35. Rosaline (5)

607 73 0
                                    

Welcome to ROGUE: The Secret Agent.

***

Ranya mempercepat langkahnya di koridor yang sangat ramai saat ini. Banyak anak-anak yang berkerumun di koridor lantai tiga atau koridor kelas dua belas. Seperti yang sudah-sudah jika terjadi kerumunan seperti itu maka ada perkelahian yang terjadi.

Di tengah sana, Ranya bisa melihat bagaimana perkelahian antara dua orang gadis berseragam Bimantara yang awalnya rapi kini sudah berantakan. Ia sangat mengenal salah satunya. Dia, Eliza, teman dekatnya.

Tadi saat Ranya di markas, ia mendapatkan pesan dari temannya jika Eliza sedang bertengkar dengan sepupunya, tidak lain dan tidak bukan adalah Clara.

Entah apa yang mereka pertengkarkan di seminggu pertama Clara bersekolah di sana. Padahal selama seminggu ini, tidak ada aneh dengan Eliza maupun Clara.

Begitu mendapatakan pesan tadi, Ranya langsung pergi menuju tempat kejadian. Sepertinya Ranya tidak sendiri, di belakangnya semua anggota BSA mengikuti gadis itu tanpa ia ketahui.

Saat hampir tiba di tengah-tengah sana, ada kejadian yang membuat langkah Ranya terhenti seketika. Perkelahian yang tadinya hanya berupa jambak-jambakan, cakaran, dan pukul-pukulan berubah tragis saat ketika Eliza mendorong Clara hingga gadis itu terjerembab dan kepalanya mengenai ujung loker yang ada di sana.

Semua orang sama seperti Ranya yang membeku melihat kejadian tersebut. Apalagi saat melihat darah yang mengalir di kepala Clara sangat banyak dan sampai membuatnya pingsan. Banyak yang menyalahkan Eliza atas kejadian tersebut.

"ANAK PMR MANA? TOLONG ITU!"

Itu suara Juna yang berlari mendekat, melewati Ranya yang masih terdiam di tempatnya.

Mendengar teriakan Juna barusan, seketika anak-anak yang di sana langsung mencari anak PMR untuk membawa Clara ke UKS dan diobati lukanya.

Bagaimana dengan Eliza? Gadis itu sama membekunya seperti Ranya. Di dalam kepalanya serasa kosong. Tidak tahu harus melakukan apa. Semua itu terjadi karenanya.

Setelah Clara dibawa oleh anak PMR, Juna dibantu oleh Alpha dan Tala membubarkan kerumunan tadi agar tidak semakin kacau.

Setelah semuanya bubar yang tersisa hanya anak BSA, teman dekat Eliza, dan Eliza sendiri yang masih terdiam di tempatnya sembari menatap nanar darah yang masih tersisa di lantai.

Tanpa orang-orang sadari, tubuh gadis itu mendingin dengan gemetar ketakutan. Di dalam kepalanya ia menyalahkan dirinya atas apa yang terjadi pada sepupunya.

Mirisnya teman dekatnya yang masih di sana yang juga syok berat tidak bertindak apa-apa. Mereka hanya diam dan menatap tidak percaya.

Ranya tersadar saat mendapatkan tepukan dua kali di pundaknya yang berasal dari Heidy. "Kak?"

Gadis itu pun langsung berlari menghampiri Eliza dan memeluknya. Dia tahu betul yang dibutuhkan gadis itu hanya pelukan dan cukup ada orang di sisinya.

Ranya tidak peduli apa yang sudah temannya lakukan, yang ia tahu, Eliza tidak berniat melakukan hal itu dan ia tahu Eliza bukan orang yang seperti itu.

Yang penting sekarang hanya memberikan dukungan secara emosional kepada teman dekatnya. Biar nanti urusan penjelasan dan segala macamnya.

"Gue-gue jahat! Gue udah jahat sama Clara!" lirih Eliza dan suara yang bergetar.

Ranya menggeleng. "Lo nggak jahat. Yang tadi cuma kesalahan aja." Hibur Ranya yang berharap Eliza tidak kalut lagi.

Kepalanya menggeleng dengan tatapan kosong yang menatap lantai bersimbah darah itu. "Nggak! Gue jahat udah dorong Clara sampai dia terluka. Gue sepupu yang jahat!"

ROGUE : The Secret Agent (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang