"Kim Taehyung lepaskan dia"
"Kim Taehyung aku akan membunuh mu."
"KIM TAEHYUNG" Jimin berteriak ingin mengambil kembali Jungkook dari Taehyung.
"Cukup Jimin, sejak awal ini adalah kesalahan mu." Taehyung menghadang Jimin di pintu mobil dengan satu jari ia acungkan ke wajah Jimin.
"MINGGIR." Jimin berusaha menyingkirkan Taehyung. "Jungkook cepat keluar"
"Diam disana, BERHENTI MENCAMPURI URUSAN KU JIMIIIIN!" Taehyung mengkasari Jimin mendorongnya sampai terjatuh.
Melihat ada kesempatan Taehyung segera memasuki mobil dan mengunci semua pintu. Membiarkan Jungkook Yang ketakutan karena melihat pertikaian mereka.
"Hyuuuuung, Jimin hyung." Jungkook menangis melihat Jimin dari kaca mobil.
"DIIIAAM" Teahyung kehilangan akal sehatnya. Melajukan mobil dengan sangat kencang.
"TAEHYUNG GILA, KAU BELUM PUNYA SIM" Jimin berteriak. pasrah dengan kenyataan bahwa ia memang tidak bisa melawan Taehyung karena Tubuh Taehyung yang lebih besar dan lebih kuat darinya.
Jimin melirik motor Taehyung. beruntung masih ada kunci yang menancap disana. Segera Jimin kangkangi, memasang helm dengan terburu buru untuk mengejar mereka.
Melihat keberadaan Jimin yang mengejar menggunakan motor membuat Taehyung semakin menggila. Semakin menambahkan kecepatannya. Membuat Jungkook semakin ketakutan.
Taehyung tidak peduli dengan tangisan Jungkook. Berulang kali Jungkook meminta Taehyung untuk menghentikan mobilnya. berulang kali juga Taehyung membentak Jungkook untuk diam.
Ini untuk pertama kalinya Jungkook benar benar takut kepada Taehyung. Takut akan rasa tidak peduli Taehyung. Takut akan suara sangar Taehyung ketika membentaknya. Takut akan mata Teahyung ketika menatapnya tajam. Karena semua itu membuat Taehyung terlihat sama seperti Jungwoon.
***
Jimin sudah bisa menebak kemana Teahyung akan membawa Jungkook. Ia terus mengikutinya sehingga sampai pada tempat tujuan. Ternyata benar kesebuah bar mewah, milik paman mereka.
Ketiganya sampai. Jimin sudah turun dari motornya mendatangi mobil Teahyung. Ia sudah siap di pintu mobil, dimana Jungkook akan keluar, menunggu Taehyung membuka kunci pintu.
Dari dalam mobil Taehyung mulai menyentuh Jungkook pelan pelan, memegangi satu tangannya. Khawatir jika Jimin akan mengambil paksa Jungkook darinya.
"Berhenti menangis, aku memang seperti ini." Sambil menyentuh pipi Jungkook yang ia palingkan agar bisa menatapnya lebih dekat.
"Berhenti menangis." Suara Taehyung pelan namun menakutkan.
Jungkook benar benar berada dalam ketakutan sekarang, dimana menangis pun ia sudah tidak berani, Taehyung memang sengerikan itu.
Ceklek.
Semua pintu terbuka. Jimin menerik handle pintu dan segera menunduk meraih pergelangan kiri jungkook. Matanya beralih kepada tangan kanan Jungkook yang sudah di genggam kuat oleh Taehyung. Sebagai tanda Taehyung melarang Jimin mengeluarkan Jungkook dari mobil.
"Tutup kembali pintunya Jimin, kau akan mati jika membuat keributan di sini." Taehyung benar benar memperlihatkan wujud aslinya. Menatap Jimin datar khas mata elangnya yang menyeramkan.
Taehyung benar. hati nurani tidak pantas di miliki oleh orang orang seperti mereka. Jimin akan terbunuh ditempat itu juga jika menghalangi Taehyung. Karena Taehyung datang memenuhi keinginan sang paman. Yang sudah menunggunya sedari lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEJAK LUKA
RandomDarah lebih kental dari air. Pribahasa itu tidak akan pernah diakui oleh anak anak yang mendapatkan luka dari ayahnya sendiri. seorang ayah yang egois yang berambisi tinggi hingga mengalahkan hati nurani. seberapa sakit luka itu? hanya mereka yang t...