♡ [36.➹ Memulai ➹] ♡

7.2K 529 6
                                    

I hope your enjoy Reading to my novels

‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙

Satu minggu kemudian

Saat Aletta sedang bersantai di dalam kamarnya, ia mendapati langkah kaki yang terdengar berlari menuju kamarnya dan kemudian pintu kamarnya di dobrak dan Ariello masuk ke kamar dengan wajah paniknya.

"Dia sudah memulai" Kata Ariello.

Aletta menganggukkan kepalanya pertanda paham.

Ia pun mengambil pedang yang di hadiahkan oleh Geordan dan kemudian ia keluar dari kamarnya menuju gerbang kediaman dengan langkah santai dengan satu tangan yang menopang perut besarnya.

Sedangkan Ariello, ia berjalan di belakang Aletta dengan tegas dan tatapan dingin yang siap membunuh siapa saja ya melukai Aletta.

Sesampainya di depan gerbang kediaman ia melihat laki laki dengan rambut berwarna putih panjang dan mata berwarna merah yang membuat siapa saja takut menatapnya.

"Hai sayang. Kau semakin cantik jika sedang mengandung" Kata laki laki itu dengan nada menggoda.

Aletta berdecih malas mendengar ucapan laki laki itu.

"Tapi, sayangnya itu anak laki laki sialan yang telah merebut dirimu dariku. Namun, setelah pertarungan ini selesai akan ku pastikan anak di dalam perutmu itu lenyap dan di gantikan dengan anak ku" Kata nya dengan senyuman miring yang tercetak di bibirnya serta mata yang menunjukkan sebuah obsesi menjijikkan.

"Dan akan ku pastikan itu hanya mimpimu saja" Kata Aletta dengan senyuman sinis nya.

"Baiklah sayang, kita lihat hasil akhirnya saja" Kata Gheil. "Dan mari kita mulai pertarungan mewah ini, sayang" Lanjut Gheil dengan seringai an yang terpatri di wajahnya.

Setelah Gheil mengatakan itu, ribuan anak panah terlempar ke arah nya. Namun, Aletta menatap ribuan anak panah itu dengan santai.

"Menyebalkan" Kata Aletta lalu ia mengeluarkan sihir petirnya dan membuat ribuan anak panah itu terlempar jauh dari nya.

"Suatu perkembangan yang sangat menakjubkan darimu, sayang" Kata Gheil kagum.

Aletta mengacuhkan perkataan Gheil dan ia pun melempar sihir petirnya ke arah Gheil.

Gheil menghindar. Namun, sihir Aletta mengincarnya dan jika sihir itu tidak mengenai Gheil, sihir itu tidak akan berhenti.

Gheil menghalangi sihir Aletta yang akan mengenainya dengan sihir kegelapan miliknya.

"Hebat, namun. Tidak ada apa apa nya bagiku" Kata Gheil meremehkan.

Aletta kesal mendengar perkataan Gheil yang meremehkannya. Namun, ia tau jika ia tidak boleh terpancing emosi. Ia harus tenang menghadapi laki laki di hadapannya ini.

Jika ia menghadapinya dengan emosi maka elemen kegelapan yang berada di tubuhnya saat ini akan lepas kendali. Ia belum bisa sepenuhnya mengendalikan kegelapan itu.

➹➹

Pertarungan terus berlanjut hingga matahari terbenam dan sudah berulang kali Aletta merasa kelelahan. Namun, ketika ia merasa lelah, ia merasakan jika dari dalam dirinya ada sebuah kekuatan yang membuat dirinya tidak merasa lelah bahkan sakit dari luka yang ada di tubuhnya karena serangan sihir atau apa pun itu yang mengenainya akan terasa tidak sakit.

"Aletta"

Tiba tiba sebuah suara yang beberapa hari ini di sekitarnya muncul.


"Ya"

"Kuras tenaga Gheil hingga laki laki itu kelelahan, meskipun itu akan memakan waktu yang cukup lama. Tapi, itu salah satu caranya"

Itu adalah suara Arbiel yang bertugas untuk memberitahu apa yang harus di lakukan Aletta kedepannya jika bertarung dengan Gheil.

"Dan sejak tadi aku selalu memperhatikan mu dari sini jika ada sebuah kekuatan dari dalam dirimu yang membuat mu tidak bisa merasakan sakit atau pun kelelahan."

Aletta menganggukkan kepalanya dan ia pun menyerang Gheil kembali dengan sihirnya.

Sihir petir berkekuatan besar mengenai Gheil membuat laki laki itu sedikit lemas. Ingat, hanya sedikit saja.

"Ah, lebih baik langsung ke intinya saja agar lebih cepat selesai" Kata Gheil.

Laki laki itu pun mengangkat kedua tangannya ke udara dan laki laki itu merapal kan mantra.

Aletta hanya terdiam melihat apa yang di lakukan Gheil.

Perlahan lahan di atas langit muncul sebuah lubang hitam yang semakin lama semakin besar dan membentuk sebuah lubang di langit.

Langit yang awalnya mendung kini menjadi segelap malam dengan hawa yang membuat tertekan serta angin yang berhembus dengan kencang mampu membuat rambut Aletta bersebrangan.

Aletta mengusap perut besarnya. Ia memiliki firasat jika sesuatu yang besar akan datang dari lubang hitam yang di atas langit itu.

"Sayang, ibu merasakan firasat tidak enak tentang ini. Ibu mohon bantu lah ibu untuk mengalahkan laki laki yang akan membahayakan nyawa kita jika laki laki itu masih tetap hidup"

Semakin lama hawa di sekitar semakin tidak enak. Banyak warga yang sudah di arah kan untuk bergi berlindung di tempat yang memang aman untuk para rakyat.

Tiba tiba suara auman keras muncul di langit dan di lubang hitam itu muncul hewan mitologi yang sangat besar dan kuat terbang di atas sana dengan warna gelap dan sisik yang menakutkan.

Aletta membelalakkan matanya terkejut. "Bagaimana bisa?"

‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙

Sidoarjo, 31 Mei 2024

TBC.

Princess Aletta [ END ] [ TERBIT ] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang