Pernikahan ku dan gojo sangat bahagia, aku pikir kebahagiaan ku akan bertahan selamanya tetapi itu tidak benar kami melewati berbagai banyak rintangan yang menghampiri kami.
Saat itu aku langsung keluar melihat siapa yang melempar ini, tetapi tidak ada siapa siapa diluar, dalam pikiran ku terlintas Sigo yang berada di kamar nya sendirian, aku langsung berlari ke kamar melihat keadaan Sigo karena firasat ku buruk, orang itu melakukan ini hanya untuk membuat ku jauh dari anakku.
Saat membuka pintu kamar apa yang aku pikirkan ternyata itu benar, Sigo tidak ada dikasur nya dia menghilang wajah ku menjadi pucat setelah melihat Sigo tidak ada di kamar.
Aku terus mencari cari Sigo di kamar itu tetapi dia tidak ada dan pada saat itu aku melihat jendela kamar terbuka.
"TIDAK!! TIDAK MUNGKIN!"
Tubuh ku langsung lemas dan jatuh ke lantai, aku tidak tau harus melakukan apa, Sigo diculik sama orang yang tidak aku ketahui, apakah dia adalah musuh nya Gojo?? Saat itu pikiran ku campur aduk, aku langsung menelepon Gojo.
"Ada apa sayang?"
"G...Gojo" menangis histeris.
"Kenapa kamu menangis? Apa semuanya baik baik saja?" tanya nya dengan khawatir.
"S..Sigo dia, dia diculik" menangis cekukan.
"APA!? DICULIK!?" kata Gojo dengan panik nya.
"Cepatlah pulang Gojo"
"Aku akan pulang sekarang!"
Setelah itu Gojo mematikan telepon nya aku menunggu nya datang, hingga beberapa menit Gojo datang dan aku langsung memeluk nya.
"Maafkan aku Gojo, aku gagal menjadi ibu yang baik" aku merasa bersalah dengan diriku sendiri karena tidak bisa menjaga Sigo dengan baik.
"Sudah tidak apa apa, jangan menyalakan dirimu sendiri, Sayang" Gojo mengusap ngusap punggung ku.
Gojo membawa ku duduk disofa untuk menenangkan ku, ketika aku sudah tenang Gojo menanyakan apa yang terjadi.
"Katakan sayang kenapa ini bisa terjadi?"
"Itu.."
Aku menceritakan semua yang terjadi dari seseorang yang mengirim surat ancaman sampai Sigo menghilang dari kamarnya.
"Surat ancaman?" kata Gojo dengan penasaran.
"Iya dan tulisan nya menggunakan darah"
"Bisa aku melihat nya?" tanya Gojo.
Aku langsung memberikan surat ancaman itu, wajah Gojo langsung berubah marah.
Seluruh tubuh ku gemetaran karena panik, aku tidak tau harus melakukan apa kita baru saja merasakan kebahagiaan kenapa masalah ini harus ada.
Tangan hangat menyentuh tangan ku. "Kamu tenang saja Sayang, aku pasti akan menemukan Sigo anak kita" kata Gojo menyakinkan.
Gojo langsung keluar bersama dengan anak buah nya di mencari keberadaan Sigo, aku duduk di sofa karena khawatir.
°♡°
Beberapa jam kemudian
Gojo kembali dengan wajah nya menunduk dia tidak membawa Sigo, dia datang dengan tangan kosong, aku langsung berlari ke arah Gojo menanyakan tentang Sigo.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
