chap 36

2.1K 97 4
                                    

**✿❀ 𝑠𝑎𝑤𝑎𝑑𝑑𝑖 𝑘ℎ𝑎 𝑡ℎ𝑢𝑘ℎ𝑢𝑛❀✿**

𝐽𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑙𝑢𝑝𝑎 𝑣𝑜𝑡𝑒, 𝑐𝑜𝑚𝑒𝑛𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑓𝑜𝑙𝑙𝑜𝑤 𝑦𝑎😉👍

𝐹𝑜𝑙𝑙𝑜𝑤, 𝑐𝑜𝑚𝑒𝑛𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑓𝑜𝑙𝑙𝑜𝑤 𝑛𝑦𝑎 𝑔𝑎𝑘 𝑏𝑎𝑦𝑎𝑟 𝑘𝑜𝑘😘

Nanon membuka matanya. Merenggangkan kedua tangannya sambil menguap lebar-lebar. Pandangannya lurus ke atas, menatap langit-langit kamar. Pria manis itu merasakan ngilu di bagian belakangnya, lalu mengingat kejadian kemarin, percintaan panasnya dengan kakak iparnya sendiri di apartemen pria itu.

Seakan baru sadar, pria manis itu cepat-cepat bangun dan memandangi seluruh ruangan kamar. Ternyata sekarang ini ia sudah berada dikamarnya yang di rumah kakak iparnya. Bukan di apartemen lagi. Nanon ingat semalam ia meminta kak ohm mengantarnya ke rumah orangtuanya tapi pria itu tidak mau dan bersikeras dia harus pulang ke rumah pria itu. Alhasil, sekarang ia terbangun dirumah milik lelaki itu.

Nanon menyingkap selimut yang menutupi tubuhnya seraya menatap ke bagian belakangnya yang masih perih.

"Kamu udah nggak perawan lagi Nanon." gumamnya pada dirinya sendiri. Menyesal?

Awalnya nanon pikir ia mungkin akan menyesal keesokan harinya, menangis bawang, dan menganggap dirinya bukanlah pria baik-baik karena rela begitu saja memberikan keperawanannya pada laki-laki lain, ternyata tidak. Perasaannya malah biasa-biasa saja. Bukan berarti ia tidak merasa berdosa terhadap kak lengso. Hanya saja permainan gilanya dengan suami kakaknya itu terlalu indah untuk di sesali. la bingung dengan dirinya sendiri. Apakah dia memiliki bibit pria nakal?

"Maafkan aku kak lengso," gumamnya merasa berdosa. Nanon berharap kakaknya dan pria yang menikah dengannya itu benar-benar tidak ada perasaan apa-apa satu sama lain. Apalagi mereka memang tidak tidur sekamar. Sejenak timbul pertanyaan dalam benak nanon, apakah kak ohm pernah tidur dengan kakaknya atau tidak.

Nanon menggeleng-geleng kepala. Ya ampun, kenapa dengannya? Kenapa jadi kepikiran hal itu sih? Wajar kalau kak lengso dan kakak iparnya pernah tidur bersama, toh mereka adalah suami istri. Yang nggak wajar itu adalah hubungannya dengan pria itu dibelakang kak lengso.

Pria manis itu turun dari tempat tidur dan beranjak ke dapur tanpa cuci muka, sikat gigi bahkan menyisir rambutnya yang berantakan. Sekarang masih pagi, paling-paling baru kak lengso yang bangun. Atau belum ada di antara suami istri itu yang bangun. Jadi nanon tidak perlu membersihkan diri dulu, sekalian aja ia mandi kalau mau siap-siap ke kampus. Hari ini jumat, jadwalnya ngampus.

"Kamu sudah bangun sayang?" suara kak lengso menyambutnya begitu ia nongol di dapur. Oh, sudah bangun rupanya.

Sebelum nanon menjawab, pandangan pria manis itu bertemu dengan seorang laki-laki yang.....

Gila! Ganteng banget! Kayak kakak kakak actor thailand! Wajah laki-laki itu mirip sama, Blue pong tiwat? Salah satu aktor yang main series Ready set love. Nanon cepat-cepat membalikkan badan dan merapikan rambutnya. Ya ampun, kalo dia tahu bakalan ada tamu seganteng ini pagi-pagi, ia nggak bakalan turun dengan model acak-acakan begini. Mana bagian belakangnya masih perih lagi, membuatnya berjalan jadi sedikit terseok-seok.

Lengso dan pria tampan yang tengah duduk di meja bar tersebut saling berpandangan. Berbeda dengan pria itu yang kebingungan, lengso malah terkekeh. la kenal adiknya. Nanon pasti malu melihat Blue.😂untuk...

Ya. Laki-laki yang sedang bersamanya di dapur ini adalah Blue tiwat. Sahabatnya dan ohm. Semalam blue nginap di sini, karena kepo sama cerita lengso yang bilang ohm suka adiknya. Oleh sebab itu laki-laki itu datang ke rumah ini hanya untuk melihat adiknya secara langsung.

Sayangnya ia datang terlalu kemalaman semalam, nanon sudah tidur. Tapi kedatangan blue tidak sia-sia, karena akhirnya ia bisa melihat nanon sekarang.

"Dia adikmu, sih nanon nanon itu?" tanya blue ke lengso. Pria manis itu mengangguk.

"Nanon, ayo sini. Kakak kenalin sama sahabat kakak." panggil Lengso ke Nanon yang masih membelakangi mereka.

Nanon meringis kecil. la malu. Pasti mukanya bantal banget, kan sayang ketemu cogan dengan wajah kek begini. Tapi, kak Lengso ini beruntung banget. Kebanyakan laki-laki yang dekat sama dia ganteng-ganteng semua. Udah gitu ganteng-gantengnya mereka nggak ada obat lagi. Contohnya kak ohm, ada satu lagi yang pernah Nanon lihat jalan sama ka Lengso, dan sekarang ... Duh, iri banget deh sama kakaknya sendiri.

"nanon, ayo dong sini. Nggak usah malu-malu gitu." panggil lengso lagi. Mau tak mau nanon melangkah mendekati mereka.

"Kenalin, ini kak blue, sahabat kakak dari kuliah. Sahabat kak ohm juga." nanon menatap laki-laki bernama blue itu dengan wajah malu-malu.

"Ha ... Halo kak," Blue terkekeh lalu mengulurkan tangannya ke Nanon.

"Halo adik kecil, ternyata benar kata lengso dan ohm, kamu

sangat manis." sapa blue ramah. nanon tersenyum malu-malu, tentu saja senang mendapatkan pujian itu.

Adik kecil? Biasanya ia tidak senang ada yang panggil dia dengan embel-embel kecil, namun beda dengan laki-laki didepannya sekarang. la malah senang.

"Kenapa kamu jalannya kayak tadi? Kaki kamu kenapa?" nanon langsung gelagapan. Ternyata kak lengso memperhatikan cara berjalannya.

"Mm, nggak kok kak. Ta ... tadi lututku keram pas bangun." jawabnya memberi alasan. Semoga kak lengso percaya. Mana mungkin kan dia bilang selang kangannya perih akibat baru diterobos masuk sama kak ohm kemarin. Cari mati.

"Kok bisa masih kram sampe sekarang, kamu yakin kram doang?"

"Iya kak yakin, kak lengso nggak usah khawatir. Udah mulai hilang kok.

"Ya udah. Kakak bikinin sarapan dulu, kamu duduk di sini ya. Temenin kak blue ngobrol." usai berkata seperti itu, lengso meninggalkan keduanya dan pergi ke sebelah meja makan tempat bakaran roti. Walau jaraknya hanya dekat dari mereka, tetap saja nanon masih merasa awkward ke sahabat kakaknya ini. Kan baru ketemu.

"Ayo duduk dek," ucap blue kemudian berdiri sebentar

dari kursi bar yang cukup tinggi dan membantu nanon duduk. Nanon tersenyum canggung, tidak sempat menolak sebab blue sudah lebih dulu meraih lengannya untuk membantu. Duh, bagian intimnya masih ngilu lagi.

"Katanya kamu magang di kantor ohm?" Pria itu bertanya sambil menatap wajah nanon. Pria manis itu mengangguk.

Awalnya blue bingung dan penasaran kenapa ohm menyukai pria yang jauh lebih muda darinya, tapi sekarang ia bisa mengerti. Kecantikan nanon berbeda dengan lengso. Paras cantik yang seperti nanon ini akan langsung di sukai banyak pria ketika pertama kali mereka melihatnya. Tubuhnya juga seksi, tapi ...

Blue tahu benar ohm bukanlah tipe laki-laki yang akan menyukai lawan jenisnya karena tubuh seksi atau wajah yang sangat menawan. Pria itu mengamati nanon lagi, ahh, mungkin karena kepribadian pria manis ini lucu. Bisa jadi. Bahkan blue bawaannya ingin senyum terus karena wajah malu-malu nanon tiap kali melihatnya. Mungkin pria manis itu terpesona dengan wajah tampannya.

"Apakah wajahku sangat tampan? Kamu suka dengan wajah tampanku?" dengan pedenya ia bertanya, bermaksud mencairkan suasana. nanon langsung mengangguk kuat.

"Mm, kak blue kenal blue pong tiwat nggak? Aktor thailand Wajah kakak mirip banget sama dia! Aku nge-fans bangeet!" Seru nanon tidak malu-malu seperti tadi lagi. Entah kenapa ia merasa langsung nyaman saja dengan sahabat kakaknya yang ini. Perkataannya sontak membuat blue dan lengso yang sesekali melirik mereka tertawa.

GAIRAH LIAR SANG KAKAK IPAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang