24

2.9K 279 43
                                    

Bahasa formal/nonformal disengajakan untuk penyesuaian kata.
_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_

Jaemin mendekati haechan dan menempelkan tangganya dikening haechan lalu menempelkan ke dahinya sendiri.

Haechan mengernyit heran dengan tingkah jaemin.

"Lu kenapa dah??." Tanya haechan bingung.

Ketiganya kompak menggelengkan kepalanya bersamaan membuat haechan tambah kebingungan.

Jaemin menepuk kedua bahu haechan, memejamkan matanya dan menarik nafas dalam tanda frustasi.

"Harusnya kita yang nanya gitu. Lu masih waras kan chan??." Tanya jaemin.

Haechan mengerutkan dahinya dan menyingkirkan tangan jaemin dari bahunya.

"Apaan sih Lo, yaiyalah gue masih waras yakali amit amit." Balas haechan.

Jangan tanyakan guanlin. Dia sedang sibuk bersembunyi dibalik badan mungil renjun.

Jaemin kembali menghela nafas berat dan memijat pelipisnya.

Haechan memang selalu menggunakan sweeter oversize seperti ini namun tidak dengan rok minim seperti ini apalagi dia juga menambahkan riasan diwajahnya.

Walaupun hanya terlihat memakai bedak sedikit dengan lipblam tapi ohh ayolahh siapa saja pasti akan tergoda jika melihatnya.

"Yaudah, itu gak penting. Jadi apa tujuan lu ngajak kita bertiga kesini?." Tanya jaemin mengalihkan topik pembicaraan.

"Gue ada rencana bagus, gue kasi tau tapi sambil duduk jangan berdiri kek gini capek gue abis lari dari rumah kesini." Balas haechan.

Ketiganya menganguk lalu kembali duduk dimeja melingkar menunggu rencana apa yang dimaksud haechan.

_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_

Haechan dan guanlin bergandengan tangan memasuki area caffe didalam mall tempat dimana haechan mendapati Mark bersama Jian kemarin.

"Saya gak mau kena masalah loh ini saya gak ikut ikutan." Bisik guanlin.

Haechan tersenyum remeh.

"Ckk aman amann gak bakal kenapa Napa...percaya sama gue." Balas haechan mengedipkan sebelah matanya.

Jaemin dan renjun hanya bisa geleng geleng kepala mengamati interaksi keduanya. Jujur sekarang renjun sedang dibakar api cemburu melihat haechan bercanda ria dengan guanlin.

Mau bagaimana pun juga ini hanyalah sebuah sandiwara saja dan juga renjun sama halnya seperti Mark yang sama sama tsundare.

Jadi banyakin sabar aja ya ndunn...mas guanlin tetep punya kamu kok...

_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_

Tepat seperti dugaan haechan, ia melihat arah dimana Mark dan Jian sedang makan sambil bercanda tawa.

Sebenarnya hanya Jian saja yang asik sendiri karna Mark hanya sibuk makan dan tak terlalu memperhatikan.

Tapi tentu saja itu membuat hati haechan dan para readers geram karna Jian ini tidak pernah bahkan selalu mengunakan pakaian kurang bahanya.

Haechan Manarik tangan guanlin dan meletakkannya tepat dibagian pingangnya yang membuat guanlin terlonjak kaget.

"Eh eh apa ini." Ucap guanlin panik.

"Kita harus lebih romantis dari pasangan menjijikan itu mengerti? Sekarang ikuti aku dan jangan lepaskan tanganmu dari pinggangku. Oh ya dan satu lagi-

Haechan membisikkan arahan ditelinga guanlin yang tentunya hanya author saja yang tau wkwk kepo yaa..

Next..

"Annyeong yorobunn...kita boleh duduk disini gak? Boleh lah yaa.." ucap haechan sumringah.

Dengan wajah ceria tanpa bebannya haechan dan guanlin duduk berhadapan ditempat Mark dan Jian.

Guanlin sendiri sudah tertekan lahir batin karna tingkah haechan yang sangat tidak masuk akal ini.

"Tuan Lai??." Sapa Mark

Guanlin tersenyum bisnis lalu mengulurkan tangannya.

"Selamat siang tuan Lee." Balas guanlin.

Jian hanya bisa dibuat melongo dengan peristiwa didepannya ini.

Apa apaan ini?? Dia bahkan mengira haechan akan melabraknya dan memarahinya bahkan dirinya sudah menyiapkan cara Jambak menjambak khas jalang pro untuk melawan haechan.

Namun sayangnya yang dilakukan haechan jauh diluar prediksi BMKG ckckck.

"Seru banget kek nya makan berdua, ati ati biasanya ada pihak ketiga." Cibir haechan dengan satainya mencomot minuman milik Jian.

Jian memandang tak suka haechan lalu merampas kembali minumannya.

"Iya!!pihak ke tiganya kan elo!!." Sinis jian menekankan setiap katanya.

Gochaaaa...

Haechan tersenyum senang melihat Jian sendiri yang sudah terbakar emosi, apalah padahal baru itu saja yang dia katakan tapi jian sudah panas.

"Nonaa jiann...kenapa anda berkata seperti itu? Anda menuduh saya menjadi pihak ketiga disini??." Tanya haechan dengan nada remeh.

Jian menatap haechan dari ujung kaki Hinga ujung rambut, jian akui ia baru pertama kali ini melihat haechan berdandan. Jauh berbeda sejak saat terakhir kali mereka bertemu.

"Tentu saja. Pakaianmu sangat ketat dan..apa itu?? Oh ayolah kau mengunakan riasan?? Ewhh laki laki mana yang sengaja memamerkan paha mulusnya." Cibir jian tak suka.

Jangan tanyakan Mark sekarang. Dia sedang menahan hasratnya untuk tidak menerkam bayi beruangnya.

"Astagaa...apa kau baru saja memujiku?? Terimakasih..dan aku rasa menjalang itu trendi untuk sekarang. Jadi kurasa tidak buruk untuk mengikutinya." Balas haechan santai.

Jian yang merasa tersindir pun berdiri dari duduknya dengan wajah memerah menahan amarah.

"Apa maksudmu hah! Kamu mengataiku merebut kak Mark begitu?? Kami hanya sahabat dari kecil yang sudah terpisah lama!." Geram jian.

Haechan berdecih pelan.

"Cihh?? Apa sudah selama itu kalian tidak lagi mesra mesraan Hinga selalu makan bersama??."

"Apa maksudmu Seo haechan!." Sahut Mark.

Haechan menatap malas Mark. Selalu saja duda pir aw ini tidak terima jika dirinya menjelek jelekan yang katanya teman masa kecilnya ini.

"Kenapa? Apa ucapanku salah? Lagian aku kesini bukan bermaksud untuk berdebat. teman masa kecilmu saja yang sepertinya sangat mudah terpancing."

"Kenapa? Lo cemburu kita makan bareng hah." Sinis jian.

Haechan tertawa keras menangapi ucapan jian.

"Cemburu??? Gue?? Cihh gak ngaruh wirr ambil aja lagian lebih Tajir Koko China gue kok yakan sayang??." Ucap haechan merangkul bahu guanlin yang sedari tadi hanya menyimak.

.

.

.

_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_

VOTE dulu baru lanjut lagi😋

MOMMY[markhyuck]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang