part 20

2.3K 101 19
                                    

Kini Aya sudah bersama Radit,Aya hanya ingin menenangkan dirinya atas apa yang terjadi semalam antara dia dan Lian.

"Lu masih belum mau cerita Ayy?"tanya Radit karena Aya masih diam semenjak datang tadi.

"Hmm guaa gpp Dit lagi pengen diam aja?"ucap Aya berbohong

"Mata lu sembab banget Ayy,habis nangis yaa,lu lagi ada masalah sama suami lu?"

"Hmm ya gitulah Dit biasa masalah rumah tangga aja"

"Kata gua sih lu bicarain baik baik sama suami lu bukan malah keluar gini,apalagi kondisinya kalian belum baikan kan?"

"Tapi gua pengen nenangin diri aja Dit,nanti kalau udah tenang gua pulang kok"

"Gua gatau masalah lu apa sama suami lu,tapi gua berharap ini nggak berlarut larut ya Ayy,lu harus bisa jadi istri yang bijak,dengerin semua penjelasan suami lu,apalagi lu lagi hamil gini,jangan asal ambil keputusan yaa,pikirin dulu baik baik semua tindakan yang akan lu ambil,karena pernikahan bukan untuk main main Ayy,lu ataupun suami lu harus bisa mencari jalan keluar untuk masalah kalian"ucap Radit memberi nasehat kepada sahabatnya

"Iyaa Dit makasi yaa udah ngasih wejangan ke gua,gua masih belum bisa jadi istri yang sempurna,gua juga masih belajar jadi istri yang baik untuk suami gua"ucap Aya

"Iyaa asalkan suami lu nggak main tangan aja,kalau sampai dia main tangan gua maju paling depan"

"Enggak kok Dit,semarah marah nya mas Lian dia nggak pernah main tangan sama gua"

"Bagus deeh,sekarang lu pulang yaa temuin suami lu,ajak dia ngomong baik baik,gua disini sebagai sahabat lu gamau lihat lu gini Ayy"ucap Radit lembut

"Iyaa Dit gua bakalan pulang,makasii yaa untuk semua wejangan lu,gua boleh peluk lu kan?

"Tentuu saja sinii"ucap Radit merentangkan tangan nya,Aya langsung memeluk Radit,Aya menangis di pelukan Radit entah apa yang ada di pikiran Aya,mungkin ini efek karna Aya sedang hamil jadi sedikit lebih sensitif.

Semua itu tak luput dari pandangan Lian,Radit memberi tahu Lian kemana Aya dan dirinya pergi,Lian berpikir mungkin istrinya butuh waktu dan butuh pendengar saat ini,hubungan Lian dan Radit sudah jauh lebih baik,karena mereka juga menjalin kerja sama.

"Tuh disana ada suami lu,pulang yaa sama dia"ucap Radit melihat ke arah Lian,Lian merasa di pandangi kedua orang itu langsung berjalan ke arah mereka

"Kok bisa ada mas Lian,lu yang ngasih tau yaa?"tanya Aya

"Iyalah Ayy masa gua pergi sama istri orang diam diam yang ada nanti gua di gebuk suami lu"ucap Radit tertawa

"Sayang udah belum,apa udah bisa kita pulang?"ucap Lian yang kini sudah berada di samping Aya.

"Aku bisa pulang sendiri"ucap Aya cuek

"Sayang sama mas yaa,jangan sendiri pikiran kamu lagi nggak tenang"ucap Lian lembut.

"Aku nggak mauu"ucap Aya

"Atau kamu mau di anter Radit aja?"tanya Lian,Aya merasa tidak enak, kalau dia pulang dengan Radit sama aja Aya tidak menghargai Lian yang posisinya adalah suaminya

"Ayok pulang"ucap Aya dengan nada yang masih sangat dingin

"Bro thanks yaa"ucap Lian menepuk bahu Radit

"Santai Lii bicarain baik baik yaa,inget lu jangan nyakitin sahabat guaa"ucap Radit

"Siaap gua duluan yaa"ucap Lian di balas anggukan oleh Radit

Di dalam mobil mereka berdua hanya diam,Lian mencoba membuka percakapan agar tidak saling diam diaman.

"Sayang lapar nggak,mau mampir makan dulu?"tanya Lian lembut

My First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang