ROGUE : The Secret Agent (END)

31. Rosaline (1)

Welcome to ROGUE: The Secret Agent.

***

Pemilihan ketua osis selesai. Ujian tengah semester juga selesai. Liburan tengah semester juga berakhir. Dalam tiga bulan ini, Bimantara sangat normal tanpa adanya kasus atau permasalahan yang masuk ke BSA. Tentunya hal itu membuat anggota BSA bisa bebas menikmati hari-hari mereka selama tiga bulan kemarin.

Hari ini, sekolah kembali normal lagi setelah libur kemarin. Banyak anak-anak yang membawa oleh-oleh dari liburan mereka untuk dibagikan kepada teman-teman dekatnya.

Jika ujian tengah semester sudah berlalu, maka tersisa lima atau enam bulan lagi untuk tahun ajaran baru di mulai. Padahal rasanya baru kemarin, Serena masuk ke Bimantara, lalu mendapatkan terror dari Natasha, kemudian menjadi salah satu bagian dari BSA. Ternyata perjalanan selama enam bulan sangat berkesan baginya.

Berbeda dengan Serena yang senang, ada Ranya yang sepertinya akan hectic dengan berbagai ujian-ujian mendatang dan tentunya rasa tidak ingin berpisah dengan Bimantara terutama dengan BSA. Waktunya hanya beberapa bulan lagi untuk bisa datang ke sekolah penuh skandal ini.

Bimantara memang gudangnya skandal dan masalah, tapi bagaimana pun, Ranya akan tetap merindukan sekolah ini saat dirinya lulus nanti.

Mari kesampingkan dulu hal-hal yang belum terjadi itu, sekarang kita fokus pada saat ini. Ranya sudah berdiri di depan mading panas Bimantara yang setiap harinya pasti ada berita baru yang tertempel di sana.

Kali ini, mading penuh dengan poster dari club teater Bimantara. Salah satu club kebanggaan Bimantara. Setiap tahun, setelah libur tengah semester, club teater selalu membuat pertunjukan drama musical yang cukup besar.

Tahun ini, pun sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Poster dengan design yang menarik menunjukkan kapan pertunjukan teater akan di adakan.

Satu hal yang menarik dari club tersebut dan pertunjukkannya. Siapa saja yang berhasil menjadi pemeran utama dalam pertunjukan tersebut, maka akan dipastikan orang tersebut mendapatkan golden ticket untuk masuk universitas ternama di Indonesia. Sebab pertunjukan itu berskala besar, dan bukan hanya untuk warga Bimantara. Tapi juga bagi masyarakat umum.

"Kali ini siapa pemeran utamanya?" tanya Alpha di sebelah Ranya yang masih memandang poster teater yang akan diadakan satu bulan lagi.

Alpha bertanya karena Ranya pencinta drama musical. Tentunya gadis itu sangat senang dengan berita di pagi ini. Apalagi drama musical Bimantara terkenal. Dan ia selalu tahu berita apapun terkait drama musical.

"Eliza, teman sekelas gue." See? Dia pasti tahu.

Bahkan di dalam poster tersebut tidak tertera siapa pemeran utama yang beruntung itu.

Pandangan Ranya menoleh ke Alpha. "Di kehidupan sebelumnya, Eliza lakuin apa ya? Sampai semua jalan hidupnya lancar banget. Udah cantik, pintar, berbakat, kaya... pokoknya sempurna deh." Matanya berbinar saat kembali memandang poster tadi. "Beruntung banget ya dia."

Eliza, salah satu gadis yang cukup terkenal di Bimantara. Tidak pernah terdengar rumor yang macam-macam selama kurang lebih dua tahun bersekolah di Bimantara. Ia adalah jajaran orang-orang yang sering di puja-puja baik oleh laki-laki maupun perempuan.

"Di dunia ini nggak ada yang namanya, sempurna. Pasti ada celah-celah yang tersembunyi. Tapi gimana manusianya aja mengatasi celah tadi." Kata-kata yang indah dari Alpha membuat Ranya semakin jatuh cinta padanya.

"Pernah dengar kata pepatah, tentang kupu-kupu?" tanya Alpha.

Alis Ranya berkerut. "Apa itu?"

"Kupu-kupu itu sama sekali nggak bisa melihat betapa keindahannya, tetapi kita bisa." Ada jeda. "Sama halnya kayak manusia, kita selalu melihat kekurangan kita sendiri, padahal yang orang lain melihat kita, special."