"Hyung pliiiiiiss, sekali ini saja." Sambil menyatukan kedua telapak tangan di depan dada memohon kepada Taehyung.
Masih dengan alis yang menukik heran. Taklupa sambil menatap Jungkook dari atas hingga bawah. Permintaan itupun terpaksa Teahyung iakan. Bukankah Ia sendiri yang mengatakan bahwa Jungkook boleh melakukan apapun jika sedang bersamanya. Tentu saja Karena ia bersungguh sungguh menjaga keselamatan adiknya.
Taehyung segera turun dari motor dan mengisyaratkan dengan wajah agar Jungkook duduk di depan. Dan Taehyung duduk di belakang menjadikan dirinya boncengan.
Tangan dan kaki Taehyung yang panjang sangat mudah mengontrol Jungkook yang sekarang menjadi pengendara. Ia sama sekali tidak melepaskan tangannya dari cengkaman tangan Jungkook pada handgrip supaya bisa mengontrol tarikan gas. Khawatir Jika jungkook menarik gas dan kebablasan.
Ya, yang Jungkook bisikkan sebelumnya pada Taehyung adalah ia meminta Taehyung untuk mengajarkannya sepeda motor. Dan sekarang ia sedang merutuki jalan. Kenapa cepat sekali sampai pada rumah makan. Jika Taehyung yang mengendara terasa lama sekali seolah olah jalanan itu sangat panjang.
***
Didalam rumah makan Jungkook hanya mengaduk aduk tak minat terhadap makanannya. Semua terasa hambar ia sama sekali tidak berselera makan.
"Hyung, makanan disini semuanya tidak enak."
"Makanlah, tidak boleh mengucapkan kata kata seperti itu terhadap makanan."
"Tapi ini sangat hambar."
Taehyung segera mencicipi makanan milik Jungkook. Tidak, ini tidak hambar. Rasanya persis sama seperti yang di piringnya. Mengapa Jungkook mengatakan hambar?
"Makanlah, paksakan meskipun terasa tidak enak."
Taehyung mulai menyadari tentang perubahan perilaku Jungkook. Ia terlihat lesu dan tidak bersemangat. Terengah engah seperti orang kelelahan.
Fokus Taehyung teralihkan ketika ponselnya yang berdering dan Jimin sebagai pelaku panggilan.
"Jika kau bersama jungkook maka menjauhlah sedikit."
"Ada apa? Apa yang terjadi?"
"Sudah aku duga kau belum memeriksa ponselmu, Namjoon hyung terus terusan menghubungi mu, sehingga dia menelpon ku, grup chat antar siswa sedang membahas sesuatu yang tidak mengenakkan tentang kau dan Jungkook. Gadis itu yang menjadi otak dari semua itu."
"Taehyunga, segera bereskan dia, itu akan berimbas buruk pada Jungkook. Apakah kau membutuhkan bantuanku?"
"Tidak hyung, tapi terimakasih banyak."
Sambungan telfon itu terputus karena Jimin mematikannya. Membuat Taehyung segera membuka grup chat tersebut dan membacanya. Benar saja pembahasan utama dalam percakapan itu adalah tentang ketua osis yang memiliki hubungan spesial dengan anak pemilik sekolah. Dan seketika raut wajah Taehyung berubah mencekam.
"Dek, berikan ponselmu untuk Hyung."
Jungkook segera mengeluarkan ponselnya dan menyerahkan kepada Taehyung. Setelah menyalin nomor Yoongi ponsel itu segera ia matikan dan di simpan dalam saku celananya. Taehyung menyita ponsel Jungkook agar Jungkook tidak membuka satupun pesan chat yang tidak berguna itu. Ia tidak mau sedikitpun adiknya merasa terganggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEJAK LUKA
RandomDarah lebih kental dari air. Pribahasa itu tidak akan pernah diakui oleh anak anak yang mendapatkan luka dari ayahnya sendiri. seorang ayah yang egois yang berambisi tinggi hingga mengalahkan hati nurani. seberapa sakit luka itu? hanya mereka yang t...