"ketika kamu ikhlas menerima semua kekecewaan hidup,maka Tuhan akan membayar tuntas kekecewaan mu dengan beribu ribu kebaikan"
_15:30_
Disini lah dimana hari yg di tunggu-tunggu oleh keluarga telah tiba yg sebentar lagi aku dan vano akan resmi menjadi pasangan suami istri,suami istri kata nya tpi entah lah setelah ini aku sudah menebak seperti apa kehidupan ku setelah nya,aku pasrah kan semua nya kepada maha kuasa dan aku percaya suatu saat akan ad kewajiban dimana aku tdk akan dibenci lagi olehnya harap ku dalam hati.
Yg datang Disni hanya rekan rekan bisnis ayah dan om Rama,kerabat² dekat saja bahkan kedua sahabat ku saja tdk mengetahui tentang hal ini entah apa yang harus aku katakan kepada mereka nanti tpi akan kujelskn jika waktu nya sudah tiba,krna memang pernikahan ini sdh direncanakan seperti ini,dan kata nya asal kan sah Dimata agama dan hukum.
Acara ijab qobul sudah berlangsung sejak beberapa menit yg lalu, para tamu memberikan kami berdua selamat dan doa.
"Alhamdulillah mama sekarang seneng banget kalian berdua sudah menjadi sepasang suami istri"ucap Rati kepada anak dan mantu nya itu.
"Iya sekarang kita sdh besanan Rat"kli ini ibu Naura yg bersuara sesekali melirik dgn senyum aneh yg terukir di bibir nya,
"Hhe iya benar skli jdi harus sering sering datang berkunjung kamu dew" balas Rati tersenyum.
Sedangkan Alan dan Rama msih bercakap cakap dgn tamu tamu yg ada itu membahas tentang bisnis dan hal random lain nya.
Aku hanya tersenyum sebisa mungkin menanggapi, aku melihat vano di samping ku ini aku benar benar takut memikirkan setelah ini bukan apanya cmn siapa yg akan tahan dgn laki laki yg temperamen seperti dia.
Sedangkan laki laki itu sadar jika diperhatikan iya pun melihat kearah ku akupun menoleh melihat kearah lain bener bener menakutkan,iya pun mendekat kn wajah nya tepat di samping telinga ku.
"Jgn berharap lebih sma gw dan Lo jgn senang dlu setelah ini akan ada permainan yg harus lo lalu i" bisik nya membuat tubuh ku menegang mengatur nafas yg Smpt tertahan.
Setelah berbisik seperti itu iya pun kembali posisi semula dgn senyum yg berbeda dri tdi sangat menyebalkan menurut ku.
Selang beberapa jam satu persatu tamu tamu sudah mulai pergi lalu kemudian Rati pun menghampiri anak dan mantu nya itu.
"Nak ajak istri mu istirahat gih kalian berdua pasti capek banget" titah nya tersenyum kearah kami.
Aku dan vano pun mengangguk lalu tersenyum"iya maa udah mau istirahat ini yok nau"kata vano berusaha semanis mungkin meskipun demikian terpksa.
"E-eh Iyya ayok,klu gtu Naura sma vano istirht dluan yah maa mama jga istirht"ucap ku mama pun mengangguk, setelah itu akupun kekamar dituntun oleh vano.
Sesampainya dikamar aku dan dia sangat canggung aku yg tdk berani membuka suara begitu pun dia yg sama seperti ku,tak lama kemudian aku membuka suara karna tdk ingin berlama lama berada di situasi ini.
"Eemm Van sebelum nya gw mau minta maaf krna ngg bisa nolak perjodohan ini" ucap ku,lalu menatap ku masih ada dendam dan kebencian dimata nya
"Dengan lo minta maaf apa semua nya akan kembali seperti semula?dan apakah berjodohan kita ini bisa dibatalkan ngg kan jdi lo ngg usah banyak bacot gw ngg suka denger suara lo paham lo"kata nya panjang lebar hati ini sangat skit padahal aku hanya meminta maaf.
"Ii-iya Van gw jga sadar akan hal itu tpi gw akan ttp Minta maaf sma lo meskipun Lo ngg akan pernah anggap gw sebagai istri lo gw akan berusaha sebisa gw untuk jdi yg terbaik untuk lo krna lo skrng adalah suami gw" ucap ku menatap nya
KAMU SEDANG MEMBACA
LUKA( On Going)
Teen Fiction"Tentang seorang perempuan dan segala lukanya" Tuhan... Bisakah aku istirahat Sejenak? Aku lelah,sangat lelah.