◤ 𝟷𝟺. 𝚔𝚎𝚌𝚎𝚠𝚊 ◥

300 26 70
                                    

"y-yohan kun." famella dan hazell bangun mereka segera menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.

"kalian cepet dibaju, terus lo hazell pulang ke unit lo. dan lo famella, gue tunggu diruang tamu."

yohan keluar kamar mey, membanting pintu dengan kasar.

"gue ga pernah liat yohan kun se marah, gue takut zell." terlihat sekali kepanikan dari raut wajah famella.

"issokey, dia ga akan se marah itu. kalo ada apa apa hubungin gue ya mey." hazell menggengam tangan famella.

baru kali ini sosok angkuh itu berbicara selembut ini kepada famella.

hazell memakai jaketnya, jujur rambutnya sudah tak berbentuk. leher yang penuh warna ungu. itu perbuatan mey semalam.

"mey, i'm sorry what i've done to you. semoga setelah ini lo engga benci gue ya."

hazell hendak meraih pintu, lagi-lagi famella menghentikannya.

"zell, tolong lupain apa yang udah kita lakuin ya."

"i can't, that was amazing night with you. see ya famella."

sebelum benar-benar pergi hazell sempatkan untuk mengacak-acak pelan rambut mey.

sial jantung mey sekarang sudah berdetak kencang, perasaan apa ini.

sekarang ia menyesal, apa yang sudah mey lakukan semalem. mengapa dia berani sekali memberikan mahkotanya kepada musuhnya sendiri, ada apa dengan mey. apa itu pengaruh alkohol? tapi aktivitas semalem terjadi begitu saja, tanpa mey rencanakan. mey memang merencanakan sesuatu, tapi untuk having sex itu terjadi begitu saja.

- apartment yg darussalam -

hazell menutup pintu kamar mey, disana sudah ada yohan dengan tatapan dinginnya. hazell menunduk, ia takut juga bila kena marah yohan.

"lo pake pengaman ga semalam?" yohan langsung bertanya to the point.

ah iya pengaman, hazell lupa. hazell hanya menggeleng lesu.

"gue ngeluarin diluar kok."

"inget, ada pra-ejakulasi. kalo hamil tanggung jawab."

hazell menggigit bibirnya, benar. ia sangat bodoh sekali.

"udah sana pulang ke unit lo, mandi. acak-acakan banget lo jijik."

sumpah rasanya dia ingin meninju rahang yohan, seenaknya dia bilang jijik. sudah seperti manusia sempurna saja.

"cih, sok sempurna lo. kaya yang ga pernah aja making love sama pacar lo."

hazell pergi meninggalkan unit mey, ia menutup pintu itu keras. dan mulai berjalan tergesa-gesa menuju unitnya.

sesampainya dilantai paling atas alias lantai 4. ia berpapasan dengan jalwan, pria sebayanya itu sudah rapih dengan setelan koko dan sarungnya.


(jalwan abimana ganteng banget masyaallah tabarakallah ya akhi nikah yu 💍)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(jalwan abimana ganteng banget masyaallah tabarakallah ya akhi nikah yu 💍)


"wih dari mana lo? acak-acakan banget."

"jam berapa sekarang?" hazell lupa belum mengecek jam.

"jam 4 shubuh, ini gue mau ke mesjid. eh bentar." jalwan menghampirinya menatap dirinya dari atas sampe bawah.

jalwan mulai memerhatikan leher hazell yang penuh dengan keunguan.

"oh habis making love, sama siapa kali ini?" jalwan cuman bercanda doang sih ngomong gitu.

tapi hazell ga memperdulikan jalwan, ia langsung saja masuk ke unitnya.

hazell langsung saja mandi, mengguyur dirinya dibawah shower. bayangan pria bule itu tertuju kepada tubuh indah mey, adegan semalam yang begitu panas.

"apa yang udah gue lakuin anjing." hazell mengacak-acak wajah dan rambutnya.

"but she's pretty, and so fucking hot. WHAT'S WRONG WITH ME?! SHE IS YOUR ENEMY ARGH!"

- apartment yg darussalam -

famella menghampiri yohan, pria jepang itu sudah menyilangkan kedua tangan dan kakinya. menatap serius kearah mey.

"duduk." famella duduk, situasi sekarang sungguh tegang.

"gue engga pernah mau ikut campur soal hidup siapapun, tapi karena gue sayang lo sebagai adik gue dilantai 1 ini. gue cukup kecewa sama kelakuan lo mey." famella menunduk, rasanya ia ingin menangis. ia menyalahkan dirinya sendiri karena sudah agresif.

"gue kebangun karena ngedenger suara kalian berisik banget, inget kamar lo sebelah gue. banget." iya yohan akui. dia kaget, mengapa di lantai ini dia selalu mendengar suara mesum dari unit lain.

"maaf."

"siapa yang duluan ngajak, lo atau hazell?"

"g-gue..."

yohan menatap tak percaya, "mey lo udah banyak bikin kecewa, salah satunya jiyyad. jiyyad emang bukan siapa-siapa lo, dia udah banyak perngorbanan buat lo. kenapa lo ngecewain dia? gimana kalo dia tau? apalagi lo ngelakuinnya sama hazell."

"kak jiyyad bukan siapa siapa gue."

"lo gaada sedikit pun rasa suka ke dia?"

sudah mey duga pasti yohan lebih membela sahabatnya.

"kalo pun gue suka sekalipun, gue sama kak jiyyad gabisa bareng-bareng. tembok kita terlalu tinggi bang." famella tidak bisa lagi menahan air matanya, dia menangis.

"bang tolong jangan kasih tau kak ji sama apa yang udah lo liat hari ini. please jangan kasih tau penghuni lain juga..." mey menangis memohon-mohon ke yohan.

"oke, ini aib lo berdua. gue cukup tau, keputusan ada di lo. jangan pernah sakitin jiyyad, apalagi soal perasaan."

yohan pergi meninggalkan famella, gadis itu menangis. memukul-mukul kepalanya. menyalahkan dirinya yang sudah agresif.

"sorry mom, dad, kak ji. mey udah ngerusak diri sendiri."


________________

guys aku lagi sakit doain supaya cepet sembuh •́⁠ ⁠ ⁠‿⁠ ⁠,⁠•̀

btw aku akan double update, satu lagi special chapter for jaejae's birthday! so ditunggu ya all 🥰

jangan lupa vote dan komen yaaa 💕

see ya on the next chap!

-syl

ᴀᴘᴀʀᴛᴇᴍᴇɴ ʏɢ ᴅᴀʀᴜꜱꜱᴀʟᴀᴍ ʙᴀʙʏᴍᴏɴꜱᴛᴇʀ x ᴛʀᴇᴀꜱᴜʀᴇTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang