JEJAK LUKA 15

304 14 0
                                    

"Hyung, sekali ini saja ku mohon jangan pergi."

"Adek tolong mengertilah."

"Adek tidak mau mengerti, adek tidak mau hyung pergi, adek mau tetap di apartement sama hyung, jadi jangan pergi."

Yoongi menatap sendu adiknya yang menangis, merengek, sambil mengeluarkan kembali baju baju yang sudah ia masukkan kedalam koper. Ya, Jungkook mengobrak abrik koper milik hyungnya.

"Adek tolong mengertilah jangan seperti ini."

Dengan sangat lembut Yoongi menghentikan Jungkook karena akan memperlambat keberangkatannya yang hanya tersisa satu jam lagi. Sambil terus mengharapkan pengertian sang adik yang sudah menenggelamkan wajahnya pada permukaan koper karena sedang menangis tentunya.

"Adeek, sini." Yoongi meraih kedua lengan Jungkook yang ia gunakan untuk membantali keninggnya. Mengangkat perlahan dan berpindah kedalam pelukan.

Ntah apa yang terbersit di fikiran adiknya? Kenapa kali ini tidak di izinkan? Apa suatu hal buruk akan terjadi? Kenapa? Atau mungkin karena sudah tiga bulan ini mereka selalu bersama. Dan Jungkook tidak mau ditinggalkan karena sudah terlalu nyaman. Ya, tiga bulan sudah terlewatkan dengan Yoongi yang tidak kemana mana.

"Hyung, kenapa harus pergi? Apa yang terjadi jika sekali aja hyung tidak menurut pada perintah itu?"

"Karena hyung akan disalahkan, dan hyung akan kalah, dan papa akan ambil kamu dari hyung, semua yang hyung perjuangkan untuk kamu dek."

Hening, Jungkook memeluk erat Yoongi yang juga mendekapnya dengan kuat. Tentu saja Jungkook tidak mau. Mengingatnya saja sudah membuat dia sangat ketakutan.

Jungkook sudah besar dan Seunkwan mulai mewariskan beberapa bagian dari perusahaan berataskan namanya untuk pewaris termuda. Namun sebelum sampai dewasa bahagian atas nama Jungkook akan di Handle oleh wali darinya. Itulah yang mati matian Yoongi pertahankan supaya tidak jatuh ke tangan ayah mereka. Karena Yoongi paham Jungwoon mulai mengincar Jungkook sekarang.

"Tenang saja, semua itu tidak akan terjadi, hyung tidak akan biarkan semua itu terjadi, jadi adek tolong mengerti keadaan hyung ya, hyung harus pergi sekarang."

Anggukan pelan. Yoongi menepuk nepuk bahu adiknya sambil melakukan panggilan menggunakan ponselnya.

"Jimiin?"

Ya, orang itu adalah Jimin. Selama tiga bulan ini hubungan keduanya berlangsung semakin dekat.

"Bisa kau susul Hyung ke bandara?"

"Untuk membawa pulang Jungkook bersama mu, tidak sempat hyung antar karena waktunya sangat mepet."

"Baiklah, akan hyung persiapkan semua kebutuhannya."

***

Jam 00:30 kst tehyung sampai dirumah. Keadaanya sangat lelah. Berantakan dan tertekan. Bahkan kali ini dia pulang dengan sedikit memar di wajah. Tentu saja karena ia melakukan kesalahan sehingga sang paman yang sudah habis kesabaran menghajarnya.

Ini bukan pertamakali. Sudah berulang kali. Jangsik mulai murka dengan Taehyung yang terus terusan mengulur waktu untuk membawa kembali Jungkook kepadanya. Ia sudah sangat tidak sabar. Untuk mendapatkan uang banyak bila perlu  sampai menguras habis harta milik keluarga Seunkwan. Ia sudah sangat menginginkannya

Namun, mengapa Taehyung tidak kembali membawa Jungkook ke bar seperti yang diminta paman?, apakah dia tidak mempunyai kesempatan? Jawabannya tentu saja tidak, sebenarnya Taehyung punya banyak sekali kesempatan. Namun ia tidak akan melakukannya. Lagi pula ia juga tidak akan di singkirkan mengingat besar sekali perannya dalam kelompok bajingan terkutuk itu.

JEJAK LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang