" Mengapa disebut sebagai rumah?jika keadaan didlm rumah itu tdk layak disebut sebagai rumah"
_naura_
"Kalau benci yaa ttp benci itu yg ada di hati gw Skrng"
_ Al-vano_
.........
Di sisi lain dikeluarga Admaja seorang laki laki" yg sedang menunggu anak nya Plng skolh, yaa itu adalah Rama admaja ayah vano sedari tdi menunggu anak semata wayangnya itu Plng sdh jam berapa ini anak nya belum jga pulang, tujuan utama Rama karena ada sesuatu yg harus disampaikan kepada anak nya itu,tak lama kemudian bunda vano pun keluar kamar Rati kartika Admaja dan melihat suami nya itu sedang memikirkan sesuatu dan mendekati suami nya.
"Kenapa pa ada masalah di kantor yah kok lgi gelisah bgtu?" Kata Rati kepada suami nya
Lalu Rama melihat istri nya dan menghembuskan nafas gusar "begini ma papa sekarang lgi mikirin Vano tentang perjodohan yg telah papa rencanakan dengan anak teman bisnis papa dan itu yg menjadi beban pikiran papa skrng soal nya kan mama tau sikap vano itu seperti apa semenjak kematian Jasmine dia Bgtu sangat berubah dan menjadi anak pembangkang dan keras kepala" ucap Rama panjang lebar kepada istri nya.
"Ternyata itu yg membuat papa gelisah begini tpi kita cba aja dlu pa bicarakan hal ini ke vano untuk memperjelas mau atau tdk nya anak itu mama yakin anak itu pasti akan menuruti apa kata mama" Rama pun mengangguk mengiyakan apa yg di katakan istri nya itu.Tak lama kemudian vano pun datang dgn sangat acak acakan pertyaan yg ada di pikiran org tua nya skrng apa yg sedang di lakukan anak ini diluar mengapa bentakan sekli.
" Dari mana aja kamu vano jam segini baru Plng? berantakan skli kamu"tnya Rama kepada anak nya itu,vano menatap papa nya dengan tatapan datar dia hanya diam lalu berjalan ingin menaiki tangga menuju kamar nya,
" Vano papa tnya lgi sama kamu dari mana? Jgn kamu semakin menjadi jadi yah hanya karena seorng perempuan yg sudah tiada itu" rama mulai emosi dan meninggikan suara nya,Rati menahan pergelangan tangan suami nya itu agk tetap menjaga kestabilan emosi nya karena dia faham kondisi anak nya skrng itu sangat kacau.
Vano berbalik dan melihat papa nya dia ingin menonjok muka org yg didpn nya ini tpi dia msih sadar klu org inj adalah org tua nya
" Jgn pernah papa bahas soal perempuan nya vano,dan satu lgi vano akan tetap menjadi vano yg keras dan membangkang ingat itu pa" ucap nya lalu pergi meninggalkan Rama, tdk habis pikir dengan anak nya ini menyapa sangat sulit untuk diberi tahu bahkan sesuatu yg sangat penting itu pun sangat sulit untuk Rama beri tahu kepada anak nya itu.
Vano menatap langit" kamar nya dia sangat kacau hari ini dia lelah dengan pikiran nya jika kalian pikir vano itu bahagia selama ini kalian salah dia sangat tdk bahagia karna rasa benci dan dendam nya itu membuat semua nya berubah." Jasmine aku kangen sma kamu, kok tega ninggalin, seandainya kamu msih ada mungkin hidup aku ngg kya gini sayang aku mungkin bahagia sekarang" bgtu lah yg diucapkan vano sebelum terlelap dalam tidurnya.
Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam Rati menaiki tangga menuju kamar anak nya karena Sedari tdi anak nya itu belum mkn
Tokk tokk tokk...
"Van buka pintu nya nak makan dlu mama Udah masak dibwa" namun tdk kunjung ada sahutan didlm sana lalu Rati cba kembali mengetuk pintu.
Vano pun terbangun dari tdr nya mendgr ketukan pintu membuat nya terganggu saja ia pun segera membuka pintu dan melihat nya
" Iyah ma knpa vano lgi tdr makanya ngg langsung dibukain pintu nya"
" Itu nak mama udah masak dibwa kamu kan dari tdi tu ngg mkn kan jdi mama masak makanan kesukaan kamu buruan gih turun" ucap Rati kepada anak nya
KAMU SEDANG MEMBACA
LUKA( On Going)
Teen Fiction"Tentang seorang perempuan dan segala lukanya" Tuhan... Bisakah aku istirahat Sejenak? Aku lelah,sangat lelah.