part 30

2K 109 8
                                    

Malam ini Vano kembali menangis,sudah menjadi hal biasa bagi Aya maupun Lian,tetapi Aya belum terusik dengan tangisan Vano karena Aya baru terlelap tidur sehabis menyusui Vano tadi,Lian mendengar tangisan Anaknya langsung bangun dan berjalan ke arah box bayi.

"Aduuh anak papi kok nangis lagii,kenapa sayang?,kan baru nen,masa haus lagii,udah yaa jangan nangis kasian mamii"ucap Lian mengendong anaknya,tapi tangisan vano tidak kunjung reda.

"Kalau adek nangis jangan kenceng,nanti mami ke bangun loh,adek nggak kasian?"

"Kok masih nangis terus yaa,ntar papi periksa yaa,apa adek pipis yaa"

"Yaah pipis,pantesan nangis terus,habis papi gantiin popoknya adek harus diem yaa,jangan nangis lagi"

Lian dengan telaten menganti popok anaknyaa,membersihkan sisa pipis dengan tisu basah,hal ini juga sudah menjadi hal biasa bagi Lian,Lian tidak akan membiarkan istrinya mengurus anaknya sendiri.

"Naah udaah selesai,pinter yaa adek langsung diem,maaf yaa tadi papi gatau kalau adek pipis,sekarang adek bobo lagi yaa,papi gendong yaa sampe ketiduran"ucap Lian mengendong kembali anaknya

Vano kembali tertidur,Lian meletakkan anaknya kembali kedalam box bayi,mengecup anaknya sekilas lalu memandangi wajah teduh anaknya.

"Mass Vano nangis yaa?"tanya Aya yang sudah melihat ke arah Lian

"Kok bangun sayang?,iyaa tadi Vano nangis karna pipis,tapi udah tidur lagi kok"ucap Lian berjalan ke arah Aya.

"Kenapa nggak bangunin aku mas?

"Mas nggak tega sayang,apalagi kamu baru tidur"

"Yauda mas bobo sinii deketan sama akuu"Pinta Aya merentangkan tangan nya agar Lian masuk ke pelukannya

"Aduuh kangen banget mas di peluk ginii,semenjak ada Vano udah jarang yaa sayang kita peluk peluk gini"

"Iyaa gimana mau peluk peluk,anaknya tiap bentar nangis"

"Sayang ini kan udah lebih 40 hari,apa mas udah boleh itu?"tanya Lian karena memang benar masa nifas Aya sudah selesai tapi mereka sama sekali belum berhubungan badan karena sibuk mengurus anaknya.

"Itu apa mass"ucap Aya pura pura tidak tauuu

"Ah pura pura nggak ngerti"

"Hahah iyaa boleh mau kapan?"tanya Aya memancing suaminya

"Sekarang boleh sayang?"Lian menunggu jawaban dari istrinya,akhirnya Aya mengangguk setuju dengan permintaan suaminya

Karena merasa di beri lampu hijau,Lian langsung saja melumat bibir istrinyaa,melumat dengan penuh nafsu,Aya membalas lumatan demi lumatan yang di berikan Lian,kini lidah mereka sudah saling melilit,Lian enggan menyudahi ciuman mereka,Tangan Lian mulai meremas buah dada milik Aya,kini ciuman Lian turun ke leher mulus istrinya,meninggalkan tanda kepemilikannya disana,lalu turun ke bawah sehingga mata Lian bertemu langsung dengan gundukan yang selama ini ia rindukan,Lian menyedot payudara milik Aya layaknya seperti bayi,tangan nya yang sebelah kiri di gunakannya untuk meremas remas payudara sebalahnya,karena Lian tidak akan membiarkan gundukan itu menganggur begitu saja.

"Ahh mashh jangan kuathh kuathh,asii akuh udah kemana mana"ucap Aya,agar Lian memelankan remasannya,karena asi milik Aya sudah keluar akibat remasan Lian

"Mashh aku mauhh yang di bawahh kamuh hisaphh"ucap Aya meminta Lian untuk menjamah miliknya yang di bawah,karena Aya juga sangat rindu dengan belaian suaminya

"Oh ternyata nggak sabar yaa,udah kangen juga dengan hentakan dan hisapan mas"ucap Lian dengan nada sensual

Lian langsung membuka celana milik Aya,dan membuang ke sembarang tempat,setelah semua celana milik Aya berhasil di lepas,Lian memenadangi milik istrinya yang sudah sangat lama ia rindukan,milik Aya yang bewarna pink dengan kelopak yang sudah mengembang akibat rangsangan yang di berikan Lian.

My First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang