shani yang melihat zee dari tadi mondar mandir hanya bisa menenangkan saja, sebetul nya shani juga khawatir takut terjadi apa apa dengan adel, namun shani mencoba bersikap dewasa agar zee juga kuat.
'sabar ya sayang, adel pasti kuat, mungkin dia cuman ke capean aja' ucap shani menennagkan zee.
'iya sayang' ucap zee lalu memeluk shani agar diri nya sedikit tenang
tak lama kemudian dokter keluar dari ruangan adel lalu zee yang melihat nya langsung menuju ke dokter itu.
'gimana keadaan temen saya dok? temen saya baik- baik aja kan?'
'alhamdulillah temen anda baik-baik saja, cuman karena dia telat makan dan kecapean jadi dia pingsan, pasien memiliki sakit asam lambung jadi mohon dijaga untuk pola makan nya, dan pasien di rawat inap sampai 2 hari kedepan'
'oh baik dok'
'iya kalau gitu saya balik ke ruangan saya, tolong jangan ribut karena pasien butuh istirahat yang cukup, terimakasih'
' baik dok, terima kasih kembali'
zee dan shani memasuki ruangan adel, zee sedih melihat sahabat nya yang terbaring lemas di bangsal dan tertancap infus di tangan kiri nya. zee menghampiri adel dan zee menangis diam karena menurut zee ini semua gara gara chika.
'sayang kamu istirahat dulu yuk, biarin adel juga istirahat' ucap shani mengelus pundak zee
'iya sayang sebentar ya, kamu duluan aja; ucap zee dan tersenyum kepada shani
'aku juga istirahat kalo kamu juga istirahat' ucap shani
'hmm yaudah iyaa yuk kita istirahat' ucap zee kepada shani
mereka tertidur di sofa yang lumayan besar di ruangan itu, di ruangan adel juga ada kamar sendiri tetapi zee memilih untuk tidur di sofa karena jaga-jaga kalu adel sadar dari pingsan nya.
SKIP PAGI
adel sudah sadar ia kini di rumah sakit, dan adel juga melihat ada zee dan shani yang masih tertidur di sofa. adel mencoba bangun dari tidur nya karena ia merasa pegal-pegal di punggung nya tetapi tidak bisa, dan zee tersadar dari tidur nya dan melihat adel yang sedang berusaha untuk bangun.
'maaf sayang sebentar ya, adel udah sadar itu kayaknya mau bangun deh' ucap zee menyingkirkan tangan shani yang sedang memeluk nya.
shani yang terusik pun juga ikut bangun dan menghampiri adel
'bisa ga lu, kalo gabisa gausah gerak-gerak dulu napa' ucap zee membantu adel
'hehe thanks ya udah bantuin gue' ucap adel
'masih ada yang sakit nggak del atau pusing?' ucap shani
'ee.. iya ini agak pusing kepala nya' jwb adel
'mau makan atau minum apa lu?' tanya zee ke adel
'gue pengen buah deh zee, pisang atau melon gitu' ucap adel
'yaudah ntar gue beliin, kalo sekarang mah masih tutup, nih minum air putih dulu' ucap zee dan adel menerima itu
'mm.. zee, ci shani.. chika tau ga kalo gue disini?' tanya adel ragu
'gatau, udh gausah di pikirin, pikirin kesehatan lo dulu, kalo lo gak jadi ngelamar dia gue dukung, karna lo jadi begini juga gara gara dia' ucap zee sedikit marah namun tidak marah hanya menasehati
'iya del, kalo kamu nggak jadi menikah dengan chika gapapa itu semua keputusan ada ditanganmu, karena yang menjalani kamu dan chika'
'iya ci aku udah ada jawaban nya' ucap adel
'boleh di spill?' tanya zee
'gue jadi lamar dan nikahi chika, tapi dengan syarat dia bener-bener gada hubungan laghi sama mantan nya itu.' ucap adel tanpa memandang zee dan shani
sebenarnya zee sedikit kaget dengan ucapan adel, tapi yasudah lah itu adalah keputusan dia
'tapi gue minta tolong ke kalian' ucap adel
'apa?' jawab zee
'jadi ci shani hubungin chika dan kabarin kalo gue ada di sini, gue mau lihat apakah di bener- bener serius sama gue apa ngga' ucap adel kepada zee dan shani
'oke del aku hubungi chika sekarang' ucap shani
📞chikuyyy
halo chik?
halo shan, kenapa ya?
gue mau ngabarin kalo adel masuk rumah sakit
HAHHH?? seriusan shan?
dimana dia rumah sakit mana? gue kesana sekarang
oke aku share lokasi nya di chat
lalu chika mematikan telponnya.
chika bersiap siap untuk ke rumah sakit, hanya memakai jaket dan celana tidur semalam nya saja, karena chika sangat panik adel kenapa napa, dan chika tidak memperdulikan penampilannya.
jarak apart chika dan rumah sakit tidak terlalu jauh, dan kini chika sudah berada di rumah sakit itu dan menuju ruang yang sudah di kirim kan dari shani tadi.
btw, zee dan shani berada di kamar yang ada di ruangan adel biar ga ketauan.
chika yang melihat adel dari depan pintu seketika meneteskan air mata nya, adel yang bisa dilihat ceria sehat dan tak pernah sakit, kini ia terbaring lemah di bangsal. chika membuka pintu pelan-pelan agar adel tidak terusik dengan kehadirannya. dan chika menghampiri adel yang sedang memejam kan mata nya itu.
'dell...' lirih chika
.....
'bangun sayang, maafin aku'
.....
'aku janji nggak akan ketemu aran lagi'
.....
aku janji ga akan ulangi kesalahan ku lagi'
.....
'kamu kayak gini gara gara aku ya, maafin aku ya sayang..'
.....
'yuk bangun sayang aku kangen banget sama kamu, tadi malem aku gabisa tidur karena kepikiran kamu, dan ternyata kamu lagi sakit gini sayang'
.....
adel hanya diam menyimak saja, sebenarnya del pun tidak tega dengan chika. kesalahan kemarin juga tidak sepenuhnya kesalahan chika. zee dan shani yang mendengar ucapan chika pun juga sedih, ternyata chika memang benar-benar cinta dan sayang sama adel.
tak lama kemudian karena chika merasa lelah karena semalaman nangis dan memikirkan adel, chika ketiduran dengan tangan kanan nya yang menggenggam tangan adel.
tak lama juga adel membuka mata nya, dan ternyata pacar nya ini tertidur karena mungkin kecapek an. zee dan shani keluar dari kamar pelan-pelan agar chika tak bangun dari tidurnya.
'gimana jadi nya?' tanya zee
adel hanya mengangguk saja dan artinya adel jadi untuk menikahi chika dalam waktu dekat ini.
zee hanya mengacungkan jempol nya dan tersenyum.
'yaudah gue sama shani balik dulu ya mau bersih-bersih' ucap zee pelan sekali dan di jawab angguk an adel.
MAAF KALO ADA TYPO