ELEVEN

0 0 0
                                    

Valeria merutuki dirinya sendiri dan menutup wajahnya dengan bantal. Ia tidak tau seberapa merahnya wajahnya saat ini setelah tidak sengaja menekan love pada postingan lama di Instagram Riyan sehingga membuatnya saat itu juga mengubah username menjadi olshop makanan. Ia juga mengarsipkan seluruh postingan IG nya dengan kecepatan kilat.

Padahal ia punya fake acc tetapi ia salah dalam menggunakan akunnya alhasil ia harus menanggung malu takut-takut Riyan sudah melihat notifikasinya.

"Sialan, anjirr!!!" Ia menutup wajahnya dengan bantal dan berteriak.

Ah, ia memikirkan bagaimana jika lelaki itu sudah melihat notifikasinya!?

Mau ditaruh di mana wajahnya!?

"Woi ngapa dah lu?"

Valeria mengangkat kepalanya karena mendengar suara Ariana.

"Kalau masuk ketuk pintu dulu kek!"

"Mulut gue udah berbusa, tuh di luar ada kak Alvin pacar lo."

"Teman ya anjir!"

"Hilih HTS."

Valeria berdiri dan menghampiri adiknya itu.

"Heh tau darimana lo masih bocah dah tau HTS?" Ia menjitak kepala Ariana yang membuat gadis itu mengerang.

"Gue udah SMP, dikira anak TK apa!?"

Tanpa menghiraukan balasan adiknya itu, Valeria menghampiri Arvin yang sedang duduk manis di ruang tamu. Di rumahnya hanya ada ia dan kedua adiknya. Ayah dan ibunya sedang menghadiri undangan pernikahan anak rekan kerja ayahnya.

"Kenapa vin?"

Gadis itu mengambil tempat tepat di depan Arvin.

"Loh bukannya lo yang ngajak basket?"

Ah, Valeria melupakannya.

"Kayaknya gue suka deh sama Mark!" Ujar Clarissa dengan mata berbinar menceritakan crush pertamanya karena ia tidak pernah suka dengan satupun laki-laki sekitarnya. Tidak ia bukan belok, ia normal. Hanya saja ia tipe orang yang tidak terlalu peduli pada perasaannya sendiri. Ia tidak pernah memikirkan apakah ia perlu jatuh cinta. Sejak kecil ia selalu dilatih agar menjadi seorang anak perempuan yang anggun dan sopan. Keluarganya yang sangat berpengaruh membuatnya tidak bisa sembarangan bertindak. Ia tidak bisa asal menjalani hidup.

"What? Who's Mark?" Tanya Valeria.

"Mark? That London boy?" Tambah Candice.

"Yeah, I think he's a little bit attractive and I will make him be my first crush."

"Really? That sound's good but you have to remember that London boy always a London boy. You know what I mean." Jelas Elfira.

Clarissa memutar bola matanya. Sebenarnya ia sudah mengetahui rumor yang beredar mengenai Mark, murid blasteran Indonesia-Inggris itu adalah seorang player but she never saw anything about it dan itu hanya rumor semata. Tidak pernah ada yang melihat secara terang-terangan bahwa Mark memiliki banyak gadis.

"She's right." Tambah Valeria.

"Kepada Clarissa Tamara 12 IPA 1 silakan menuju ruang latihan anggar." Panggilan dari speaker sekolah membuat Clarissa berdiri bersiap menuju sumber suara.

"What? Anggar? What are you doing?" Tanya Elfira.

"Join anggar."

"What do you mean, bi*ch?"

First Sight, First FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang