Bab 19: Radiasin

25 2 0
                                    

Now...

Selama Enterprise Pingsan tidak tersadarkan diri di kamarnya, Karl terus menerus menjaganya dan berada disampingnya. Ia terus berharap agar Enterprise kembali sadar. Ia terus menerus memegang tangan Enterprise sambil terus berharap agar dirinya cepat sadar kembali.

Ia bahkan tertidur di samping Enterprise sepanjang waktu. Para Gadis lainnya Cemas dan Khawatir melihat Kondisi Karl yang seperti itu.

Disisi lain Gadis Senior Seperti Bismarck, Nagato, dan lainnya sedang berbincang-bincang dengan Gadis lainnya juga terutama Maid. Mereka membicarakan kesiapan Peralatan Milik Enterprise. Bealfast yang selaku menangani masalah itu membeberkan bahwa Peralatan Enterprise telah membaik. Semua Gadis Gadis Azur lane sudah memeriksa Peralatannya secara rutin.
"Semua Gadis Azur lane sudah memeriksakan Peralatan mereka dan Hasilnya memuaskan. Hanya saja Comannder belum Pernah memeriksakan Peralatannya sama sekali" Ucap Bealfast di Hadapan Bismarck dan Gadis lainnya.

Mendengar itu Bismarck tidak Percaya hal itu.
"Bagaimana Orang Sepenting dia belum Pernah memeriksakan Peralatannya??" Tanya Bismarck Mengenai Peralatan kapal Karl yang belum pernah di Periksa.

Di dalam Kamar Enterprise, Karl membuka Jendela agar dirinya mendapat angin segar, berharap Enterprise dapat segera sadar dan Pulih kembali.

Saat dirinya masih menatap angin segar tersebut, ia kemudian batuk dan mengeluarkan Darah dari dalam Mulutnya, kemungkinan terkena Efek Radiasi Serangan Roket Siren. Namun ia menyembunyikan Penyakit itu dan mengambil sebuah lap dan menghilangkan darah tersebut dari tangannya dan mulutnya.
"Penyakit ini, pasti efek Radiasi dari Serangan Roket siren yang mengenai kapal ku beberapa hari lalu" ucapnya dalam hati.
"Aku tidak boleh memberitahu para gadis soal Penyakit ku ini, aku tidak ingin mereka khawatir soal diri ku" Ucap Karl yang Cemas terhadap Penyakitnya namun lebih Cemas mengenai Para Gadis jika mereka tahu soal Penyakitnya.
Ia lalu menyakini Pergabungan dengan Peralatannya merupakan Alasan kenapa dirinya bisa terkena Efek Radiasi Serangan tersebut.
"Saat Pergabungan ku, itu pasti secara tidak langsung mendapat Efek Radiasi Siren terhadap ku"
"Batuk berdarah... aku akan menyembuhkannya sendiri" Ucapnya dengan begitu yakin terhadap dirinya sendiri untuk keluar dari Masalahnya tersebut.

Ia kemudian Menoleh dan Menatap Wajah Enterprise yang masih terbaring koma tersebut. Perasaan Cemas terpaut di Mukanya.

Waktu terus berlalu namun Kondisi Enterprise tidak kunjung sadar hingga hari ke-7. Enterprise perlahan lahan mulai sadar kembali, ia lalu membuka kedua matanya dan ia melihat Karl yang tengah duduk ketiduran sambil memegang tangan kanannya. Ia sempat terkejut saat melihat hal itu.

Ia menatapnya dengan penuh keheranan.
"Comannder...."

Tidak lama Bealfast memasuki kamarnya. Ia lalu bertanya kondisi Enterprise.
"Kau sudah sadar Enterprise-Chan?"

"Ya..."
"Apa yang terjadi di sini? Mengapa Comannder tidur disini?" Tanya Enterprise sambil menoleh ke arah Bealfast.

Bealfast lalu menjawabnya sambil Menceritakan apa yang ia alami.
"Comannder tidak ingin kau sendirian jadi dia menemani diri mu. Dia ingin menunggu mu hingga kau sadar"

Enterprise lalu bertanya kembali saat ia melihat mejanya penuh dnegan banyak makanan yang masih utuh.
"Lalu kenapa banyak makanan di kamar ku? Kenapa masih utuh?" Tanya Enterprise kd arah Bealfast.

"Comannder hanya makan sedikit karena ia bilang" Aku kehilangan Nafsu makan ku, hanya itu saja. Tidak ada yang lain
"Itu ucap Comannder kepada ku"
"Aku khawatir jika Comannder menyembunyikan sesuatu dari kita semua.." Ucap Bealfast yang Curiga terhadap Comannder.

Mendengar Cerita dari Bealfast, membuat Enterprise Kaget dan Cemas. Ia Cemas apa yang di pikirkan Bealfast benar terhadap Comannder Karl.

Ia kemudian Mencoba Membangunkannya secara Perlahan-lahan.
"Comannder...." Ucapnya dengan sangat lembut terhadap Karl.

Hunter Killer Azur Lane H 44 ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang