JEJAK LUKA 18

454 31 0
                                    

Jungkook duduk berdiam diri di salah satu bangku kantin sekolah. Wajahnya sangat cemberut. Ia tidak mau makan. Nafsu makannya yang besar hilang entah kemana setelah di permalukan. Membuat sigadis cantik pemberani yang bernama serra mendatanginya.

Serra, si noona jadi jadian, sangat suka menggoda adik adikannya yang memang sangat menggemaskan. Ia datang dengan piring nampan di tangan yang sudah penuh di isi menu makanan.

"Atu tu tu, ada dedek bayi, kenap dedek bayi tidak makan?"

Jungkook tidak menjawab, menoleh saja tidak mau. Rasanya malas sekali melihat Serra sekarang. Tidak hanya Serra, Eunbiol juga. Hyoobin apa lagi. Ia malu. Sangat malu.

Belum lagi teman teman sekelas yang sesekali melihat kearahnya kemuadian saling berbisik. Membuat Jungkook berprasangka bahwa mereka sedang membicarakannya. Padahal tentu saja tidak demikian.

Tanpa kejadian Seret menyeret pun Jungkook selalu jadi pusat perhatian. Tidak hanya di kelasnya tapi di satu sekolahnya. Mungkin karena latar belakang dan juga berwajah tanpan. ia memang sangat menarik untuk selalu diperhatikan.

Hyoobin datang bersama Eunbiol setelah mengisi masing masing piring mereka. Bergabung dengan Jungkook dan Serra Untuk makan siang. sedangkan Jungkook tanpa makanan di depannya.

"Hei, kau tidak makan?, kenapa ?, apa karena ekting mu gagal? dan sekarang kau ingin menjadi sakit beneran hah?"

Masih tidak ada jawaban, padahal suara Hyoobin sialan itu jelas sekali masuk gendang telinganya.

"Kalau begitu ambillah punya ku, akan ku ambilkan yang lain untuk diriku sendiri."

"Tidak mau, aku tidak lapar."

Kebaikan Hyoobin di tolak mentah mentah oleh sahabatnya itu. Membuat Hyoobin segera menyantap makanannya dengan lahap. Tidak mau lagi memperdulikan manusia bermuka manyun itu. Lagian nanti yang akan kelaparan juga bukan perutnya dia.

Lalu mengapa makanan yang baru masuk beberapa suap dalam mulut Hyoobin di tarik secara tiba tiba oleh orang yang baru saja menolak kebaikannya itu. Apa yang terjadi?

"Mkamwu twadi twidwak Muawu." Mulut Hyoobin yang di penuhi makanan membuat suaranya tidak jelas terdengar.

"Diamlah, bantu aku sekali ini saja. Titisan dracula sedang menuju kemari. Dia akan menghisap habis darahku jika ketahuan aku tidak makan."

Titisan darakula. Julukan yang tepat untuk orang semenyeramkan Kim Taehyung. Ntah sejak kapan dia sudah berada diantara siswa siswi dan cepat sekali sudah berdiri di hadapan Jungkook yang sedang berpura pura mengaduk aduk makanannya.

Tanpa sepatah katapun, Taehyung mengambil piring nampan yang sedang di aduk aduk Jungkook dan mengembalikannya kepada Hyoobin.

Sial, aliran darah Jungkook seketika terasa berhenti ketika ia menyadari ternyata Taehyung sudah mengawasi kelakuannya sedari tadi.

Tentu saja Jungkook tidak mau ada adegan seret menyeret lagi. Ia segera berdiri ingin menuju meja prasmanan untuk mengambil makanannya sendiri.

"A,a,aku mau ambil makanan dulu."

"Duduk."

Meskipun dalam keadaan bingung. Jungkook tetap patuh ketika Taehyung memintanya untuk kembali duduk. Dan Ternyata, nampan isi makanan di tangan Taehyung ia bawa untuk anak manja itu.

"Makan!"

Jungkook mulai makan, akan ia habiskan hingga tak bersisa. Karena harimau itu terus terusan menatapnya seolah olah akan menerkam jika ia sampai menyisakan satu butir nasi saja.

Untung Jimin datang, ikut bergabung bersama mereka. Sehingga suasana sedikit bisa tercairkan.

"Manis, menyingkirlah sedikit. Izinkan oppa duduk disini ya!" Ucap Jimin pada seorang gadis. Ntah siapa gadis itu. Dan sejak kapan meja itu sudah di penuhi gadis gadis hingga berdesak desakan. Awalnya hanya ada Eunbiol dan Serra. Sepertinya sejak Taehyung ikut bergabung. Kesempatan bisa satu meja makan dengan ketua osis kebanggaan mereka.

JEJAK LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang