi sibuk kita tungu sebentar lagi ya?." bujuk Taeyong.

chenle mengaguk lesu lalu turun dari pangkuan Taeyong.

"lele mau main ke sana dulu sama grandpa yaa grandmaa~." Cicit chenle.

Taeyong mengangguk dan tersenyum lembut.

"Iyaaa sayangg~ hati hati yaa."

sebenarnya dimeja tersebut tak hanya Taeyong dan chenle saja. ada Mark dan Jeno yang hanya menyimak saja.

Taeyong menatap malas anak anaknya yang sangat sok kul ini, menurutnya kedua curut ini tak lebih dari anak yang dulu kerap kali bertengkar karna mainan dan sekarang malah udah pada dewasa semua.

"cepet ajakin haechan nyari cincin sama tuxedonya, bubu mau acaranya dipercepat saja."

Mark tetap dengan respon biasa saja dan malah Jeno yang memasang ekspresi dongkol.

"jeno juga mau nyariin buat Nana cincin yang spesial."

Taeyong merotasikan matanya malas.

"heh kunyuk, kamu tu gausah sirik sama Kaka kamu terus kenapa kok mau ikut ikutan aja hobinya." cibir Taeyong.

"namanya hidup kalo gak nganan ya ngiri Bu~ lagian kan Jeno duluan yang pacaran sama nanaa~ masa Mark duluan yang mau nikah."

Jeno ini sebenarnya cool guys cuma lagi mode anak tuyul yang ngerengek minta susu aja sama induknya, mana mangil Mark gk pake embel embel kak lagi emng durjana.

Taeyong menatap malas anak bungsunya ini, kaya udah pinter nyari duit aja minta dikawinin Mulu, kemaren diajak Jaehyun buat belajar mimpin perusahaan aja malah ngibrit kabur curhat nangis nangis ke jaemin.

"bubu gaplok ya mulut kamu Jen, tiap hari minta dinikahin Mulu sabar gantian habis Kaka kmu dlu."

Jeno pasrah saja toh tidak bisa melawan kehendak sang ibunda negara kanjeng ratu yang sudah pasti mutlak ini.

.

.

.
"mommy manaa yaa~"

brughhh

"awhhh..."

karna tidak memperhatikan jalan, chenle menabrak seorang wanita.

"matalo kalo jalan hati hati anjing, liat dress mahal gua jadi basah." maki wanita tersebut.

chenle menatap tak suka wanita berpakaian minim dan berias tebal setebal dompet tuan muda Zhong chenle awokwokwok.

"nenek sendiri jalannya gak hati hati kok sambil main hp." balas chenle tak terima.

wanita tersebut(Jian) menatap sengit chenle.

"ngelunjak Lo ya dasar anak kecil gak punya sopan santun gak dididik ya Ama ortu Lo masih kecil dah berani ngelawan gimana gedenya pasti jadi pembangkang."

chenle merotasikan matanya malas, ingat chenle ini bukan anak kecil biasa yang hobi menangis, dia akan melawan jika disengol duluan prinsipnya itu sengol bacok😈.

"nenek sendiri punya etika gak? beraninya sama anak kecil dress jelek gitu aja disonbongin."

jian yang geram dengan ucapan chenle pun hendak mencabik cabik muka chenle namun dia urungkan dan berakhir pergi dari sana.

chenle menyeringai puas karna menang debat dengan nenek lampir tersebut.

karna sudah berputar putar sejak tadi jadi chenle memutuskan untuk kembali dan meminta bantuan grandma nya untuk mencari haechan.

.

.

.
langkah kecil chenle terhenti saat melihat haechan yang ternyata duduk manis disamping grandmanya.

chenle berlari kencang merentangkan tangannya.

"mommyyaaaaa~"

chenle berlari semangat dan.

hap

"kena kau anak tuyull ululululuuu ayo tiktokan sama aunty nanaaa duluu~"

bukan mommy yang dia harapkan justru malah siluman kadal Empang yang menangkapnya.

chenle memberontak ingin turun dari gendongan jaemin namun apa daya namanya jaemin dengan berbagai kelakuan randomya.

"aaaaaaa ontiiii turunin leleeee gamauu mommy tolongin lelee~." pekik chenle memberontak.

"satu kali tag dulu baru aunty lepasin okeee ayoo aunty ajarin yang cis cis itu tau kann chonlooyaaa~."

dahlah chenle pasrah saja, jaemin memang sering memaksanya untuk membuat konten ditiktoknya dan mengajarinya berbagai macam gerakan dens.

semua yang melihat interaksi tersebut terkikik gemas dengan tingkah manusia beda usia tersebut.

.

.

.
"pernikahan kalian akan di percepat jadi mingu depan."

uhukkk uhukk

haechan yang sedang minum pun terdak mendengar ucapan Taeyong.

Ten tidak terkejut karna Taeyong dan dialah yang sudah merencanakannya.

"kenapa sayang?." tanya Taeyong.

"apa gak terlalu cepat bubuu? katanya masih 2 minggu lagi,,," cicit haechan.

Taeyong mengusap surai coklat haechan dengan lembut.

"gak papaa sayangg~ semakin cepat kan makin baik,,bubu gak sabar pengen cepet jadiin kamu menantu, chenle juga tiap hari nanyain kamu." ucap Taeyong.

haechan melirik ke arah buna Ten meminta jawaban berharap bisa diundur lebih lama lagi,,,

namun Ten malah mengangguk dan tersenyum lembut menandakan bahwa dia setuju.

haechan pasrah kali ini.

"bagaimana sama kak Mark?." cicit haechan.

"pftttttttt ahahahaha, duda tua kek dia dipangil kak ahahaha yang ben-

bughhh

Taeyong mengeplak kepala Jeno.

"bagus kamu kaya gitu." sinis Taeyong.

Jeno mengusap usap bekas pukulan Taeyong yang tak main main sakitnya, apa apaan ini dia kan tidak salah kenapa malah kena bogem.

"iyaa iyaaa maapp."

Taeyong menghembuskan nafas kasar lelah dengan segala tingkah Jeno yang menguras kesabarannya.

"Marknya udah setuju kok sayang~ jadi besok kalian nyari cincinya ya? biar acaranya bubu sama bunda kamu yang urus ya?."

Taeyong berucap sangat lembut, haechan menatap Mark namun hanya dibalas tatapan datar saja.

bagaimana ini? bagaimana jika Mark membencinya atau semacamnya? dia tidak ingin hal hal buruk terjadi kedepannya tapi melihat bubu dan bunanya yang begitu mengharapkannya membuat haechan bimbang.

"iyaa, echan mau..." final haechan.

satu kluarga bahagia mendengarnya, Jaehyun yang sejak tadi menyimak pun ikut tersenyum.

.




.





.


Cintai ususmuu~ vote ceritaku duluu~💋👊🏻

MOMMY[markhyuck]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang